Kisah Persalinan
Bunda, ternyata janin beneran bisa mengerti apa yang selalu bunda sampaikan (afirmasi). Makanya harus sering sering ajak ngomong janin. Saya mengalami sendiri 🤗 Saya dan suami menjadi Long Distance Marriage (LDM), dan sewaktu saya cuti melahirkan, saya memilih lokasi orang tua saya sebagai tempat melahirkan (di Sumatera Utara), sementara suami di Sumatera Selatan. Setiap hari, apalagi menjelang persalinan, saya sampaikan ke janin, "nak, nanti lahirannya tunggu daddy datang ya. Kasi aba-aba ke mama, nanti mama beli tiket daddy, trus nanti pas keluarnya tunggu daddy nyampe ya, biar daddy yang adzanin." 🤲🏻🤗 Jumat malam (05/03) setelah telponan dengan suami, keluar bercak darah seperti sisa mens, lalu perut kram seperti mens. Ibu saya bilang, "masih lama itu.. belum saatnya lahiran." Saya masih merasakan kontraksi itu setiap setengah jam sekali, namun sakitnya hanya seperti mens. Padahal itu janin saya sedang memberikan sinyal, tuk saya beli tiket suami. Kontraksi terus muncul, jaraknya semakin pendek, awalnya 30 menit sekali menjadi 10 menit sekali. Awalnya hanya seperti kram mens, kini rasanya mulai menyebar ke pinggang belakang. Saya tetap melakukan squat, main gym ball, berjalan, dsb. Minggu subuh (07/03) saya telpon suami, saya udah ga kuat nahan sakit kontraksi semalam lagi, karena saya tidak bisa tidur karena sakitnya, akhirnya suami langsung terbang ambil jadwal yang paling cepat nyampe ke Sumut. Pagi pagi ke bidan dengan kontraksi tiap 10 menit, tapi bidannya ngecek belum ada pembukaan sama sekali. Saya bingung, lalu pulang dengan kondisi badan sudah sangat lemas karena ga selera makan dan ga bisa tidur. Kontraksi itu nikmat sekali, alhamdulillah. Qodarullah, pesawat suami delay. Seharusnya bisa tiba di rumah pukul 18.00, akhirnya suami nyampe pukul 22.00, kami langsung ke klinik kondisi saya udah ga karuan, cuma bisa dzikir dan nangis. Langsung ke klinik malam itu bersama suami, bidan cek saya sudah pembukaan 5. Mereka bingung, cepet banget langsung pembukaan 5 untuk persalinan pertama, padahal tadi pagi dicek belum pembukaan apa apa. Janin saya beneran menunggu daddy nya, persis seperti yang saya afirmasikan. Masuk ruang bersalin pukul 22.30, pukul 01.00 (08/03) pecah ketuban, bidan cek sudah pembukaan 7. Pukul 01.50, anak saya lahir. Persalinan saya cepat, kontraksi lama karena saya tidak bisa membaca sinyal dari janin 😊🙏🏻 Alhamdulillah anak saya lahir dengan sehat di usia 39w5d, diadzanin oleh daddy nya, dan pagi itu pukul 09.00 bidan sudah mempersilahkan saya pulang. Oh ya, bonus 3 jahitan hehe. Btw berat badan anak saya 3,2 kg, jenis kelamin laki-laki. Ini fotonya. Buat bunda yang sedang menunggu HPL, tetap sabar dan tunggu dengan penuh cinta ya ❤