Calon Suami

Hari itu sepupuku akan menikah. Aku membantu menyiapkan acaranya. Ada ucapan2 "Happy wedding" di dinding, dan kuposting di story What'sApp. Tiba2 teman laki2ku ini komentar. "Kok orang lain terus yg diposting? Kamu kapan?" Jawabku, nanti kalau sudah ketemu jodoh. Dia lanjut bertanya "Memangnya belum?" Kubilang, belum. Dengan sigap dia bilang, "Aku mau ketemu sama orang tuamu". Aku heran, mau ngapain. Dia lanjutkan, "Aku mau lamar kamu. Kapan orang tuamu ada di rumah?" Bapakku sudah meninggal. Ibuku, ada di rumah tiap hari. Memang kerja di rumah saja. Besoknya dia jadi ke rumah. Katanya, "Hari ini kota harus ketemu. Aku harus ketemu sama orang tuamu. Kita keluar. Kita ngobrol2. Aku pengen tau kamu lebih banyak, ngobrol langsung." Aku mulai takut. Kaget. Senang, campur aduk perasaan. Lanjut dia, "Harus hari ini karena besok aku harus kembali ke Jogja." Malam harinya, kami keluar seizin ibuku. Kita ngobrol sambil makan sebentar, lalu aku diantar pulang. Sampai aku di rumah, dia pulang. Lalu dia telpon dan tnapa dia matikan dia sudah sampai di rumah. "My, aku mau tunangan sama Baqi, (@&

#++#-)" dia jelasin siapa aku. Lalu kita dengar jawaban yg intinya setuju. Diapun berangkat ke Jogja dengan tenang jadi perawat homecare di sana. Lalu kita LDR beberappa minggu dan dia pulang. Beberapa hari dari itu, keluarganya datang ke rumahku, khitbah aku. Sekitar semingguan aja, kita tunangan. Tanpa dia ada pekerjaan, dia sempat meander. Karena aku sendiri sudah bekerja. Tapi selalu aku support, akhirnya dia mendapat pekerjaan di sini. Tentunya tidak lepas dari usaha dia, ortunya dan doaku, doa ibuku dan tentu doa keluarganya. #BestMemoriesTAP

Calon Suami
 profile icon
Tulis tanggapan
Jadi yang pertama beri tanggapan