ASMA pada balita

Assalamualaikum bunda smua Jdi hari senin saya ke RS untk periksa mikhyla , krna sudh 3 bln lbh anak sya sesak , smpai di rs di priksa kta dokter ini bagus paru nya gk ad masalh , Tpi dokter nyaranin supaya priksa detail , rotgen dn lab (darah) hari kmis kluar hasil nya lalu sya di bacakan hasil nya , trnyata memng smua nya bgus tp hari itu dokter bilng kalo terdapat wizhink dn dokter bilang ini sdh mengarah ke ASMA ,hancur skli saya dgr diagnosa trsbut šŸ„ŗšŸ˜­krna yg sya tau bhwa asma tdk bisa dsmbuhkan hanya bisa di Obatin untuk melegakan prnafasan nya disaat kambuh .. Sdh dr hari mnggu saya diksih alat nebu dn dri hari mnggu saya uap anak sya alhamdulillah dia sudh bisa ketawa" lg walaupun hari" nya sllu kambuh ,minta doanya ya bun untk anak sya šŸ˜ŒšŸ˜Œ

ASMA pada balita
33 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan
VIP Member

Penyebab dan Faktor Pemicu Asma Penyebab penyakit asma, baik pada orang dewasa dan anak-anak, belum diketahui secara pasti. Meski demikian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asma, di antaranya: Faktor genetik atau bawaan lahir Paparan polusi udara, misalnyaĀ asap rokokĀ atau menjadiĀ perokok pasif Paparan pemicu alergi (alergen), misalnya debu, bulu hewan, serbuk sari, dan tungau Kelahiran prematurĀ atauĀ berat badan lahir rendah Cuaca ekstrem, misalnya suhu udara terlalu dingin Infeksi saluran pernapasan berulang dan parah, sepertiĀ pneumoniaĀ danĀ bronkitis Riwayat penyakit alergi, misalnya eksim danĀ alergiĀ makanan Riwayat anggota keluarga dengan penyakit asma, eksim, alergi, atauĀ rhinitis Tanda dan Gejala Asma pada Anak Gejala asma yang muncul pada setiap anak bisa berbeda-beda. Hal tersebut membuat asma pada anak sulit terdeteksi. Meski demikian, ada beberapa gejala utama yang umumnya muncul ketika anak mengalami serangan asma, yaituĀ napas berbunyiĀ atauĀ mengi,Ā sesak napas, dan batuk. Selain itu, ada pulaĀ gejala lainĀ yang bisa muncul ketika asma pada anak sedang kambuh, antara lain: Sulit bernapas atau napas tampak berat dan cepat Anak tidak mau makan atau menyusu Kulit pucat disertai kuku dan bibir kebiruan Tampak lemas dan kurang aktif Terlihat kurang bertenaga, mudah lemas atau capek, dan sering batuk saat beraktivitas Otot dada dan leher tampak tertarik ketika anak bernapas atau hidung kembang kempis ketika bernapas Anak tampak rewel karena merasa sesak atau tidak nyaman di dada Pada beberapa anak, gejala asma ini bisa lebih parah. Pada kasus yang parah, asma pada anak bisa menimbulkan beberapa tanda dan gejala berikut ini: Napas terengah-engah dan cepat, sehingga cara bicaranya gagap atau bahkan anak tidak bisa berbicara sama sekali Kesulitan saat menarik napas Perut terlihat mengempis ke bawah tulang rusuk saat anak bernapas Anak masih merasa sesak napas meski telah mendapatkan obat asma Penurunan kesadaran atau pingsan karena kekurangan oksigen Jika hal ini terjadi, segera bawa anak Anda ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Cara Menangani Asma pada Anak Penyakit asma tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya bisa dicegah dan dikendalikan. Untuk menangani asma pada anak dan mencegahnya kambuh kembali, Anda dapat mengikuti beberapa tips berikut ini: 1. Kenali dan hindari faktor pencetus kambuhnya gejala asma Faktor pencetus asma pada setiap anak berbeda-beda. Namun, gejala asma umumnya muncul saat anak terpapar asap rokok, udara dingin, debu, dan polusi udara, atau saat melakukan aktivitas fisik berat. Oleh karena itu, Anda perlu mengenali dan mencatat apa saja faktor pemicu asma pada anak, kemudian sebisa mungkin jauhi anak dari faktor pencetus tersebut. Terkadang, stres dan gangguan cemas juga bisa membuat gejala asma pada anak mudah kambuh. 2. Berikan obat-obatan asma Secara umum, ada dua jenis obat asma yang dapat diberikan dokter untuk menangani dan mencegah kambuhnya gejala asma pada anak, yaitu: Obat asmaĀ controller Obat asma jenis ini berfungsi untuk mencegah kambuhnya gejala asma. Obat asma yang tergolong sebagai obat asmaĀ controllerĀ adalahĀ obat golongan beta agonisĀ kerja lama (long-acting beta agonist/LABA),Ā kortikosteroidĀ hirup,Ā leukotriene modifiers, danĀ teofilin Obat asmaĀ reliever Obat asmaĀ relieverĀ berfungsi untuk meredakan gejala asma dalam waktu cepat saat kambuh. Beberapa jenis obat pereda asma reaksi cepat meliputiĀ bronkodilatorĀ atau obat golongan beta agonis kerja cepat (short-acting beta agonists/SABA), kortikosteroid, dan ipratropium. Obat-obatan asma pada anak umumnya tersedia dalam bentuk obat hirup yang digunakan dengan alat bantu, sepertiĀ inhaler dan nebulizer. Selain pemberian obat asma, terkadang dokter juga akan meresepkan obat antibiotik. Namun, obat ini hanya diberikan ketika anak penderita asma mengalami infeksi bakteri, misalnya pneumonia. 3. Berikan terapi oksigen Anak yang menderita asma bisa mengalami penurunan jumlah oksigen ketika gejala asmanya kambuh. Jika anak mengalami hal tersebut, pengobatan asma sebaiknya disertai dengan terapi oksigen. Terapi oksigen sangat penting untuk mencegah dan mengatasi kondisiĀ hipoksiaĀ atau rendahnya kadar oksigen dalam darah. Jika tidak diobati dengan tepat, hipoksia berpotensi menyebabkan anak mengalami kerusakan organ dan bahkan kematian. Tips Menjaga dan Merawat Anak dengan Asma Jika Anda memiliki anak yang menderita penyakit asma, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga dan merawat anak dengan asma, di antaranya: Kenali dan catat gejala asma yang dialami anak dan ketahui seberapa buruk gejala tersebut memengaruhi aktivitasnya. Catatlah seberapa sering serangan asma kambuh. Kenali faktor pencetus asma pada anak. Ketahui pertolongan pertama serangan asma pada anak sesuai anjuran dokter. Pahami berbagai jenis pengobatan dan cara kerja obat asma. Berikan obat asma pada anak sesuai dengan petunjuk dokter. Ketahui efek samping masing-masing obat dan jangan berikan obat melebihi dosis yang dianjurkan. Amati apakah pengobatan sudah optimal dalam menangani gejala yang muncul dan mengurangi frekuensi serangan asma. Kunjungi dokter dan lakukan tesĀ peak flow meterĀ untuk mengetahui seberapa baik paru-paru anak bekerja. Untuk mencegah kambuhnya gejala asma pada anak, Anda juga bisa mengikuti beberapa tips berikut ini: Bersihkan rumah dan kamar anak secara menyeluruh dari debu dan kotoran hewan peliharaan. Hindari penggunaan produk pembersih atau produk keperluan rumah tangga yang mungkin menimbulkan iritasi pada anak. Gunakan obat alergi seperti yang dianjurkan oleh dokter dan jangan mengubah dosis tanpa sepengetahuan dokter. Ajarkan anak mengenai kebiasaan hidup sehat. Salah satunya adalah rajin mencuci tangan untuk meminimalkan risiko terkena pilek. Ajarkan anak tentang pentingnya menghindari pemicu asma pada dirinya. Bekali anak denganĀ inhalerĀ saat di sekolah atau beraktivitas di luar rumah, serta ajari pula cara penggunaannya. Asma pada anak tidak bisa dianggap sepele karena dapat membahayakan buah hati. Jika Si Kecil mengalami asma, Anda perlu mengenali apa saja faktor pemicu gejala asma yang dialaminya dan sebisa mungkin selalu menghindarinya.

Baca lagi
3y ago

sdh memberi doa untk anak sya ,sya senang skli bun , trimakasih ya bunda atas kprdulian nya šŸ˜ŠšŸ„ŗšŸ™šŸ™