Setelah melahirkan anak pertama, saya dapat mom shaming, bund.
Dari masih di rs, mertua pasien sebelah ngobrol sama mertua saya. Orang itu jelek2in ibu yg lahiran sesar. Bilangnya, bukan ibu yg sesungguhnya lah.... bilang gak ngerasain sakit lah, dll... mertua saya gak ngomong apa2, cuma sebagai pendengar. Alhamdulillah support dari keluarga saya dan suami besar.
Kemudian saat di rumah, teman bapak saya datang menjenguk. Di sinilah mon shaming terjadi lagi. Sempat saya bantah omongannya, tapi malah semakin menjadi2... Sampai akhirnya saya bilang, " kalau bude ke sini cuma mau ngejelekin saya, mending gak usah datang deh... gak guna!"
Mereka yg ngelakuin mom shaming gtw apa yg kita sudah lakukan dan sudah alami.
Saya sempat merasakan sampai pembukaan 5, namun detak jantung anak saya sudah hampir tidak ada karena keracunan darah saya. Saat masih di meja operasi dan anak saya sudah lahir, saya hampir tidak ada karena kehilangan banyak darah.
Selama 1 bulan saya mengalami baby blues krn banyak faktor. Seluruh ekspektasi saya hancur saat di lahiran pertama. Dukungan keluarga terdekat yang mampu memberikan kekuatan.
Sekarang, saya sudah hamil anak kedua. Insyaallah mental saya lebih kuat dari kehamilan pertama. Saya ingin VBAC, tetapi saya sadar, balik lagi ke kondisi nanti. Kita harus berusaha, namun tetap menerima dengan ikhlas apa yang diberikan Allah nanti. Itu adalah yg terbaik untuk kita...
Arfina Puspitasari