Perpanjang STR
Maaf bun saya curhat, lumayan melenceng dan mungkin bunda2 disini tidak ada yang punya pengalaman yang sama, tapi saya butuh banget saran dan dihibur, karna suami sudah menghibur tapi perasaan ga lega. saya bingung banget, Saya nakes yang besok agustus harus perpanjang STR, tetapi tahun lalu kontrak kerja saya habis dan setelah itu saya hamil, dan sampai sekarang usia 9 bulan (nunggu lahiran), saya tidak bekerja. Yang saya bingungkan dan ada kekhawatiran juga, saya takut pengajuan SKP saya ditolak, karna ada syarat yang mengharuskan SKP online maksimal 8 dan SKP offline minimal 10, sisanya SKP pengabdian masyarakat dan SKP masa kerja, sedangakan yang saya butuhkan 25 SKP. Saat ini yang saya punya SKP pembelajaran online lebih dari 8, SKP pembelajaran offline 10, dan ada riwayat masa kerja selama 3 tahun. Bila masa kerja saya tidak dihitung karna saya sudah tidak bekerja, maka hanya tersisa SKP pembelajaran yang mana SKP online lebih banyak daripada SKP offline. Padahal bila tidak ada pengabdian masyarakat dan masa kerja, bisa digantikan dengan melebihi SKP offline. Padahal waktu pandemi kemarin itu, karena pasien membludak, saya terpaksa hanya bisa mengikuti webinar, dan jarang sekali mendapatkan info seminar offline, sehingga jumlah SKP online saya lebih banyak. Dan saya tidak tahu kalau SKP offline ada batas maksimal nya. Saya bingung dan khawatir sekali bun kalau saya tidak bisa lolos. Sedangkan suami saya ceritakan masalah ini, bilang "gapapa, mungkin belum rezekinya disitu" Sedih banget bun kalau keinget dulu masa sekolah berat banget, inget ortu yang nyekolahin ngeluarin banyak uang, keinget mertua yang udah mewanti setelah lahiran harus kerja. Selain itu, sudah banyak teman sejawat yang menawarkan saya bekerja dan bersedia menunggu. Menurut bunda saya lebih baik melepaskan dan cari rezeki ditempat dan ranah yang berbeda atau saya coba pertahankan dulu minimal sampai diputuskan apakah bisa diterima atau tidak? Maaf banget bun saya cerita nya melenceng dan panjang sekali ๐