curhat lagi

Bun, saya punya bayi umur 9 bulan dari pernikahan saya yg hampir menginjak 2 tahun. Beberapa hari ini saya bertengkar dengan suami saya karena keluarga besarnya menginginkan kami untuk cerai. Kejadian awalnya saya curhat dengan sodara suami saya kalau suami saya di pecat dari pekerjaanya dan mengharuskan untuk cari kerjaan baru, tapi saat itu lowongan dan pekerjaan yg menjanjikan banyak diluar kota tempat kami tinggal. Mau ga mau ya kami harus misah atau LDM, tapi dia salah nangkep. Dia menganggapnya kami mau berpisah. Dan akhirnya diceritakanlah ke keluarga besar waktu lebaran kemarin. Kebetulan saya dan suami lebaran di rumah nenek dr alm. Ibu suami (suami yatim piatu). Dari sanalah keluarga besar suami yg dari alm. Ayahnya mendoakan atau bahkan menginginkan kami bercerai. Dibilangnya saya perempuan tidak tau terimakasih, dan tidak tau diri. Padahal kalau dilihat lagi ke belakang selama saya menikah dg suami saya, keluarganya selalu membicarakan saya entah di depan atau belakang saya, dan sering kali membuat hati sakit, bahkan keluarga dan orang tua saya ikut direndahkan mereka. Tapi selama saya dihina, suami saya tidak pernah ada disana. Dia selalu main hp sambil ngerokok entah dimana, atau tidur, malah kadang disuruh tantenya kemana trus saya diomongin malah jadi bahan guyonan. Tapi dengan kejadian keluarganya yg mengharapkan perceraian kami dan menghina saya, suami saya menyuruh saya untuk minta maaf pada mereka. Padahal setiap saya direndahkan saya tidak pernah melawan. Bagaimana harusnya sikap saya bun? Apakah saya harus cerai saja?

12 Tanggapan

Makanya bun kl curhat jgn ke keluarga, apalagi pihak suami, ya psti bela suami lah..

Nyimak

Pertanyaan populer