ASI VS SUSU FORMULA

Di antara para ibu yang memiliki anak bayi atau balita yang masih menyusui, sering terjadi perdebatan mengenai ASI vs susu formula. Semua ibu setuju bahwa ASI adalah yang terbaik untuk anak, namun bukan berarti bahwa ibu memberi anaknya susu formula tidak ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya juga. Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang ibu memberikan susu formula pada anaknya. Yang pasti malas menyusui bukanlah salah satunya. Hal itu saya alami sendiri, karena di awal menyusui asi keluar sangat sedikit (atau mungkin memang tidak keluar sama sekali). Saya paksakan dengan terus menyusui bayi melalui payudara langsung karena ingin ASI Eksklusif Tapi anak saya sebentar-bentar menangis. Ternyata dicek suhunya agak tinggi. Akhirnya saya bawa ke RS tempat saya melahirkan untuk bertemu dengan dokter anak yang menanganinya sewaktu persalinan. Dokter pun menyarankan untuk tambah susu formula karena anak saya sudah menunjukkan gejala dehidrasi. Waduh. Panik tentunya. Disitu ego suami masih tinggi karena tetap ingin ASI Eksklusif. Usaha sudah dengan konsumsi makanan-makanan yang bisa membuat asi lancar, konsumsi asi booster tambahan, sudah pompa keluarnya sedikit sekali dan tentu sudah dicoba untuk disusui melalui botol, alhasil anak saya masih menangis dan suhunya tidak kunjung normal, badannya pun kuning lagi. Akhirnya kami menyerah dan mengikuti saran dokter untuk memberikan susu formula. Alhamdulillah anak saya tidak menangis lagi sepanjang hari dan malam, suhu tubuhnya juga sudah normal, berat badannya juga perlahan sudah mulai naik, dan tubuhnya sudah tidak kuning seperti sebelumnya. Disaat ini saya kembali tidak menyerah untuk tetap menyusui langsung dari payudara walau masih sedikit dan tetap dibantu susu formula. Satu bulan berlalu, saya bersyukur usaha keras insya Allah akan berbuah manis. Produksi ASI saya menjadi lancar dan anak saya tiba-tiba menjadi menolak diberikan susu formula, barulah saat itu saya bisa menyusui anak saya dengan ASI sepenuhnya. Intinya, tidak ada seorangpun ibu yang mencintai anaknya yang tak ingin anaknya tumbuh sehat dengan asupan nutrisi yang baik. Tapi sayangnya, perdebatan mengenai keunggulan ASI dibandingkan susu formula seringkali membuat ibu yang tidak mampu menyusui anaknya merasa bersalah, bahkan merasa gagal menjadi ibu. Memang, bayi yang diberikan ASI cenderung memiliki risiko lebih rendah sekitar 25%-75% terkena infeksi saluran pencernaan dan pernapasan. Hal ini dikarenakan ada pemindahan sistem kekebalan tubuh dari ibu ke bayi melalui proses menyusui. Selain itu, risiko bayi mengalami infeksi telinga juga rendah. Karena saat menyusu di payudara ibunya, anak akan mengembangkan kemampuan untuk mengatur ritme isapan, menelan dan bernapas dengan pola yang teratur. Hal ini membantu tabung di telinga bayi tetap berfungsi. Ilmu pengetahuan juga menemukan bahwa bayi ASI memiliki risiko 50% lebih rendah mengalami Sudden Infant death syndrome (Sindrom Bayi Mati Mendadak). Dan terakhir, Bayi ASI juga sangat jarang mengalami kondisi necrotizing enterocolitis, yakni kondisi dimana jaringan usus mati. Tapi saat seorang ibu sangat ingin memberi ASI tapi sesuatu hal menghambatnya, kita butuh sistem yang lebih baik untuk menolong para ibu tersebut. Pada umumnya, semua susu formula aman dan merupakan alternatif yang baik bagi bayi, bila ibu tidak mampu menyusui sendiri. Tapi, sangat penting bagi para ibu yang ingin memberikan susu formula pada anaknya untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak. Melakukan penelitian kecil mengenai jenis susu formula yang terbaik bagi bayi juga merupakan hal yang penting untuk dilakukan. “Dokter anak terlatih untuk mengatur nutrisi bayi, sehingga para ibu seharusnya tidak percaya sepenuhnya pada iklan susu formula, tapi mendiskusikannya dengan dokter anak mengenai jenis susu formula yang terbaik dan sesuai kebutuhan bayi.” Dr. Lawrence menjabarkan. Kini sudah jelas bahwa pemberian susu formula pada bayi memang menjadi alternatif terbaik saat ibu tidak bisa memberi ASI karena berbagai masalah yang disebutkan di atas. Tidak sepatutnya kita menghakimi para ibu yang memberikan bayinya susu formula, karena kita tidak tahu masalah apa yang melatarbelakanginya. Dibandingkan menghakimi, alangkah lebih baik kalau kita semua saling mendukung. Agar ibu yang memberi susu formula pada anaknya tidak merasa bersalah atau gagal. Semua ibu selalu ingin yang terbaik untuk anak, saat ASI tidak mencukupi, susu formula adalah pilihan terbaik kedua yang bisa ibu lakukan untuk bayi tercinta. Jadi, tak perlu lagi ada perdebatan antara ASI vs susu formula kan, Bu? Yuk, Bu, sharing pengalaman menyusuinya di kolom komentar ?

1 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Di awal menyusui saya skit ht d ibu kandung dan suami saya serta mertua mereka merekomen saya sufor trus hingga sya stress namun sy bertekad bahwa anggapan mereka salah anak asi jg bs gemuk next jika qta bisa menjaga kualitas asi,3bulan anak sy kurus gk segemuk anak sufor tp stlh mpasi tiba berbanding terbalik dgn anak sufor yg badan nya tdk sebanding dgn anak sy dan pertumbuhan ny jg, sy gk banding2in tp sya mengetuk bahwa anak asi jg bs sehat membungkam mereka gizi dr ibu jg sangat baik jk ibu rajin

Baca lagi
5y ago

Iya bunda saya smpe skrg disurug sufor wlwpun badan bayi sy udh gemuk jg katamya utk gizi pdhl gizi dr mpasi nya dia minyak ikan jg sy rutinkan mereka tkut anak sy gk pintar