Bantu Suami/ Lihatin aja
Bund mau curhat, saya baru saja dimintai tolong suami utk cariin dana talang secepatnya buat bantu usaha keluarganya suami. Saya pernah cerita ke suami klw di tempat sy kerja, pernah ada staf yg minta tlg di pinjami uang dan dikasih.. tapi, jujur sy TIDAK BERANI minta tolong (pinjam ke kantor) meskipun mmg sepertinya ada peluang dikasih, kalau kronologisnya sy jelaskan. Ditambah nominalnya cukup besar bagi saya. Hmm..50jt. harus dipikirin Pertimbangan lain, ditempat kerja sy memang kekeluargaanya erat. Jadi ya.. cukup rilex kalaupun bicara keuangan/keluarga. Tapi yaaa, tahu sendiri laah namanya tempat kerja ya, se erat2nya kekeluargaan tetep keciwis2 di belakang mah biasa, banyaaaaak. Dan saya semenjak menikah tdk banyak bicara masalah apapun di tempat kerja, ngeri. Kasihan sebenarnya sm suami kelimpungan sana sini. Tapi...ya gitu. Gimana ya bund menurut bunda? Lalu, masalah lain... Mungkin sy tdk harus cari bantuan di tmpt kerja bisa sj ke sodara/teman ato pahit2nya galang aset.. cuma, jujur sj ada rasa ga rela. Aku jahat ya bund? 🥲 Tapi ini serius.. Bicara masalah bisnis keluarga suami ini cukup ruwet. Suami bisnis waralaba produk makanan dan posisi suami di bisnisnya ini semacam deputi/wakil ceritanya. Dan adiknya Direktur..masih kecil sih usahanya, jd yg terlibat sedikir dan pengurusnya keluarga inti. Jadi, kalau bunda ada yg berminat buka gerai produk kami maka bunda sediakan uang X Rupiah, kami akan sediakan semuanya termasuk manajemennya. Bunda hanya tinggal terima keuntungan penjualan per bulan. Kembali ke permasalahan, knp saya dg jahatnya punya perasaan males bantu usahanya ini karena si Direkturnya yg pegang keuangan sendiri. Jadi kalau ada aliran dana masuk, ya dia sendiri yg pegang dan terkadang hanya dia yg tahu alirannya. Pengurus ga pernah tahu, besaran fix pengeluaran atau pemasukan. Aneh kan? Saya tanya ke suami, kok hisa begitu dan coba jelasin soal alur keuangan yg saya tahu. Dan dia pun ngeh ada yg salah. Tapi.... suami ga berani betulin. Dan kalaupun negur, suami sy ini ga tegas.huft Berdasarkan cerita suami dan hitung2an kita sih, keuntungan waralaba per gerai nya lumayaan sih.. tapi, suami di jatah per hari (nominal ga wajar) seperti karyawan padahal kan ya ikut ngurus sana sini (teknis). Padahal kalau ada yg buka gerai, blug X Rupiah misalnya...logikanya kan ada keuntungan sekian, dibagi pengurus. Tapi ini 0. Nilai keuntungan aja ga tahuu.. Saya menabahkan diri meskipun pernah protes dikit, pikir saya biarin aja baru belajar bisnis, takut suami ngedown.. Suami nih orangnya Penyayang bangeeeet, Diperlakukan seperti pegawai biasa, tapi pas ada trouble suka kelimpungan juga, nyari dana talang lah apalah.. kadang duit istri sering dipake nalangin. Bukan ga boleh dipake suami ya, tp kalo dia aja diperlakukan gitu di tempat kerjanya.. aku kadang kasihaaan sm dia. Bantu ya bund.. menurut pandangan bunda 🙏 Yes or No?