JANGAN SALAHKAN IBU....
Dulu, sebelum punya anak, aku seorang guru, sering kali mendapati kelakuan anak dengan berbagai macam type dan karakter, sering kali mendapati kelakuan anak yang kurang baik. Dalam hati aku selalu berkata, "ini di rumah orang tuanya gimana sih?", "Ibunya ngajarin gak sih?", "Anaknya dibiarin aja begitu?" dll, Sering kali menyalahkan orang tua, terutama ibu, untuk segala prilaku anak. Setelah jadi seorang ibu, aku sadar bahwa, anakmu bukan milikmu seutuhnya, kamu hanyalah dititipi Sang Pencipta, mereka lahir sudah dilengkapi dengan karakter dan pembawaan masing2 dan tidak bisa diubah, contohnya saja, aku memiliki 7 saudara, tapi punya karakter yang sangat2 berbeda, padahal kami lahir dari rahim yang sama, tumbuh di rumah yang sama, dididik dengan cara yang tidak jauh beda, kami juga berada di lingkungan yang sama. Setelah jadi ibu, begitu banyak hal yang membuatku terkejut, anak yang ku lahirkan dari rahimku sendiri, kupantau setiap hari sejak lahir selama hampir 3 tahun, kuajari banyak hal, tapi tetap saja tidak bisa ku kendalikan semauku sendiri. Dari awal MPASI, ku kenalkan dia berbagai macam rasa dan tekstur, kuberikan dia MPASI yang sebisa mungkin memilik gizi lengkap, dengan rasa yang lumayan, jadwal makannya selalu ku rutinkan di jam2nya. Apakah aku bisa membuatnya buka mulut setiap saat? TIDAK! selama berbulan2 aku terus berjuang dengan masalah GTM dan mengejar Berat Badan, sampai bolak balik ke DSA, hingga aku yang depresi. Hingga akhirnya aku berusaha ikhlas menerima, bahwa anakku akan makan semau dan sesuka dia saja, aku tidak bisa memaksa dan berharap dia makan 3 kali sehari + snack, dan makan real food, harus yang sehat, pada praktiknya, aku hanya bisa mengikuti moodnya dan memberikan apa yang dia mau, tidak lagi berfikir apa yang harus dia makan. Aku yang tadinya anti Sufor, sekarang harus ikhlas, memberikan di susu UHT agar gizinya tetap terpenuhi, dan ikhlas melihat berat badannya hanya bertambah 1 ons setiap bulannya. Dari lahir tidak pernah kubiarkan dia tidur lebih dari jam 10 malam. Apakah tidurnya sudah disiplin dann terjadwal seperti seharusnya?? TIDAK! setelah kusapih, aku jadi kesulitan menidurkannya, dia tidur dan bangun sesuka dia, dulu aku bisa mengatur tidurnya, karena dia akan tidur jika diberi nenen, sekarang menepuk2 punggungnya, gak akan berefek signifikan, dia tetap akan tidur dan bangun semaunya. Pagi hari jika kubangunkan terlalu pagi, moodnya akan jadi jelek, dan akan jadi cengeng, sudah bangun kesiangan, dia akan tidur siang jadi kesorean, jika tidur siang kesorean, dia akan bangun di malam hari, dan begadang sampai larut lagi, begitu seterusnya. Apakah aku membiarkannya begitu saja?? tidak! aku selalu berusaha keras mengatur pola tidurnya, kuusahakan agar dia bisa tidur siang, di jam siang seharusnya, tapi tetap saja, malamya dia akan tetap begadang. Jikapun bisa dia tidur lebih awal di malam hari, jika itu di bawah jm 9, bisa dipastikan dia akan bangun lagi, di tengah malam dan begadang lagi. Begitu terus, hingga pernah kupaksakan dia tidur lebih awal berakhir dengan kekerasan, karena dia benar2 tidak mau menyerah untuk tidur. Yaa... itu baru perkara makan dan tidur, belum kuceritakan hal lain seperti memilih baju, mandi dan lain2. Intinya, jangan selalu menyalahkan orang tua, apalagi ibu, atas setiap tindakan dan kebiasaan anak yang tidak seharusnya, sering kali sebelum kita mengkritik prilaku anaknya, dia pasti lebih dulu menasehati dan berusaha memperbaikinya, tak perlu disalahkan, dia pasti orang yang lebih dulu menyalahkan dirinya sendiri, bahkan mungkin bisa lebih parah.