Apa klo lahiran SC ,ASI bisa langsung keluar?

Apa klo lahiran SC ,ASI bisa langsung keluar?

2 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan
VIP Member

Sambil dipelajari mengenai posisi dan pelekatan yang benar saat menyusui yang sudah saya lampirkan videonya pada komentar saya sebelumnya. Ini saya jelaskan bagaimana cara kerja ASI di dalam tubuh semoga membantu ☺️ Jadi dalam kita memproduksi ASI itu dibagi dalam tiga periode : 🌱 ASI kolostrum: terjadi dari sejak plasenta dan bayi keluar dari tubuh ibu sampai dengan 4 hari kedepan. Pada masa ini hormon kehamilan masih tinggi sehingga akan menekan hormon menyusui turun, jadi banyak ibu merasa bahwa kok ASInya belum banyak dan harus mengkonsumsi apa. Padahal di periode ini bayi hanya membutuhkan sekitar 1 sampai 2 kali hisapan di payudara ibu. Yang membuat bayi akhirnya menangis saat menyusu di payudara itu adalah posisi dan pelekatan yang salah saat menyusui, karena posisi dan pelekatan yang kurang tepat itu membuat bayi akan kesulitan mendapatkan ASI dari payudara ibu. Jadi bukan karena ASI di payudara Ibu sedikit 🌱 ASI transisi : terjadi di hari kelima sesudah melahirkan sampai dengan 14 hari ke depan setelahnya. Jadi ibu yang sebelumnya mengkonsumsi makanan-makanan tertentu akhirnya merasa bahwa karena makanan tersebut ASInya menjadi melimpah. Padahal di periode ini hormon kehamilan sudah benar-benar turun dan hormon menyusui mulai naik. Prolaktin yang bertugas sebagai memproduksi ASI di payudara naik dengan pesat tanpa bisa dikendalikan di dalam tubuh ibu, karena itu mulailah Ibu merasa bahwa ASInya menetes, payudaranya kencang, meskipun tidak menyusui atau memerah ASI dua jam sekali dapat terjadi hal yang seperti ini 🌱 ASI matur: terjadi setelah masa ASI transisi berakhir sampai dengan masa bayi di sapih. Pada masa ini kerap kali ibu yang di periode masa ASI transisi merasa ASInya sangat melimpah, menyusui atau memerah ASI menunggu payudaranya penuh, jadi tidak rutin 2 sampai 3 jam sekali. Nah di periode ini mulailah hormon prolaktin itu berada di kadar normal, jadi kalau tidak ada rangsangan hormon prolaktin juga tidak akan naik. Yang menjadi menarik banyak ibu akhirnya merasa bahwa ASInya itu menghilang di periode ini, padahal sebenarnya ASInya bukan seret hanya menyesuaikan dengan rangsangan yang diterima oleh tubuh. Minimnya pengetahuan para ibu mengenai hormon prolaktin dan hormon oksitosin untuk memproduksi ASI di payudara, kerap kali membuat ASI ini sulit naik kembali setelah turun Lalu hormon apa saja yg mempengaruhi produksi ASI?? ☘️ HORMON PROLAKTIN. Hormon prolaktin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari anterior yang terletak di otak, hormon ini bertugas untuk memproduksi ASI di dalam payudara. Selain memproduksi ASI di dalam tubuh hormon prolaktin juga memproduksi zat inhibitor (zat penghenti proses produksi ASI) ☘️ HORMON OKSITOSIN. Hormon oksitosin bertugas untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Hormon oksitosin dipengaruhi oleh kerileksan tubuh dan juga psikis Ibu. Pasokan ASI bisa keluar dari payudara melalui proses menyusui maupun proses memerah ASI. Karena itu saat menyusu langsung harus diperhatikan posisi dan pelekatannya agar pasokan ASI bisa keluar optimal dari payudara, dan saat memerah ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pasokan ASI bisa keluar optimal, semisal jadwal perah yang digunakan, ukuran corong yang digunakan, pengoperasian alat perah, dll Hormon oksitosin bekerja lebih cepat daripada hormon prolaktin. Mengapa demikian? Karena pada saat ASI keluar dari payudara, di saat yang bersamaan zat inhibitor juga ikut keluar dari payudara, dan barulah setelahnya hormon prolaktin bekerja untuk memproduksi ASI di dalam tubuh. Lalu bagaimana dengan penggunaan booster ASI? Menurut WHO booster ASI atau makanan penunjang untuk ibu menyusui bersifat menutrisi gizi Ibu serta menambah kepercayaan diri ibu. Pada prinsipnya tetap untuk meningkatkan pasokan ASI perlu seringnya pengosongan payudara yang optimal ☺️☺️

Baca lagi
VIP Member

Kasus yang menarik di mana banyak ibu pada trimester akhir tidak mengkonsultasikan kondisi kelahirannya pada konselor menyusui untuk belajar posisi dan pelekatan ☺️ ASI itu tidak ada yang seret, yang betul adalah banyak ibu yang terkadang beranggapan "halah nyusui itu cuma masukin puting aja ke mulutnya bayi terus bayinya hisap, kalau bayinya nggak mau hisap atau setelah hisap masih rewel berarti ASImu yang sedikit". Padahal menyusui itu adalah proses sama-sama belajar antara Ibu dan bayi, yang namanya belajar tidak ada yang istilahnya langsung bisa. Bayi itu awal kelahirannya hanya membutuhkan satu sampai dua kali hisapan saja di payudara kita, tetapi harus dipastikan bayinya melekat dengan betul di payudara. Jadi bayi menyusu itu bukan di puting, tapi harus bisa memijat dan menghisap areola Ibu. Bagaimana supaya bayi bisa memijat dan menghisap areola Ibu? Pertama perut bayi harus kita pastikan menempel di perut kita supaya dadanya juga ikut menempel, banyak kasus di lapangan saya temukan dada bayi ini menghadap ke atas dan kepalanya menoleh ke payudara sehingga membuat bayi kesulitan menelan, kedua banyak ibu itu memposisikan putingnya langsung di mulutnya bayi padahal jika posisinya seperti ini maka puting itu akan berada di ujung lidah bayi dan areola tidak akan terhisap dan terpijat, jadi yang betul puting ibu itu harus sama tinggi posisinya dengan hidung bayi karena itu jangan letakkan kepala bayi di siku tetapi letakkan di pergelangan supaya bayi dapat dengan mudah mendongakkan kepalanya untuk menghisap payudara, ketiga pastikan dagu bayi itu menempel di payudara kita bagian bawah. Dari penjelasan saya tadi berarti menyusui itu bukan hanya sekedar masalah bayi buka mulut terus payudaranya dimasukkan bukan? ☺️ Lalu yang menarik adalah soal proses melahirkannya yaitu SC. Bayi yang dilahirkan proses SC, secara tidak langsung akan menerima bius yang ibunya terima saat sebelum dilakukan SC walaupun memang dalam dosis yang aman. Namun hal ini akan membuat bayi itu terlihat lebih cenderung tidur terus atau saat menyusu baru satu kali hisap dia bisa tidur. Karena itu saat melahirkan SC, pastikan ibu dan bayi itu dalam satu ruangan, lakukan kegiatan skin to skin dengan sama-sama bertelanjang dada supaya bayi lebih banyak bangun, lalu ketika bayinya ini menyusu satu kali hisap dia tidur pencet payudaranya kita dengan tujuan supaya ASInya bisa menyembur lagi ke mulutnya bayi jadi bayinya terbangun untuk menstimulasi kembali payudara kita. Atau bisa juga menyusu bergantian dari payudara kiri ke kanan secara terus-menerus jadi bayinya akan otomatis terbangun. Kesimpulannya ibu yang melahirkan secara SC mengalami gagal ASI karena bayinya sering tertidur dan jarang menstimulasi payudaranya. https://youtu.be/Zw4dIBYECFo

Baca lagi