MENURUT BUNDA GIMANA?
Assalammualaikum bunda2 tap, bunda saya ingin sedikit cerita, jadi saya sudah berumah tangga sekitar satu tahunan dan alhamdulillah sudah dikaruniai anak laki laki berusia 3 bulan, suami saya sangat dimanja sama orang tuanya bun, ketika menikah posisi suami saya tidak bekerja karena resign dengan alasan tertentu. Karena suami saya resign kerja dan posisi saya tidak bekerja, otomatis biaya rumah tangga mertua saya yang tanggung, kami belum punya rumah masih bolak balik antara rumah ortu saya dan rumah mertua. Mertua saya tanggung semuanya biaya bulanan, biaya cek kehamilan, biaya melahirkan sampai aqiqahan dede, dan saya sangat berterimakasih untuk itu. Tetapi akhir2 ini hubungan saya dengan mertua, terutama ibu mertua sedang kurang harmonis bun, awalnya pas lahiran, mertuaku minta aku lahiran di rumahnya, oke saya ikuti dengan sukarela, beberapa hari setelah melahirkan ASI saya cuma keluar sedikit bun, dan saya di push terus terusan agar asinya keluar, tetapi bun yang terjadi adalah saya stress, belum lagi suami saya tidak mendukung saya malah ikut menyalahkan katanya saya kurang banyak makan sehingga ASInya susah keluar. Karena insiden itu saya merasa menjadi ibu yang tidak berguna, terlebih saya mendengar percakapan ibu mertua yang bikin sakit hati, apalagi setelah melahirkan saya menjadi sensitive bgt dan mood berantakan. Akhirnya saya selalu menangis sendirian, dan ibu mertua curiga dan bertanya kenapa, akhirnya saya memaksa ingin pulang ke rumah ibu saya tepat 8 hari setelah melahirkan, suami saya marah besar tidak mengizinkan saya untuk pulang dan baru di izinkan pulang setelah 40 hari, tetapi saya memaksa, akhirnya suami saya mengizinkan walaupun marah2, dia membereskan barang2 saya sampai tidak ada satupun barang saya dan dede yang tersisa di rumah mertua, mertuapun mengizinkan saya pulang walaupun terlihat tidak suka. Tetapi saya berfikir ini untuk kebaikan dede dan saya agar ASI saya cepat keluar. Karena suami saya tidak suka saya pulang ke rumah ortu, dia mengadu ke orang tuanya alias ke mertua saya bun, dia bilang seperti merasa dipisahkan dengan anaknya, dan takut kalau dede tidak dekat dengan mertua saya. Padahal saya tidak ada niat memisahkan nanti juga ketika pulih niat saya akan sering bolak balik ke rumah mertua, tetapi dia tidak mengerti. Setelah tiga bulan usia dede, hubungan saya dengan mertua mulai membaik bun, mertua saya membelikan rumah tapi masih dalam tahap renovasi jadi belum saya tempati, mertua saya juga memodali bisnis suami saya. Tetapi bun, akhir2 ini saya merasa tidak sefaham lagi dengan mertua, karena setiap saya berkunjung dan menginap di rumah mertua, beliau selalu mengambil alih anak saya, seperti memandikan, memakaikan baju sampai tidur harus dgn mertua, karena stress jadi dede full sufor. Saya seperti dijauhkan dengan anak saya, urusan menggendong saja ibu mertua tidak mengizinkan dan lebih mempercayakan kepada adik ipar saya yng masih kuliah, saya seperti tidak dihargai, saya mengerti mereka sayang dengan cucunya tetapi apa caranya betul? Bahkan ayah mertua saya bilang kalau udah besar dedek tinggal sama kakek aja mau diurus sama kakek, dan ibu mertua bilang kalau anak saya mau dikasihkan ke mereka, mereka bakal urus anak saya katanya jangan terlalu lengket sama ibunya alias sama saya. Kalau sedang menginap di rumah mertua, saya suka susah pulang ke rumah ortu bun, katanya dede disini aja biar ayah sama bunda yang pulang, gapapa gak ditinggalin susu juga nanti nenek beli aja ke alfa. Lah saya tidak mungkin pulang tanpa anak saya apalagi usianya baru 3 bulan, walaupun sufor saya tidak rela. Saya tidak setuju perihal itu bun, perkara mendidik anak saya ingin terjun langsung mendidik anak saya sendiri, kalau anak saya dididik sama mertua takutnya dimanja dan tidak mandiri seperti ayahnya. Menurut bunda bagaimana? Apa saya yang terlalu egois atau keadaan yang memang membingungkan, saya tau mertua saya baik mau menanggung biaya hidup kami tetapi bukankah itu kewajiban karena anaknya yang tidak bekerja? Apakah saya harus memberikan anak saya sebagai tebusan kebaikan mereka? Rasanya tidak mungkin. Kalau bunda jadi saya mau gimana? Terimakasih bunda yang sudah membaca dan menanggapi.