Aku Ingin Menjadi #IbuJuara

Halo, aku Palupi. Bulan Mei kemarin aku baru saja melahirkan anak ke dua. Bahagia tentu saja, tetapi ada suatu rasa yang menyelinap di dalam dada dan menelisik di dalam hati. Aku tidak tahu apakah setiap ibu merasakannya atau tidak. Namun, ya, aku merasakan tatapan sendu pada anak pertamaku yang masih dua tahun waktu itu. Aku tidak sedang menyesali kehadiran anak keduaku, tentu tidak. Ihya, anak keduaku, adalah anugerah yang sangat berharga bagiku. Namun, cerita ini adalah tentang Haya, anak pertamaku. Saat aku baru pulang dari rumah sakit membawa adik bayi, ada tatapan cemburu pada Haya. Padahal, sudah sejak lama kami membahas keseruan-keseruan saat nanti adik bayi lahir. Namun ternyata, perasaan anak-anak sangat peka. Haya tahu bahwa sejak detik itu ia akan membagikan kasih sayangku untuk adiknya. Mungkin saat itu ia terkejut dan belum siap, tetapi waktu memaksanya menerima hari itu. Sementara itu, aku seorang ibu dengan satu bayi dan satu batita tanpa asisten rumah tangga dan sanak saudara harus berjuang bersama suami mengurus dan merawat anak-anak. Perubahan hormon yang masih kacau, payudara bengkak dan lecet, jahitan yang masih terasa membuatku tak hanya sekali dua kali marah dan membentak Haya. Saat itu, aku lupa bahwa usia Haya baru dua tahun. Aku memaksa Haya untuk bisa segera mengerti apa yang aku ucapkan. Aku memaksanya untuk segera melakukan apa yang aku katakan. Aku memaksanya untuk segera berhenti melakukan segala sesuatu yang kularang. Padahal, baru dua tahun saja usianya. Padahal, dia perlu waktu untuk adaptasi dengan kehadiran adik bayi. Mungkin semua ibu pernah mengalami, membentak di siang hari, menyesali di malam hari. Melihat Haya tertidur pulas dengan wajah polosnya, rasanya dadaku bergemuruh, menyempit dan membuat tekanan sehingga air mataku menetes. Bahkan kini, ketika Haya sudah bisa beradaptasi dan sangat menyayangi adiknya, aku masih saja memarahinya saat ia melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Ahh, menuliskan ini membuatku menangis lagi. Setiap malam aku berjanji agar besok aku tidak membentak lagi. Setiap malam aku memeluk dan membelainya, meminta maaf dan mengucapkan cinta. Binar mata polosnya dan juga senyum hangatnya membuatku merasa menjadi ibu paling jahat di dunia. Sudah lama aku memendam hal ini. Aku sedih dan kesal pada diriku sendiri. Aku ingin berubah tentu saja. Aku ingin menjadi ibu yang lebih baik. Aku ingin anak-anakku tahu bahwa aku menyayangi mereka. Semoga tulisan ini menjadi titik tolak perubahanku untuk menjadi #ibujuara. Dan semoga dengan menuliskannya di sini, aku menemukan para #ibujuara yang mau berbagi tips dalam mengasuh dan mendidik buah hati. Selamat Hari Ibu

Aku Ingin Menjadi #IbuJuara
11 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan
VIP Member

Selamat Hari Ibu

4y ago

Thank you Mom. Sama2 yaah 😊