Saat kerokan, tubuh akan mengalami reaksi inflamasi. Nah, pada waktu itu, tubuh bisa mengeluarkan zat sitokin yang kemudian memicu produksi hormon prostaglandin. Pengeluaran hormon prostaglandin ini sebenarnya berbahaya jika dialami oleh ibu hamil, terutama di trimester pertama atau kedua. Sebab akan memicu terjadinya kontraksi pada rahim. Jika terus-terusan terjadi, ibu hamil dapat mengalami keguguran atau kontraksi dini. Apabila kerokan dilakukan terlalu sering, maka intensitas risiko kontraksi dini pun akan menjadi semakin besar. Nah, pada akhirnya situasi ini juga bisa menimbulkan risiko kelahiran prematur. Ini karena janin dan tubuh Mama sudah merespons inflamasi yang terjadi secara tidak wajar. Terutama jika kerokan dilakukan pada ibu hamil saat usia kehamilannya di bawah 37 minggu, kerokan terutama di bagian belikat dan pinggang juga bisa memicu produksi hormon oksitosin. Keluarnya hormon ini kemudian dapat menyebabkan kontraksi dini juga dan kelahiran prematur. Intinya buuuun... kalo kerokan memicu kontraksi dan kelahiran prematur... tapi kalo mau dicoba ya ngga apa-apa...