Wanitaku InspirasiKu

Good morning The Asian Parent Indonesia. Aku mau menceritakan rahasia ibu ini dalam membesarkan anak - anaknya. Namanya ibu Mariyani - panggil saja Mama Emar- Anaknya 7,wah wah banyak yah. Secara ekonomi (dulu) sangat memprihatinkan. Kalau sedang mendengarkan ceritanya aku suka iba, karena ekonominya buruk, dan kondisinya banyak anak. Mama Emar suka jadi buah cibir, karena kalau datang keacara arisan atau kondangan anaknya banyak yang dibawa dengan maksud biar pada makan. Dulu itu, mama emar ga punya sumur, jadi sering minta air ketetangga dan sering dimarahin, sedih yah. Sekolahnya cuma lulusan SD, ngurus 7 anak, tanpa ilmu, tanpa bekal, tanpa status ekonomi dan sosial yang baik, kebayang ga sih ?? Tapi tau ga mom, benar hidup bak roda berputar. Setelah anak-anaknya besar, semua berubah. Setiap ditanya soal kehidupannya sekarang, hanya bisa menangis berucap syukur. Orang - orang dulu yang menghina kini berbalik menjadi tangan dibawah padanya. Allah angkat derajatnya melalui anak-anaknya. Yang dirasakan, anak-anaknya tumbuh membahagiakan dirinya, anak - anaknya saling sayang, saling tolong menolong, saling menghormati, memiliki mental dan attitude yang baik, bermanfaat,diterima dan berguna dimasyarakat. padahal ungkapnya, "saya ga mengajarkan apa-apa, orang yang bodoh, besarin anak sebisanya, karena ga punya ilmu" Mama Emar merasa, kehidupan nya seperti panas kemarau sepanjang tahun tapi sekarang sudah disiram hujan, sakit yang dulu dirasa sudah hilang dan berganti. Aku yang baru jadi ibu 2 anak masih kecil2, mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri, sering merasa kuwalahan dan ga mampu. Apalagi Kaka Rigel yang sudah 6 tahun, sudah mulai senang main dengan teman diluar, sedangkan pemberitaan kian semakin menakutkan (penculikan, kekerasan, asusila, pelecehan, narkoba dll. ) tapi aku juga ga bisa selalu nemenin kemanapun dia main, dan ga bisa juga ngelarang untuk tidak main. Paling aku coba lagi inget pesen mama Emar, kunciannya cuma satu, DOA. Dengan kita berdoa itu artinya kita nyerahin semuanya sama pemiliknya, pemilik rumah tangga kita, pemilik anak-anak kita, pemilik kehidupan kita. Seperti mama Emar yang dari dulu cuma bisa berdoa. Kata mama, mama ga bisa ngajarin anak-anak mama, tapi mama selalu berdoa, semoga anak-anak mama jadi orang yang berilmu. Mama ga bisa kasih yang bergizi, cuma selalu berdoa semoga anak - anak mama selalu sehat. Mama ga bisa warisin harta , cuma bisa berdoa semoga anak - anak mama jadi orang yang cukup dengan hartanya. Alhamdulillah, semua anak - anak mama semua sehat, berguna dimasyarakat dengan ilmunya, dan dipercaya Allah menjadi orang yang berharta atau orang yang berkecukupan. Benar, doa itu ga pernah tertolak, sifatnya menjaga, menambah, menghilangkan yg buruk, dan buah dari doa seluruhnya adalah kebaikan .maka Janganlah kita meninggalkan doa. Itulah yang kini selalu coba aku yakini, Ketika penjagaan ku tak sampai untuk Rigel, aku yakin doaku selalu menjaga kemanapun dia melangkah. Ketika suamiku bekerja diluar dengan banyaknya godaan, aku yakin doaku selalu menjaganya dimanapun dia berada. Hidup sekarang seperti diluar nalar, pemberitaan yang semakin kejam menakutkan, membawa kepanikan. Siapa yang bisa jaga anak kita sedang pengawasan kita padanya amatlah terbatas, siapa yang dapat menjaga rumah tangga kita sedang godaan tiada hentinya mencoba menghancurkan. Apalah daya kita kalau bukan dengan kekuatan doa. Semoga cerita sederhana ini melegakan hati kita, bahwa setiap harapan itu ada, solusi itu ada, dengan kita berdoa kepada pemilik segalanya. Belajar yakini yuk mom, bahwa Doa adalah senjata paling ampuh, sebaik - baik penenang dan solusi . Selamat mengambil manfaat. #WanitaInspirasiTAP

Wanitaku InspirasiKu
1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

🀣🀣