Sharing Pengalaman Cek Retina Mata

Di postingan sebelumnya saya share info bahwa saya gak bisa melahirkan normal karena ada indikasi medis soal minus mata. Respon dari bunda-bunda disini ternyata luar biasa. Banyak yg tanya, minus berapa? Emang ngaruh ya mata ke proses persalinan? Saya juga minus? Bla bla bla Dan lain-lain. Saya cerita sedikit yaa. Pengalaman pribadi saya cek retina mata sampai akhirnya ternyata problem retina saya mengharuskan saya C - Section. Semoga bisa bermanfaat. Awal kontrol, dokter kandungan saya sudah menyarankan untuk cek retina mata pas ngeliat saya berkacamata. Yg mempengaruhi persalinan normal atau tidaknya adalah kondisi retina. Bukan tinggi rendahnya minus kata nya. Sedangkan saya pro banget normal, tapi takut jg kenapa2 jd lah saya harus berangkat ke jakarta utk cek retina, karena cek retina bisa dilakukan hanya pada dokter spesialis di rumah sakit khusus mata. Dan di Cianjur tidak tersedia. Saya mendatangi salah satu RS khusus Mata di daerah Rawamangun Jakarta Timur. Nama rumah sakitnya SMEC Jakarta. Berada dijalan Pemuda. Tadi nya saya pngen pake bpjs. Karena biaya cek retina sudah pasti mahal. Tapi nyata nya, rujukan faskes luar kota saya, berkasnya salah. Berhubung suami sudah tidak punya waktu lagi untuk ke jakarta tuntutan pekerjaan, akhirnya saya mendaftar pasien umum. Esokannya saya datang pagi-pagi. Janji dokter pukul 9 pagi. Sebelum bertemu langsung dengan dokter, saya ditangani asistennya dan beberapa suster utk memulai pengecekan retina. Awal-awal, minus mata saya dicek dulu. Alatnya standar kaya di optik2. Minus saya naik 1 dari 6 menjadi 7. Silinder saya stay di angka 5. Abis itu, bola mata saya dicek tekanannya dengan cara di tembakan angin. Bikin kaget. Gak lama, sambil menunggu. Mata saya ditetesi cairan entah apa itu, efeknya? Mata saya perihhhhhh banget. Berkali-kali pula. Kata nya biar pupil saya melebar. Kalo sudah melebar baru bisa diliat apakah retina tipis atau tebal. Setelah hampir 10x ditetesi (bayangkan sendiri saja rasa nya ya bun..) akhirnya saya dipanggil dokter. Saya disuruh berbaring. Mata saya disinari sambil Dokter memberi instruksi berkali-kali untuk saya menggoyangkan bola mata. Dia minta ke kiri, ke kanan, atas, bawah, dan lain-lain. 10menit dicek, selesai sudah. Deg. Hasilnya keluar 5 menit kemudian. Dokter mata bilang, retina saya sudah mulai terjadi penipisan. Dia tanya, apa saya melihat banyak floaters? Awalnya saya gak ngerti bahasa medis apa itu. Ternyata floaters itu titik-titik hitam di pandangan dan ada benang-benang hitam juga yg menggantung disepanjang penglihatan. Ya! Saya langsung jawab iya saya liat itu. Itulah tanda nya retina mulai bermasalah. Dan tidak disarankan untuk normal. Ablasi retina bisa terjadi kapan saja, apalagi dalam kondisi melahirkan yg mengharuskan si pasien mengejan. Mengejan itu kan otot mata juga ikutan kerja. Terlalu kuat digunakan, syaraf mata akan semakin ketarik. Nah kondisi retina yg menipis tidak akan sekuat itu menahan kornea utk tetap berada ditempatnya. Kornea saya bisa lepas. Ablasi efek nya lumayan bikin ngeri krn pandangan kita akan hilang detik itu jg. Parahnya bisa buta. Lemas sudah saya. Dokter mata segera memberikan surat balasan utk dokter obgyn saya. Hari itu saya harus membayar sebesar kurang lebih 465rb. Oh iya, efek dari tetes mata itu pandangan saya menjadi buram kurang lebih 4jam. Saya gak bisa baca tulisan di hp, atau terkena sinar matahari langsung. Silau banget. Dan benar saja. Dokter obgyn saya pun, tidak berani melakukan tindakan normal. Saya masih ditanya, apa ibu mau tetap normal? Sebenernya iya. Tapi suami saya juga nyata nya gak berani. Dia bilang, daripada ada apa-apa sama mata mu, malah tambah repot semua nya. Dan hari itu juga dia membuatkan saya jadwal C-Section di Agustus bulan depan. Ada yg kecewa di hati saya. Entah disebelah mana nya. Rasa nya sedih aja gitu. Saya tahu. Lewat jalan manapun, melahirkan tetaplah meniti perjuangan. Pengorbanannya sama. Tidak ada pengecualian. Tidak seharusnya salah satu pihak mengklaim bahwa yang dikatakan ibu sesungguhnya adalah yang melahirkan buah hatinya melalui persalinan normal sedangkan yang melahirkan C-Section direndahkan kodratnya sebagai perempuan. Pada dasarnya tentu setiap perempuan ingin melalui proses sebagaimana mestinya, lewat jalannya. Akan tetapi kadangkala memang kenginan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Semoga ini memang Mau nya Allah. Jalannya Allah. Dan semoga bunda-bunda lain disini, yg sedang memperjuangkan kelahiran buah hati ke dunia dengan cara apapun, selalu dimudahkan Allah. Amin. Tetep semangat yaa bun....

722 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

saya juga berkacamata minus 3.5 ka an dan kiri hamil priksa dibidan trus melahirkan normal,trus sdh 7 thn anak pertama saya,saya hamil lagi priksa ke bidan sdh lewat hpl tp blm ada tanda tanda trus lbh 1 hari coba priksa kedokter eeh baru dipanggil lg didepan pintu kmr dokter ditanya kmu minus ya besok saya ceasar lgsung ati lmes dan nangis dkter bilang klo orang minus harus ceasar klo nggak nanti waktu mengejan mata bisa buta,klo punya anak 2 trus buta gmna?lgsung nangis,trus saya jwab kmrin saya bisa lahiran normal waktu anak pertama,itu beda skrang minusnya brp masih 3.5 dok yaaah itu harus ceasar ,trus saya plang lemes sblme ditensi rendah jd tensi saya tinggi karna denger omongan dr tadi bisa buta mata,trus paginya abis sholat subuh kluar lendir perut saya mules saya seneng ada tanda tanda ini ,trus saya wa kdokter katanya suruh beli obat apotik dl karna hari itu tgl merah jd tutup prakteke,saya suruh minum obat biar gak kontraksi tunggu besok klo mau oprasi karna hari libur disuruh minum obat,tp hati saya gak mau karna ini bayi mau kluar hari ini,mlh ditahan.tp suami itu panik trus cpt2 hbungi dokter dan minta oprasi sekarang suami tkt saya buta,saya dibujuk sumi agar mau ya udah dia nangis ,ibu nangis semua nangis tkte saya buta,saya trus mnut,akhire oprasi,karna kurangnya pengetahuan ,sekara g saya hamil lg anak ketiga mohon doanya ibu smga bisa lahiran normal,ini saya nemu dokter yg mendukung lahiran normal,doktere ramah gakmenakut nakuti,kata beliau abis ceasar klo hamil lg bisa lahiran normal tp ada syaratnya,bayi gak boleh kegedean ,trus gak bisa injuksi ,doakan ibu ibu mohon minta tolong smga bisa normal sehat semua,dokter ini bilang klo cm minus bukan diharuskan ceasar kecuali ada ideksi lain mata cm minus saja gak harus ceasar.

Baca lagi
4y ago

aku minus 3.5 sebelum hamil, cuma belum check lagi. saat ini kehamilanku masuk 32w. tapi aku dan suami udah siap mau cs atau normal bagi kami yang paling penting aku dan debay sehat semua. kita hamil dari awal kehamilan menurutku sudah merupakan perjuangan sebagai seorang wanita dan calon ibu. apapun cara kita melahirkan tidak ada hubungannya dengan melahirkan yang sempurna/tidak karena dari awal kita udah berjuang. sering juga kan walaupun kita g minus,udah dari masuk semester 3 kita berusaha apapun biar normal dari jalan kaki, senam dll tapi kalau pada akhirnya kita emang harus cs berarti itu emang jalannya. menurutku paling penting adalah kesehatan anak kita dan kita sendiri yang akan punya tugas baru menjaga anak kita. kenapa harus takut cs/normal saat anak kita lahir dan bisa kita peluk semuanya sama hanya ada syukur dan kebahagiaan. jadi semangat ya bu apapun jalan kita baik cs/normal semua tetep wanita" tangguh yang akam melahirkan anak" yang hebat dan Sholeh/sholehah...Aamin yr