SUAMI TAK TERBUKA TTG KEUANGAN

Hai bun, aku mau minta pendapat mengenai beberapa hal. Mungkin agak panjang. Aku IRT, sudah 7 thn menikah dan memiliki 2 anak(P7, L1). pada awal2 nikah, aku dan suami sepakat: aku dpt uang makan dan uang jajan setiap bulan. Sisanya disimpen suami. Kl kurang aku boleh minta lagi. Dulu kl ada lemburan dikasihin ke aku. Skrg g ada lemburan lagi. Saat ini, dgn gaji suamiku 12jtan, aku dpt jatah bulanan 3jt. Itu untk makan sekeluarga dan sisanya boleh aku gunain. Listrik, air, kebutuhan bayi(diapers dll) dan beberapa kebutuhan lain(kl belanja dimall) ditanggung suami. Alhamdulillah kami tdk punya cicilan. Jujur akhir2 ini hatiku lagi sempit. Insecure dgn banyak hal. Apalagi sejak aku hamil, online shopku off(harus bedrest). Aku g ada pemasukan tambahan. Ini bukan soal nominal tp jg passion. Kayak seneng aja jualan. Sudah hampir 2 thn off dan akhir2 ini sering kepikiran, kl ada apa2 sama suami aku harus gimana ya? Tolong aku diingetin, dinasehatin dgn cara yg lembut. Aku takut kl jd istri yg kufur nikmat. Oya, aku tdk tau detail gaji suamiku, aku g tau brapa banyk tab.nya. aku pernah konsul ke psikolog ttg keadaan keluargaku. Krn suamiku introvert parah. Kl diajak ngomong, serasa komunikasi 1 arah. Jarang nanggapin/ngejawab. Termasuk pertanyaan soal keuangan itu. Konon katanya dlm islam, cukup suami memenuhi nafkah, istri tdk perlu tau penghasilan suami Tp menurut psikologku, aku berhak tau. Krn kita keluarga. Aku sebenernya g minta apa2 kok. Cuma sebatas butuh tau, seberapa banyak dana darurat, tabungan, dana pendidikan(hal2 yg berkaitan dgn anak2 terutama). Mertuaku pun bukan org yg rewel soal uang, malah royal bgt ke aku dan cucunya. Awal mula suamiku g jujur, sepertinya karena aku kurang setuju dia 'beli saham'. Bagiku saham itu masih abu2(halal haramnya, cmiiw ya). Akhirnya malah sembunyi2. Aku sudah melakukan apa yg psikologku sarankan. Pillow talk aftersex, bicara dr hati ke hati, ngomong dgn lemah lembut. Tp suamiku blm respon/memberi jawaban. Aku butuh saran bun, aku harus gimana ya? Kadang aku pengen tegas, pengen mundur dr pernikahan ini. Aku ngerasa ini bukan keluarga yg sehat dlm hal komunikasi. Suamiku itu baik, g neko2, lurus2 aja, g boros. Sebenernya kl aku minta sesuatu, selalu dipenuhin(walau g langsung), g pernah marah(7thn 2x ngebentak aku). Apakah aku salah kl aku minta transparansi keuangan? Nb : please jangan toxic positivy ya bun. Aku sudah kearah depresi. Butuh pencerahan aja, jangan dibandingkan. Aku blm bisa buka os lagi krn kakak daring dan si bayik lagi aktif2nya jawaban beberapa masukan. Karena g bsa anonim 1. Aku yatim sjk usia 5 thn. Ngerasain beratnya hidup ber3 sama ibu. Harus puasa senin kamis sjk sd krn uang g cukup. Keluarga ayah g peduli. Jd aku punya kekawatiran berlebih kearah sana. 2. Sudah pernah menulis surat panjang lebar beberapa kali. Kl aku minta suami melakukan hal yg sama, dia g mau. 3. Suamiku invest di saham. Pernah aku bilang, kl terjadi sesuatu dgn kamu, aku g ngerti aset dan investmu dimana aja. Kamu lebih rela mereka yg dpt kerja kerasmu drpd aku dan anak2? ----suamiku diam----

SUAMI TAK TERBUKA TTG KEUANGAN
39 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Hai jg bun.. Bunda ga salah kok kalo minta transparasi keuangan sm suami krn itu adalah hak nya bunda sbg seorang istri. Cuma mmg, byk suami yg ga paham dan memilih utk ga terbuka perihal keuangannya. Sebelumnya bunda mmg udh memastikan alasan terbesar knp suami sampai ga mau jujur perihal keuangannya? apa bener hanya gara2 bunda keberatan suami main saham? ato krn ada hal lain yg bikin suami ga percaya sm bunda (sorry to say). Saya prnh baca dan mendengar, sebenarnya para suami itu pny pertimbangannya sendiri knp gamau jujur perihal keuangannya. Alasannya bs krn: 1. Merasa istri mandiri krn pny penghasilan sendiri. 2. Merasa istri boros ato tdk mampu mengatur keuangan, jd biar suami sendiri yg mengelola keuangan keluarga. 3. Suami memiliki prinsip pribadi kalo uang adalah privasi masing2. Suami mgkn jg ga prnh bertanya gaji istrinya. 4. Suami pny kekhawatiran kalo istri tau seluruh aset, tabungan dan total gaji, semuanya akan dikuasai oleh istrinya. 5. Ada beban pengeluaran yg tdk mau diketahui oleh si istri, semisal pny hutang tersembunyi ato menghidupi keluarganya. 6. Mgkn suami sendiri pny kekhawatiran terpendam perihal keuangan yg susah buat diungkapin, bahkan ke istrinya sekalipun. Saya paham bunda risau dan khawatir banget perihal keuangan sampai menjadi beban pikiran. Saya cm bs kasih saran bbrp: 1. Coba tanya lg, alasan knp suami ga percaya sm bunda perihal keuangan. Minta kejujuran suami. Jd bunda tau dan paham knp suami ga pernah mau terbuka perihal finansial ke istrinya sendiri. Supaya bunda ga salah paham dan merasa dibohongi oleh suami lg. 2. Jujur jg sm suami, perihal keuangan ini udh menyakiti bunda sampai ketingkat parah, bunda pingin menyerah dgn semuanya. 3. Minta kepercayaan sm suami kalo bunda sbg istri berhak utk mengatur keuangan keluarga. Bukan utk menguasai tp lebih utk merencanakan masa depan. 4. Bunda bs mendukung rencana suami utk meningkatkan penghasilan pasif tp dgn catatan hanya boleh menggunakan 20-30% dr total pendapatan. Jd ketika mengalami kerugian, ga lgsg berdampak besar ke keuangan keluarga. 5. Kalo suami mmg ga bs diajak komunikasi scr terbuka, bunda bs mengajak suami ke mediator yg netral spt psikolog ato konsultan keuangan. 6. Kalo suami gamau jg buat diajak kerja sama, bunda jgn berharap lg sm suami buat terbuka soal keuangannya. Dan jgn berharap jg sm suami jd penopang hidup bunda. Bunda hrs mandiri spy ga bergantung sepenuhnya scr finansial sm suami. Dan kalo menurut saya, bunda jgn pisah suami. Krn susah buat mencari suami dan mertua yg baik di dunia ini.

Baca lagi

Bunda, mundur dari pernikahan menurut saya bukan keputusan yang bijak. Maaf ya, bukan maksut mengentengkan masalahmu. Saya tau km depresi, mental orang memang berbeda2. Tapi coba bund pikir. Suami kan sepertinya orang yang baik, hanya kekurangannya di masalah keuangan. Saya rasa, bukan pilihan bijak jika bercerai. Bagi saya, tidak ada kata cerai jika bukan karena selingkuh atau kdrt. Pendapat saya, memang keuangan itu riskan dalam rumah tangga dan SEBAIKNYA tidak ada yang ditutupi. Dalam pernikahan, semua harus terbuka. Baik masalah keuangan maupun dalam pengambilan keputusan. Benar yang bunda bilang, bahwa takut jika suatu saat ada apa2 gmn. Hidup bunda dan anak2 kan harus tetap berlanjut. Nah, apa disini bunda sudah cari tahu apa sebabnya suami gak mau bilang? Bunda bisa tanya dulu, apa dia kurang percaya, takut bunda borosin atau apa. Bukan saya menuduh bunda, hanya kemungkinan pemikiran suami. Kalau masih dia diam, utarakan maksut bunda kenapa ingin tahu. Bisa bilang "aku cuma ingin tau, soalnya kan aku istrimu, biar aku tau nanti anak2 baiknya sekolah dmn, les apa aja, dikasih uang jajan berapa. Percaya sama aku" Ini di sounding terus bund. Biasanya introvert gak akan mempan dengan 1 kali omongan. Bisa lain kali diganti "sayang, masa sih aku gak boleh tau perekonomian keluarga kita? libatin aku dong dalam mengurus keuangan. Biar aku merasa ada andil juga dalam mengurus keuangan keluarga, ya?" sounding terus2an bund. Tapi jangan tiap jam juga ya. Bunda juga coba mulai terbuka sama dia duluan. Misalkan bilang, "sayang aku ada tabungan segini nih hasil dari sisihin uang bulanan" nanti kalau dia tny kenapa, bilang aja "gpp, mau kasih tau km aja, aku gak mau ada yang ditutup2in" mancing lah istilahnya. Karena dulu aku pernah kayak gini juga. Suami ada beli apa2 gak pernag bilang atau libatkan saya. Tapi saya beli apapun selalu bilang dan ijin suami. Sampai suatu hari, suami ijin terus tiap mau beli barang. Awalnya saya gak sadar. Terus denger dia telpon saudaranya bilang "iya, dia beli barang 50rb aja ijin aku, dari situ aku mikir, oh gitu ya suami istri, apa2 harus ijin dulu ke pasangan, akhirnya aku juga ijin sama dia" Semangat ya bund, semoga cepat selesai masalahnya.

Baca lagi

Saya bisa ngerasain rasanya punya pasangan yg bgini, komunikasi susah dia banyak diamnya bahkan cuma sekedar tanya kabar aja sehari cuma 2 kata 'masih apa' dah end, kalo diputusin ga mau kalo ga diputusin diulang2 terus kelakuannya, untung cuma mantan pacar, kalo ga memang gedeg sendiri apalagi suami yg niatnya smpe mati, kita maunya yg 1=1,tapi malah dptnya 1=0, dikira diam itu menyelesaikan masalah, padahal kita cuma pengen tau apasih yg dia inginkan/punya, padahal dia cinta sama kita tapi kok kaya ga ada rasa penasaran/sharingnya. Saranku ya bun, Pelajari saham dulu, supaya bisa berkomunikasi sama suami agar nyambung, kadang kita harus ngalahi untuk memahami apasih yg menjadi interest dia saat ini. Minta tambahan uang bulanan dari 3 jadi 4-5jt untuk biaya pendidikan/kesehatan anak & tak terduga, kalo menurut bunda suami ga pernah ngomongin tabungan buat anak2. Terakhir, luapkan emosimu kalo memang sudah sesak, jelaskan mengapa bunda bisa sampe ke psikolog, nangis depan suami ketika benar2 buntu, bahkan diamnya suami pun menyakitkan, mengapa selalu diam, paling tidak sampe dia ngomong 1-2 alasan. Minta maaf atau mohon2 sampe dia merasa iba atas penderitaan yg bunda dapat dari diamnya dia. Maaf sedikit saran toxic positivity, dalam pernikahan yg pertama ingat anak2 bun, mereka masih kecil, kita adalah satu2nya orang yg mereka butuhkan & tempat sandaran, jadi kita harus kuat, kalo ga kuat harus dikuat-kuatkan. Saya doakan semoga suami bunda bisa terbuka, komunikasi lancar, makin sayang dengan bunda & anak2, rejeki mengalir lancar dan bunda anak2 keluarga bunda sehat selalu. Amin

Baca lagi

hallo bun, aku pun mungkin juga salah satu punya suami yg kadang transparan kadang ya sembunyi2 aja tentang keuangan di suami, karena suami punya usaha, pemasukan, tabungan yg suami lu punya pun kadang habis ga tau kemana, ya aku berfikir oh mungkin buat usahanya, dan alhamdulillah usahanaya lumayan sudah ada nama, walaupun aku ga pernah ngerasain hasil atau keuntungan dari usahanya dia, dan aku selalu dapet uang ya dari hasil gaji aja, usaha dia ya buat pemasukan dan pengeluaran pribadi dia aja. tapi aku berfikir si, yg penting suami nafkahin aku, kasi aku uang buat nabung untuk masa depan atau hari tua, ngajak suami untuk invest buat hari tua, kaya buat deposito, beli mobil, beli rumah, yg bisa di puter lg di sewakan jd bisa kepantau untuk hasilnya. selebihnya si aku ga ikut campur untuk usaha dan tabungan jajan dia kalo habis dikemananin, karena dia juga mungkin punya keinginan, punya target, punya goals pribadi yg emg semua org punya rasa itu. mungkin ambisiusnya dia dr muda yg emg pengen punya sesuatu, kita biarin aja. yg penting kita di kasi uang bulanan buat kita dan anak, dan kita juga mnta uang buat tabungan jaga2 suami kita ada hal yg mendesak dan ga bisa lg apa2 (naudzubillah) semoga suami mbaknya bisa terbuka fikiran dan hatinya untuk ini ya, bisa berkompromi juga untuk kedepan gimana, keterbukaan untuk masa depan bersama. saya pun juga ga bisa ngandelin uang suami, tentu saya perempuan yg anti mengandalkan org lain walaupun itu org tua atau suami, karena kita ga tau namanya takdir kalo kita masi bergantung sama org lain kita gaakan bisa maju.

Baca lagi
VIP Member

Bunda, saya mengerti bunda lg bingung menghadapi suami yg tidak transparant. mungkin bunda sdh berusaha bicara sm suami tp tidak ada hasilnya Sy ga bisa bntu banyak, tp sy cm bs meyakinkan bunda, saham itu bagus. Untuk investasi. Saham bukam abu2. Saham itu adalah bukti kepemilikan perusahaan. Misal suaminya beli saham Unilever ato Bank BRI, jd dia punya sahamnya. 1 lot saham = 100 lembar saham Justru menurut saya, nabung saham itu paling bagus untuj jangka lama. karena dia nilainya nambah setiap tahunnya. Asal mengerti dan memahami saham, itu tidak buat buntung kok bunda. Jngan berprasangka buruk dulu, nabung saham justru bagus buat investasi untuk biaya sekolah dan kuliah anak. 1 lagi, saham bisa di wariskan, jd nanti bs buat bekal anak bunda. Supaya tidak negatif ke saham, coba bunda belajar di IG @ngertisaham Tapi tentu saja ini tetap perlu keterbukaan, karena sy dan suami nabung saham. Kami berdua tau, nabung saham di sekuritas apa, login password dan pinnya pun kami tau. kami sama sama menabung demi masa depan anak kami nanti. Owh iya, saham itu halal dan ada yg syariah. Bunda harus cari tau dl lebih banyak. Salah satu masalah RT adl keuangan, klo tidak ada transparant wajar kita merasa insecure, karena ini jg untuk masa depan bunda. Klo memang sdh segala cara bunda lakukan tp suamo masih tidak berubah. Lebih baik bunda berusahan sndr, punya tabungan dr muli menjalani olshop lg ato menabung dr sisa uang yg di kasi ke bunda. Smoga suamo bunda bs mengerti dan sadar sehingg bs terbuka ke bunda

Baca lagi
3y ago

iya bun, rejeki who knows klo dl saham pake sertifikat klo skrg sdh online sih mom pake aplikasi sekuritas nanti saham yg kita beli dapat emailnya

menurut saya dari poin 1 & 2 bunda lebih cenderung "kehilangan uang" itu ketakutan yang bunda miliki sekarang 1. bunda udah gak buka Ol shop yang akhirnya bunda berfikir bunda takut nanti seandainya suami bunda kenapa-kenapa bunda gak ada pegangan 2. bunda takut mengalami kepahitan seperti yg bunda alami dlu waktu kecil 3. balik lagi takut kehilangan uang, bunda takut jika suami main saham dan bunda sendiri gak tau dan gak paham dengan saham bunda jadi takut nanti jika suatu hal terjadi kepada suami bunda maka uang saham akan sia-sia atau jatuh ke tangan orang lain Sebenernya dalam Islam memang kita gak perlu tau gaji/pendapatan suami itu berapa, istilahkan gak perlu kepo. Selagi bunda "CUKUP" di nafkahi suami menurut saya mah ya sudah kita jalankan saja peran kita sebagai istri. suami bunda kan baik gak pernah neko-neko, coba bersyukur karena hal itu, belajar lagi walaupun dia introvert anggap saja itu bagian dari kekurangan dia sebagai manusia. toh memang gak ada yang sempurna saran saya coba lebih menerima keadaan, berdamai dengan keadaan, bersyukur jangan lupa. jangan berfikiran buruk dan was-was itu datangnya dari syetan. perbanyak istighfar, kajian dan sesuatu yang menambah keimanan masalahnya sepertinya terletak di ketakutan bunda, karena memang suami gak bisa 100% sempurna. ada yang suami yang terbuka tapi nafkahnya ke istri kurang karena memang di ujinya seperti itu. semangat bunda

Baca lagi

kalo aku ngomong sama suami. pendapatan dia bagi 2 ke aku. ya musal gaji 12jt di aku kasi 6jt. aku bikin tabungan baru untuk nabung. 3jt kbutuhan rumtang 3jt untuk di tabung. bilang kesuami untuk pendidikan anak. karena ga selalu kita ada di penghasilan bgni jika penghasilan tiba2 0 ada tabungan untuk anak sekolahm kasih pengertian pelan2. kalo dia blg aku aja yg nabung. bilang aja bunda berhak tau dong tabunganya berapa dan bileh dong pegang butab dan atm tabungan. kan untuk pendidikan anak. apalagi anak 2 masuk sekolah skrg ga murah. kalo ga bisa juga ya fix kenya uang nya habis untuksaham dll . kembali lagi kebunda. bisa ga menerima nya kalo ga bisa ya hubungi mertua biar di selesaikan secara keluarga besar dulu. kenapa keluarga besar karna dia bisa aja ngomong ke ibunya jujur ke kita ngga. bilang ke kita saham ga taunya judi (mon maaf banyak kejadian di sekitar saya begini) jadi ga bisa bun kita selesaikan sendiri harus ada mediasi dari keluarga suami yg netral (cari keluarga suami yg bisa pemikiranya netral ga memihak suami contoh ortu kalau ortu keliatan memihak anaknya bisa ke kakak ipar atau tante om suami ceritakan masalah bunda ke mereka minta di carikan solusi duduk sama2 suami. penengah nya mereka) kalo masih hasilnya 0. ya kembali lagi ke bunda apakah masih kuat jalani rumtang

Baca lagi

Hai juga bun... Bunda, semangat yaa.. Jangan mundur.. Bunda kuat, bunda udah sampai di titik ini.. Kuatkan diri bunda agar nanti bunda mampu mencapai titik titik terberat lainnya.. Lawan, pikiran2 negatif yang menghantui bunda. Percayakan semuanya kepada Allah.. Kalau kita mau merenung, Sudah banyaaaak sekali hal hal terberat dalam hidup kita, yg pas kejadian tuh bikin kita mikir "ngga mampu melewatinya", tp ternyata kita sudah melewatinya sampai titik ini, tanpa kita sadari.. Titik yang terbilang sangat jauhh mungkin.. Semua itu atas pertolongan Allah.. Terkadang memang dalam diri pasangan ada yang tidak sreg dgn kita.. Istri ada hal yg tidak sreg dari suami, meskipun suami merasa kalau dia sudah melakukan yg terbaik.. Begitupun sebaliknya.. Bisa jadi suami pun juga ada hal yg tdak sreg dari istri. Meskipun si istri merasa sudah melakukan yg terbaik.. Bertahan ya bunda.. Peluk jauh.. Maaf jika tulisanku muter2.. Entah, ini mengalir saja, semoga dapat di pahami.. Heheh..

Baca lagi

terkadang kita istri jg perlu tau berapa nominal gaji suami, bukan berarti ingin menguasai, stdkny kita perempuan bisa meng hendel itu semua, insyaallah.. Krn uang suami uang istri, ya uang istri uang istri, aku jg sm kyk bunda, suami ga jujur kalo soal nafkah, aku tanya dpt gaji brp bln ini pasti jwbnya, "yah sgitulah.." kdg2 aku kesel gtu bund, aku ga permasalahan gaji nya brp dapet gede kcilny, cuma kykny ada yg d ttup2pin, bund enak gaji 12jtaan, ga ada cicilan, nah suamiku cuma d gaji 4jt lebih dan itu ada angsuran mobil, belum lg kontrakan, ngasil duit ke aku cuma seadanya, nah dia ga trllu bnyk pengeluaran, aku prnh ngomong, biar aku yg hendel keuangan, dia ga mau, mau aku kerja gtu bund, jd ga kekurangan lg tiap bulan.. bukan nya kita gmn yaah.. ya stdknya suami harus open gtu ke kita masalah uang, soalny itu problem yg sensitif sekali, kita jg ga matre ko minta duitny semua cuma kita kan harus tau sbgai istri, ada hak kita disana.. hufftsss..

Baca lagi

bun, peluk jauh ya. ini kasusnya sama kya aku.. keuangan juga sama ngaturnya bedanya suami usaha bukan yg penghasilan tetap gtu. aku pernah di posisi bunda, ngerasa kya gx punya apa2, pernah mikir yg istrinya gx punya uang tp atm d suami uangnya bnyak, aku pernah juga minta aku yg ngatur keuangan suami setuju, tp blum trealisasi sampe skrng. btw rtku masuk yg kelima. aku pngen crita bnyak untuk sharing2, aku gx punya tmen curhat, pernah mkir juga buat k psikolog tapi aku masih malu buat crita k orang lain. bunda pernah gx coba tulis surat atau chat panjang k suami, sampaikan aja unek2 k suami, bunda berharapnya gmna, ambil moment di aniv pernikahan. suami juga d ajak tulis apa yg d harapkan dr istri, apa yg harus d perbaiki dr istri, apa keinginan gtu. untuk rt yg lebih baik kedepannya.. semoga bunda sabar ya, jngan mkir pisah kalo cuma mslah komunikasi masih bisa d perbaiki..

Baca lagi