Nostalgia dengan Dakon #MainanFavoritTAP

Beberapa saat yang lalu, saya mengajak (dan sedikit memaksa) suami untuk menjadi lawan saya dalam bermain dakon. Kebetulan ada sebuah papan dakon yang masih tersimpan di rumah. Karena biji (kecik) dakonnya sudah tidak tersimpan, saya mainkannya pakai biji kurma, yang saya bela-belain kumpulkan setelah saya makan buahnya setiap hari selama hamil. Nostalgialah yang menjadi sebab ajakan saya itu. Ya, saat kecil dulu saya sering memainkan dakon bersama teman-teman. Dulu saya bermain menggunakan papan dakon milik teman, atau bisa juga dimainkan tanpa papan dengan menggambar kotak-kotak di lantai sebanyak kotak di papan dakon. Keciknya pun tak harus beli, bisa menggunakan kumpulan biji buah, seperti biji sawo, yang tentunya dibersihkan lebih dahulu. Permainan ini ada aturan-aturannya, yang umum maupun yang khusus disepakati oleh pemain saat itu. Saat saya menerangkan suami cara mainnya, saya baru menyadari bahwa permainan ini cukup mengasah otak untuk bisa memenangkannya. Pemenang dalam permainan ini ialah yang berhasil mengumpulkan kecik lebih banyak di lumbungnya. Dan pemain yang kalah akan mempunyai kotak kosong di sisi papannya. Saya dan teman-teman sangat suka memainkan dakon dan beradu strategi untuk memenangkannya. Bila telah kalah dalam satu permainan rasanya ingin bermain lagi dan membalas kekalahannya. Begitu terus sampai lupa waktu.. Itulah dakon yang menjadi #MainanFavoritTAP saya. Permainan asah otak dalam adu strategi dengan modal minim.

Nostalgia dengan Dakon #MainanFavoritTAP
1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

prmainan saya dlu sma temen2 d kampung ini bunπŸ˜‚