suami terlalu sibuk dengan handphone " games "

kenyamanan dan kebahagian itu pasti yang dicari dalam menjalani pernikahan. tidak terkecuali saya sendiri. saya adalah seorang ibu rumah tangga usia 26 tahun, seorang yg masih aktif bekerja, serta kuliah. kami menikah sdah +- 1 tahun, dia seorang pekerja swasta yg bnyak menghabiskan waktunya diluar kota karena pekerjaannya, (senin - sabtu siang ) ya jadi waktu untuk keluarga sangatlah singkat hanya 1 setengah hari. saya tdak masalah dg waktu, tapi masalahnya disini adalah setiap suami sy pulang kita sering adu argumen masalah kebiasaannya yg selalu bermain ganes, tanpa mengenal waktu dan siapa disampingnya. seringkali kita duduk bersama tapi tdak saling bicara, dia hanya sibuk dg gamesnya dan saya sibuk dg fkiran sya yg entah kemana. saat seperti itu hati sy merasa sangat gondok, emosi bahkan merasa terabaikan, dan kalau sy tegur krn kebiasaannya ini selalu marah dan endingnya sungguh tdak mengenakkan yg membuat perasaan saya makin tidak karuan. saya yg merasa terabaiakn seperti sedang mengemis perhatian serta kasih sayang, sampai pernah terucap dari saya " apa alasannya kamu nikahin saya, kalau hanya diabaikan seperti ini " saya tau kata kata ini tidak sepantasnya untuk saya ucapkan . tapi sya selalu emosi dan tidak tahan terabaikan seperti ini. sya coba menegurnya, tapi hasilnya selalu sama, endingnya pertengkaran2 kecil. dan ntahlah harus bagaimana sya menyikapi kebiasaan suami sy yg sperti ini. . trima kasih, siapa tau ada yg punya pengalaman bgini dan suaminya bisa sadar kembali. boleh sharing

33 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan
VIP Member

wah sama persis yang saya alami saat ini.. suami pulang jam 3 atau 4 pagi dan berangkat jam 10 pagi.. sedang saya dan anak brgkt beraktivitas jam 6. anak saya sudah bs protes "ayah lebih syg sma games drpd saya" saya dengar itu miriiiiiis bgt.. akhirnya kami cuma bisa lakukan kesibukan kami sendiri dr pd kami sakit hati. krn walaupun di sebelahnya seperti kami ini ga ada. anak saya pun saya minta untuk menjauh dan melakukan hal lain. ini pun masih kami lakukan. "menganggap dia pun ga ada karena dia melakukan kami seperti ga ada" supaya nanti dia sadar ( iya kalo sadar πŸ˜‚)

Baca lagi