KAPAN SEBAIKNYA MENJENGUK BAYI?
“Alhamdulillah, telah lahir putri pertama kami di RS Pelita Bunda hari ini. BB 3000 gram, PB 50 cm. Mohon doanya, semoga jadi anak solihah kelak, Aamiin.” Upload, lalu, cring…ratusan notif like dan coment masuk. Dan setelah ini, saatnya menjenguk bayi. Buat apa? Ucapkan selamat dong buat ibu bayi. Ia sedang membutuhkan dukungan kita di waktu awal setelah kelahiran anaknya. Tahu kan, kasus-kasus baby blues yang menyedihkan itu? Bagaimana sih sebenarnya perasaan ibu di awal masa nifasnya? 1| Hari ke 1-2 pasca bersalin Ia merasa excited. 'Wow, akhirnya aku berhasil melahirkan anakku.' Satu-satunya hal yang sangat ia butuhkan adalah apresiasi atas perjuangannya. Menceritakan pengalamannya bersalin berulang-ulang adalah buktinya. Tak pernah ia bosan meskipun tiap yang datang selalu bertanya, “Eh, gimana proses persalinannya, lancar?" 2|Hari ke 2-4 pasca bersalin Ibu mulai fokus terhadap bayinya, tapi di saat yang sama khawatir tidak mampu menjalankan perannya sebagai ibu untuk bayinya. Jika tidak didukung orang terdekat, di titik ini baby blues dimulai. Mungkin tidak terlihat, namun akumulasinya bisa muncul kapan saja. Bisa beberapa bulan setelahnya, tergantung daya tahan tiap wanita. Di periode ini ia juga sudah mulai memerhatikan perubahan tubuhnya. Tahap ini suami kudu support lho, ya. Kenapa? Karena istri merasa minder melihat tubuhnya yang tidak langsing lagi. Ia heran dan bisa drop mentalnya ketika melihat bentuk perutnya yang menggelambir dan ada garis strechmark. Bagi yang masih awam, ia berpikir kalau tubuhnya kurang normal karena perut belum mengecil padahal bayi sudah lahir. 3|Hari ke 4 sampai masa nifas selesai Ibu sudah pulang ke rumah. Ia harus mampu mengambil tanggung jawab perawatan bayinya. Iapun harus kuat mental atas bayi yang sangat tergantung padanya. Kebebasan aktivitas, tidur, dan hubungan sosial sudah tak lagi ia miliki. Ia sangat lelah. Belum lagi kalau ada budaya yang melarang ibu nifas tidur siang. Lalu, kapan waktu paling tepat mengunjunginya? Jika situasi memungkinkan, lebih awal lebih baik, yaitu hari ke 1-2, saat ia masih di klinik bersalin. Perhatikan waktu berkunjung, jangan di jam-jam istirahat siang. Waktu yang ideal antara pukul 16.00 sampai maghrib karena biasanya ibu dan bayi sudah mandi sore. Saat berkunjung, sesuaikanlah bentuk dukungan dengan suasana perasaannya. Intinya adalah selalu berikan support, jangan sekali-kali membully karena itu menyakitkan perasaannya. Selalu berikan pernyataan yang positif. Hindari berkomentar yang kurang menyenangkan tentang bayinya, misalkan membandingkan bayi orang lain yang lebih gemuk dan lucu. Ingat, satu kata saja yang menyakiti perasaannya, kelak akan selalu ia ingat. Kalimat wajib yang harus Anda berikan adalah doa untuk si kecil dan ibunya. Dukungan Anda sangat berarti untuknya. Saat Anda meninggalkan kamarnya, seutas senyum manis tersimpul di kedua sudut bibirnya. Percayalah .... (Copas FB Ari Sulistyowati Bunda)