Berhubungan Intim Saat Hamil

Apakah boleh berhubungan intim saat hamil

211 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

 dr. Nadra Septiadi Dizon Dokter 17 Desember 2016, 00:41 Halo Melda, Terima kasih atas pertanyaannya. Mengenai aktivitas senggama (berhubungan seksual), secara umum tidak ada larangan atau rekomendasi yang melarang suami-istri untuk berhubungan seksual selama masa kehamilan. Selama perempuan/calon bu merasa nyaman dengan aktivitas seksual yang dilakukan dan selama aktivitas seksual dilakukan seperti biasa (dalam batas yang "wajar") maka seharusnya tidak ada risiko terhadap kesehatan ibu maupun terhadap kehamilannya. Namun, dalam beberapa kondisi (kondisi khusus) memang perlu dilakukan konsultasi yang lebih dalam dengan dokter kandungan tentang keamanan berhubungan seksual selama hamil. Kondisi-kondisi khusus tersebut, diantaranya: 1. Riwayat ibu merasakan adanya kontraksi rahim saat berhubungan seksual. 2. Riwayat keguguran berulang jika usia kehamilan di bawah 20 minggu (5 bulan). Jika tidak ada riwayat keguguran berulang pada kehamilan sebelumnya, maka biasanya hubungan seksual relatif lebih aman. 3. Riwayat keluar darah/perdarahan saat melakukan hubungan seksual. Atau terjadi pecahnya ketuban (keluar cairan/merembes air dari vagina yang merupakan ketuban dari vagina sebagai tanda selaput ketuban bayi sudah robek). Jika ini terjadi segeralah berkonsultasi ke dokter. Selama tidak ada kondisi-kondisi di atas biasanya hubungan seksual aman untuk dilakukan. Jika ada kekhawatiran yang lain sebaiknya juga dikonsultasikan ke dokter. Pada kehamilan posisi bayi berada di dalam rahim dan dibungkus oleh selaput ketuban, sehingga bayi terlindung dari kontaminasi cairan tubuh, termasuk sperma laki-laki yang dikeluarkan di dalam vagina, dan lain-lain. Jika terdapat kondisi seperti disebutkan diatas maka bukan berarti hubungan seksual harus benar-benar dihentikan. Akan tetapi, untuk sementara sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual hingga melakukan diskusi lebih dalam dengan dokter dan dinyatakan kondisi kandungan baik. Biasanya hanya perlu lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual. Dalam berhubungan seksual selama wanita hamil prinsipnya adalah komunikasi dan saling mengerti. Kenyamanan ibu yang sedang hamil dalam melakukan hubungan seksual harus diperhatikan. Cobalah komunikasikan kekhawatiran dan keinginan bersama pasangan. Hindari trauma terhadap perut ibu. Terkadang dalam masa kehamilannya wanita mengalami gejolak hormon dan kekhawatiran yang berlebihan sehingga memengaruhi dorongan/nafsu seksual. Hal ini wajar dan biasanya dapat diredam atau diatasi dengan komunikasi yang baik. Mengenai konsumsi susu hamil, tentu boleh-boleh saja (tetapi tidak harus). Pastikan susu kehamilan yang diminum cocok (tidak menimbulkan keluhan, ibu tidak mencret/diare, ibu tidak alergi). Namun, sebenarnya yang lebih esensial adalah memenuhi makanan ibu dari makanan secara langsung. Jika gizi yang diperoleh dari makanan sudah cukup (ibu makan minimal 3 porsi sehari, makanan yang dimakan variasinya cukup, sumber karbohidrat seperti nasi kentang dll cukup, lauk bervariasi, porsi buah dan sayur cukup) maka ibu sebenarnya tidak memerlukan susu khusus kehamilan. Akan tetapi, susu kadang bisa menjadi alternatif sumber gizi. Pertahankan nafsu makan dan dorong diri untuk terus mau makan sesuai jadwal dan porsi yang wajar. Untuk mengetahui tentang susu ibu hamil cobalah membaca artikel berikut. Jangan lupa untuk tetap kontrol rutin kesehatan kehamilannya agar perkembangan kehamilan terpantau (melakukan kunjungan ke puskesmas atau dokter) . Jaga kebersihan daerah genital. Usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh (kurang lebih 2-2,5 liter per hari) dan mencukupi kebutuhan gizi dan makanan ibu agar peningkatan berat badan ibu optimal sehingga bayi di dalam kandungan tumbuh optimal/sehat. Hindari konsumsi makanan mentah, seperti lalapan dan daging mentah yang tidak dimasak hingga matang karena terdapat potensi menimbulkan infeksi yang memengaruhi kehamilan. Jika ingin mengolah sayur, pastikan sayur dicuci bersih dan jika memungkinkan direbus terlebih dahulu. Konsumsi buah dan sayur harus mencukupi agar proses buang air besar pada ibu lancar (karena ibu hamil sering mengalami buang air besar tidak teratur atau keras atau konstipasi). Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi, seperti olahan daging, hati, bayam, dan lain-lain. Berhenti merokok dan konsumsi alkohol jika memiliki riwayat mengkonsumsi hal-hal tersbeut. Jangan sembarangan mengkonsumsi obat diluar pengawasan dokter (membeli sendiri obat dan mengkonsumsinya tanpa anjuran atau pengawasan dokter) karena dapat memengaruhi/berdampak pada kehamilan. Jadi jika ibu memiliki keluhan dan khawatir maka sebaiknya selalu konsultasikan ke dokter atau pusat kesehatan terdekat. Semoga jawaban dan infonya bermanfaat. dr. Nadra Septiadi By: dr. Nadra Septiadi Dizon https://www.alodokter.com/komunitas/topic/melakukan-hubungan-suami-istri-3

Baca lagi