tanya aja nih bun

semua perempuan yg dirumah ga semuanya dinafkahi suami mam. dan ga semua perempuan bekerja dinafkahi suami. saya mengurus rumah, mengurus anak, tulang punggung keluarga dari awal menikah, termasuk nyetir mobil motor antar anak2 ke sekolah juga antar anak berobat kedokter dan semua keperluan rumah lainnya. kadang suami saya mau bantu beres2 rumah, kadang seharian main game dikamar. saya juga sering minta tlg ke suami bantu2 pas mbak pulkam kalau saya juga semua ya masa iya saya kerja dari pagi sampai malam termasuk urus dan tetek Bengek lainnya, minta tlg aja ga boleh? btw semua perempuan saya rasa ga Ada kok yg mau suami sampai campur tangan urusan rumah. tp ya, kalau istri misal lagi sakit atau udah punya anak banyak segala kerjaan sendiri atau baru melahirkan tp tinggal mandiri atau dalam kondisi istrinya capek banget terlepas urus anak dan rumah istri bantu menghasilkan uang atau berposisi hebat sebagai irt, suami yg baik bukannya baik support istri entah bantu jaga anak atau sekedar bantu yg lain? kalau saya sih wajar kalau minta bantuan saat sangat amat perlu. kalau memang tidak bisa, sewajarnya juga suami bantu atau sediakan asisten dirumah. istri dinikahi bukan untuk diposisikan sebagai asisten rumah tangga tapi sebagai mahkota laki2 dunia akhirat, derajatnya berbeda dan lebih mulia. no offense ya mam, saya ga tau apa mama istri yg beruntung dengan banyak fasilitas mudah dari suami. ga bijak bagi saya pukul rata semua keadaan perempuan yg bersuami seperti yg mbak simpulkan. karna tidak semua perempuan seperti itu dan banyak yg harus bertahan dengan keterbatasan fasilitas, kesehatan, waktu, kesempatan dll. kalau menurut saya yaaaaa.... cwimiwwww