Anak sulung kami di isolasi kondisi saya hamil 7 bulan
Malam bund, Sedikit ingin berbagi cerita tentang pengalaman saya Minggu kemarin... Jadi Saya punya anak laki laki usia 4.5 tahun,entah tiba tiba malam itu demam dengan suhu 37.8 °C, seperti Biasa saya kasih minum obat penurun panas yg ada di kulkas. Alhamdulillah demamnya berangsur turun,tapi terulang kembali di malam selanjutnya dengan suhu 38.6 °C dengan diikuti menggigil telapak tangan dan kaki dingin. Saya dan suami bawa ke klinik terdekat karena masa pandemi enggan bawa ke RS. Setelah itu dicek katanya hanya radang tenggorokan dan demam saja,oke kita tenang dan obat dari klinik tersebut kita kasih,agak lumayan mendingan, tapi setiap menjelang malam demamnya datang lagi dan lagi. Puncaknya di hari ke 3 suhunya sampai 40°C. Sebagai ibu saya auto panik melihat anak demam tinggi, menggigil,semua telapak tangan dan kaki dingin dan pucat,sambil bergeming sendi sendinya katanya sakit. Saya mencoba tenang dan segera kasih obat penurun panas, tapi tidak turun juga. Saya dan suami saat itu segera buat kesepakatan untuk memberanikan diri ke RS dan disarankan untuk segera ke IGD karena kalo nunggu dokter spesialis anak bakalan lama lagi, takut terjadi apa apa. Setelah masuk IGD anak saya langsung di pasang infus dan dikasih obat penurun panas. Sesuai prosedur RS di masa pandemi anak saya harus di Rontgen dan cek darah untuk kebutuhan rapid , CRP,dll. Setelah menunggu sejam hasil keluar Untuk leukosit normal Trombosit turun Rapid test negatif Tapi yg jadi satu fokus dokter adalah hasil dari CRP sangat tinggi,yaitu 180 sedangkan ambang batasnya adalah kurang dari 10 Dan dokter menjelaskan jika CRP tinggi maka di curigai suspect virus Corona, Karena CRP sendiri mengukur kadar virus/bakteri yg ada dalam tubuh. Sehingga anak kami harus di swab, Untuk menunggu hasil swab yg 2*24 jam anak kami harus di isolasi 😭 Sediiih buuuuunddd.... Saya posisi lagi hamil 7 bulan dan kata dokternya ga boleh nungguin karena imun ibu hamil yg rendah, akhirnya suami yg nunggu di ruang isolasi dengan hasmat dan APD lainnya tentunya. Saya di paksa pulang kerumah karena anak saya harus segera masuk ruang isolasi. Saya pulang dari RS naik ojeg sambil nangis Karena anak kami masuk IGD dan cek swab itu Kamis,saya dirumah berharap hari Sabtu sudah keluar hasilnya. Ternyata hari Sabtu dan Minggu tak ada kabar hasilnya Dokter bilang kemungkinan Senin Alhamdulillah untuk tes yg lain seiring hari hasilnya bagus, trombosit naik CRP turun,suhu stabil di angka 36,dan dokter anak juga menjelaskan anak kami gejala DB Tapi berhubung hasil swab belum keluar hati ini masih belum lega. Untung sang ayah telaten jagain anak kami, Alhamdulillah juga di hari Sabtu anak kami sudah lepas infus karena mulai membaik,tapi masih tetap di ruang isolasi yg mana ga bisa keluar keluar. Saya posisi hamil dan nunggu hasil swab itu rasanya ga karuan, apalagi saya hidup merantau dan dirumah sendirian,hampir saja saya drop,di satu sisi memikirkan keadaan anak sulung saya yg di isolasi ,di satu sisi juga harus tenang demi yg ada di dalam perut saya. Alhamdulillah keluarga yg ada di kampung dan tetangga saya perhatian dan terus kasih semangat. Saya juga belum PD untuk keluar keluar rumah sebelum hasil swab anak saya keluar. Alhamdulillah Allah sayang keluarga kami,hari Senin sore hasil swab keluar,dan atas ijin Allah hasilnya negatif covid. Betapa hati saya bahagia setelah 5 hari 5 malam tidak bisa memeluk anak saya, akhirnya hari yg ditunggu tunggu tiba. Malamnya anak saya dipindah ke ruangan perawatan biasa. Dan Alhamdulillah hari Selasa bisa pulang, karena sudah sehat lagi tidak ada demam dan keluhan lainnya. Selasa pagi saya bergegas menuju RS dan segera menemui anak saya,saya rindu sekali memeluknya,selama 5 hari 5 malam dia merindukan ibuknya,tiap malam dia merengek pada ayahnya pengen peluk ibunya. Akhirnya kita bisa pulang kerumah berkumpul di rumah kami Alhamdulillah saat ini anak kami dalam kondisi sehat dan kembali pemulihan seperti sedia kala dan sudah mulai banyak makan. Semoga kita semua dijauhkan dari penyakit dan virus apalagi di masa pandemi seperti ini. Terimakasih untuk yg sudah membaca,inilah kisahku saya anggap ini sebagai bentuk kasih sayang Allah pada keluarga kami,untuk menjadikan keluarga kami menjadi pribadi yg sabar dan selalu tawakal berserah diri kepada Nya. Saya tau semua masalah ada jalan keluarnya Karena Kita punya Allah SWT #bantusharing #covid19 ❤️❤️❤️❤️