Pendidikan Seksual : Psikologi "Malam Pertama

Disclaimer : aku KUTIP SELURUHNYA dari tulisan Bu Fitri Ariyanti (Dosen Psikologi UNPAD) Dekade terakhir, kesadaran akan perlunya ilmu untuk menikah, membuat sekolah2 pranikah menjamur. Menurut penelitian mhswa saya, selain banyak, ilmu2 yg diajarkan juga dr beragam perspektif : agama, kesehatan, finansial, & tentu psikologi. Namun yg "mengajarkan" aspek seksual, masih minim. . Dari beragam kasus pernikahan dgn isu masalah seksual, saya menyarankan "psikologi malam pertama" harus diajarkan. Mengapa? karena banyak persoalan muncul dari malam pertama. Apa urusannya psikologi? kan itu mah relasi fisik. Faktanya, persoalan fisik termasuk hubungan seksual, terkait erat dgn persoalan psikologis. . Menurut saya materi yg penting; 1. Mengenal orientasi seksual, menghayati orientasi seksual diri. Kayak naif ya? Tapi faktanya nyata. Apalagi di kultur kita, masih ada anggapan kalau punya orientasi seksual yg "gak normal", nikahin aja, biar "normal". Jangan sampai kayak gitu ya, kalau sampai itu terjadi, sangat dzalim sama pasangannya. Ingat, seseorang bisa ditakdirkan memiliki masalah orientasi seksual, namun ia bisa memilih untuk tak melakukan dosa/mendzalimi org lain. . 2. Menghayati hakikat hubungan seksual. Bahwa ada aspek intimacy di dalamnya, terutama buat wanita. Begitu aspek intimacy ini tidak terhayati, maka umumnya wanita merasa bahwa ia menjadi objek semata. Penghayatan ini, sangat melukai. Terutama buat laki2 yg sudah terbiasa melihat film porno, film porno itu gak nyata. Aktivitasnya tak mengandung ekspresi sayang, peduli, melindungi atau empati. Jangan dipraktekkan membabi buta pada istri, apalagi di malam pertama. . 3. Relasi seksual itu, representasi relasi non seksual. Ada proses, pembelajaran, saling memahami, bekerjasama. Sangat jarang suami istri membicarakan hal2 seksual, karena kita terbiasa dgn doktrin seksual itu "porno, kotor". Kita gak terbiasa menganalisa konteks pembicaraan. Pengamatan saya, pola selama ini adlh menyalahkan pasangan atau diri, bukan membicarakan. . 4. Bahwa kenikmatan seksual itu, milik suami DAN istri. Allah menciptakan organ2 seksual pada wanita, tentu sebagai isyarat bahwa aktifitas seksual itu bukan bertujuan untuk "memenuhi kebutuhan suami" semata, tapi untuk memenuhi kebutuhan bersama. . #akukamukitafa Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10225972308515139&id=1257962600

Pendidikan Seksual : Psikologi "Malam Pertama
undefined profile icon
Tulis tanggapan
Jadi yang pertama beri tanggapan