Aku tahu ini dosa tapi aku sudah tidak tahan lagi.
Hai bunda². Disini aku mau cerita, silahkan berkomentar sesuka hati kalian berpendapat tentang kisahku. Aku seorang ibu baru, aku berusia 23 tahun dan sekarang anak ku berusia 3 bulan 9 hari alhamdulillah tumbuh sehat dan aktif. Menjalani pernikahan 1,5 tahun dan sekarang sedang proses perceraian. Waktu itu aku kabur dari rumah mertua sekitar pukul 6 pagi membawa baby yg baru berumur 25 hari. Tanpa handphone tanpa uang. Hanya babyku dan sedikit pakaianku. Ya terbilang nekat. Tapi, semua tidak mungkin terjadi tanpa konflik yg serius. Masalah yg waktu itu ku hadapi 1. 4 bulan setelah pernikahan hpku di sita suami selama ± 6 bulan supaya tidak bisa komunikasi dg keluarga, Lalu di kasih lg karena kaka ku datang. Dan aku tdk di izinkan untuk pulkam. 2. Pernah di suruh memilih antara suami atau ibu oleh "IPAR". 3. Hasil usaha selalu di simpan di rumah mertua. 4. Suamiku tdk bisa menghargai aku. 5. Pernah sewaktu hamil mengalami pendarahan dan ketuban rembes, aku minta usg tp tdk di izinkan mertua dan karena suamiku anak mami jd nurut apa kata ibu dan saudaranya. Di suruh dokter opname juga tdk di bolehkan oleh ibu mertua dan suami jg nurut. 6. Nafkah tdk tercukupi karena campur tangan mertua dan ipar 7. Setelah melahirkan tinggal di rumah mertua, sepeserpun tdk di kasih uang, untuk beli popok anak pun disuruh ngutang sama ibu mertua (padahal suami termasuk mampu) aku tdk pernah pegang uang suami 8. Hp ku di ambil lagi supaya tdk bisa berhubungan dg keluarga. Daan aku sdh tdk tahan lagi aku benar² merasakan yg namanya babyblues. Aku tdk bisa sabar lagi. Aku putuskan untuk kabur. Karena minta izinpun tdk akan di kasih izin dan pasti anakku akan di ambil sedangkan aku seorang ibu yang bagaimanapun keadaannya tdk akan pernah meninggalkan anakku. Bagaimana bunda jika bunda di posisi seperti saya apa yg akan bunda lakukan? Dan sampai saat ini ayahnya tdk pernah memberi nafkah untuk anaknya dan tdk pernah menanyakan kabar anaknya. Tp tdk masalah aku bisa manafkahi anakku dg kerja ku sendiri.