Istri mandiri

Aku adalah IRT yang semuanya bergantung dengan suami. Aku istri yg penurut karena suami juga sangat sayang dan menghargaiku sebagai istri. Suami suka istri yg manja sama dia, yg selalu bergantung sama dia. Dia selalu siaga menjadi tameng pembela ku di depan semua orang. Tapi itu membuatku menjadi istri yg manja. Semua hal aku minta tolong ke suami dan suami ikhlas membantu. Tapi aku ingin sekali bekerja. Tapi suami gak ngizinin. Aku sering liat postingan istri istri yang mandiri. Mreka punya uang hasil keringat sendiri, mau beli apapun katanya gak perlu minta suami. Suami ku tidak kaya tapi kami tidak kekurangan. Alhamdulillah Kata suami kalau istri mandiri/bekerja punya uang sendiri jadi lebih tinggi egonya. Terkadang suami jadi merasa gak dibutuhkan krn istri bisa cari uang sndiri. Terkadang direndahkan istri kalau gajinya suami lebih kecil. Awalnya aku pikir itu cuma perasaan suamiku saja. Tapi pernah kami kerumah sahabatku, mreka lagi ada masalah keluarga. Dan pas aku berkunjung lagi pada ngumpul kluarganya. Sahabatku marah2 sama suaminya di depan kami semua tanpa mikirkan perasaan si suami. Padahal masalahnya cuma disuruh beli pulsa tapi lama pulangnya. Dia gak tanya dulu kenapa lama tapi langsung marah abis2an ternyata tempat isi pulsanya tutup dan cari ditempat lain. Namanya kampung gak banyak yg jual pulsa. Dia juga nyuruh2 suaminya di depan kluarga. Pokoknya kalau liat suami takut istri. Memang istrinya bekerja punya gaji bulanan yang pasti sedangkan suami kerjanya gaji harian dan lebih sedikit hasilnya dr si istri. Singkat cerita setelah dirumah suamiku membahas sahabatku. Dia bilang tidak pantas perlakuan istri kayak gitu sama suami di hadapan banyak orang. Pasti suaminya juga malu di marahi istri di tempat ramai. Itulah kenapa aku selalu bilang tegur dan ingatkan aku di saat kita hanya berdua. Dan itulah alasanku kenapa ngelarang kamu buat kerja. Supaya kamu tetap lembut seperti saat ini. Kalaupun kurang biar aku yg bekerja lebih keras. Saat itu aku diem bun... Pikir ku nanti ku bujuk lagi... Eh semalam dia liat temen nya posting di sosmed. Temennya ini dulunya janda dan sukses berdagang bun. Dia sudah menikah lagi tapi suka umbar di sosmed kalau suaminya yg sekarang ganteng dan gak pelit dll.. tapi dia tetep cari uang sendiri. Dan bilang laki2 mana berani sma istri yg pinter cari uang. Apalagi yang istrinya kalau beli skin care harus izin suami dulu, pergi jalan2 cuma makan angin dan asap doang, yg kalau istri belanja harus nunjukin Bon belanjaan. Ku BUANG suami kayak gitu. Mungkin krn aku bukan wanita pekerja yg menghasilkan uang ya bun jadi bacanya kok gitu sih. Dan suami bahas lagi masalah aku mau kerja. Dia bilang ini nih, kayak gini yg aku gak mau dr istri yg cari uang sendiri. Bukan apa bun, Egonya jadi tinggi. Sok gak butuh laki2. Merasa bisa hidup tanpa laki2. Jadi aku bilang kan istri bekerja supaya kalau ada apa2 kedepannya gk bingung.. Trus suami bilang "apa kamu mempersiapkan diri kalau aku meninggal atau kita berpisah? " Tetaplah dirumah urus aku, anak dan rumah. Nanti kalau itu semua terjadi aku yakin kamu tetep bisa melaluinya krn yakin Allah gak akan ngasih ujian kalau hambanya gak sanggup. Jdinya pupus harapanku bun buat cari uang sendiri. Niatnya mau jualan online. Apakah wanita berkarir atau yg punya penghasilan sendiri jadi bisa merasa gak butuh suami bun? Sampek setakut itu suamiku... Tambahan : aku mau kerja atau jualan online bun.Pokoknya yg bisa menghasilkan uang. Tapi suami tetep gak izinin meskipun jualan online. Dan memang kami tinggal dikampung yg jauh dr kota,UMR nya ajah masih 1,8jt. Dan yg dilihat suami semua rata2 istrinya jd berubah gtu. Nanti aku cari sosok istri yg punya uang sendiri tapi tetep patuh sma suami. Biar suami bisa terbuka pikirannya. Makasih ya bun saran dan komentarnya πŸ™

17 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Menurut saya suamimu gak bijak. Sorry to say that. Suami yang bijak, akan support istrinya untuk grow up, untuk Mandiri Dan berpenghasilan. Sorry, kita hidup didunia gak lama. Apa suami pernah berpikir gimana struggle nya ketika hidup sudah ketergantungan tiba2 gak ada lagi yg digantungkan. Apalagi dah ada anak2, jangan selalu percaya pada keajaiban, jangan pernah berpikir bahwa Allah akan memberikan rezeki tanpa kita cari. Gak ada istilahnya istri ego tinggi karna berpenghasilan tinggi. Let me tell you about my eldest sister & my fam. Kakaku seorg pns, gajinya 2x lipat dari gaji suaminya yg honorer. Tapi kakaku gak pernah sedikitpun berperilaku kasar ke suaminya, kecuali suaminya dah keterlaluan. Kakaku gak pernah nyuruh2 kalau misalkan dia bisa kerjakan itu sendiri. Kakaku tetap melayani suaminya saat mreka pulang, diambilin minum, disiapin handuk untuk suaminya mandi. Walaupun suaminya gak kerjaan dirumah, dia gak marah. Dan kakaku tetap membutuhkan suaminya, takut ditinggalin suaminya, makanya kakaku melakukan apapun untuk suaminya, termasuk biayain resepsi adiknya, Dan sekolah adiknya. Saya irt, tapi saya paling gak suka dgn laki2 pemalas 😊 suami Sy jg gak suka dgn org pemalas. Saya irt bukan berarti suami bisa seenaknya bertindak. Saya irt bukan berarti saya tidak memiliki hak untuk bersuara. Saya akan terus terang ke suami, jika suami melakukan kesalahan. Mau sekecil apapun saya ngomong, begitupun suami. Suamiku gak pernah berpikir bahwa mengurus rumah dan anak adalah tugas istri. Suamiku berpikir urusan rumah Dan anak tugas suami Dan istri. Suamiku selalu melarang aku untuk kerja sebagai karyawan, suamiku melarang aku bekerja sebagai drop shipper, atau jualan online. Suamiku maunya aku punya beberapa properti untuk disewakan. Suamiku nabung untuk itu smua, Karna suamiku selalu berpikir jika dia pergi dluan bagaimana nasib anak Dan istrinya nanti, dia ingin saat dia pergi, saya Dan anak2 baik2 saja secara finansial, Dan aku gak perlu cape2 bekerja, Dan suamiku lebih suka aku bekerja menggunakan otak daripada otot, supaya aku juga grow up Dan tidak ketergantungan siapapun. Dlu saat kami belum punya rumah, suamiku gak melarang aku untuk jualan online bahkan kerja sbg karyawan, itupun setiap sabtu dan minggu aku masih nerima jasa service alat elektronik. Suamiku hanya bilang ke aku untuk sabar, aku sih gak masalah, karna aku memang suka bekerja. Saat kami dah punya rumah, isi rumah juga sudah terisi semuanya, baru suamiku melarang aku kerja Dan atau jualan online, karna dia yakin bisa ngumpulin uang untuk beli properti, suamiku bilang dia gak mau melihat aku cape2 bekerja. Cukup kerja dari rumah, Dan memiliki banyak waktu dengan anak2. Suamiku juga orgnya tegas, dia cinta dengan istrinya tapi bukan berarti jika istrinya salah dia hanya diam. Suamiku juga gak pernah sedikitpun memikirkan tentang dirinya akan bagaimana, suamiku hanya memikirkan anak2 Dan istrinya. Makanya suamiku gak pernah takut kalau aku dah gak butuh suami lagi setelah aku sukses. Yg suamiku takutin ketika dia gak ada Dan gak meninggalkan apapun untuk istri Dan anak2nya, nanti kek mana istrinya pontang panting cari kerja. Suamiku jg gak takut jika aku tiba2 ninggalin dia demi pria lain misalnya, justru suamiku akan bersyukur karna dijauhkan Dari org yg tidak baik Dan tidak punya value. Kalau aku sih ya buat apa nyari2 laki2 lain, belum tentu bahagia, kalaupun bhagia, gimana nnti diakhiratnya πŸ˜… Dan itulah mengapa aku sebelum nikah bertanya2, apa visi Dan misi dia menikah, bagaimana kehidupan nanti setelah nikah, apa future planningnya. Bukan setelah nikah baru tau future planningnya kek mana. Dan wanita memang wajib berpenghasilan, karna kita gak pernah tau kehidupan selanjutnya kek mana, roda kehidupan pun pasti berputar. Kalau bisa tidak ada penyesalan apapun. Apalagi dah punya anak, wah itu tanggung jawabnya besar. Kalau memang suami gak percaya, yaudah bunda buatlah perjanjian, walaupun penghasilan bunda lebih banyak tapi bunda tetap menghormati suami. Simple 😊

Baca lagi

Alhamdulillah kalo suami bunda mau bunda dirumah saja. Banyak loh istri2 diluar sana yg dipaksa atau trpaksa cari uang. Suami yg bekerja beda sama istri yg bekerja. Suami bekerja, kalau pulang langsung istrht. Beda dgn istri yg bekerja. Istri bekerja, pulang harus urus anak, suami dan rumah. Belum lagi masalah ditempat kerjanya. Istri yg bekerja itu lelahnya double.... Bersyukur kalo suami bunda hanya suruh diam dirumah fokus sama suami dan anak saja. Kalau bosan tinggal prg jalan2 saat weekend, atau saat hari2 biasa bisa kumpul2 sama ibu2 tetangga bunda. Kalau kebutuhan rumah tangga bisa tercover sama penghasilan suami, alhamdulillah bun. Tinggal bunda kelola saja untuk masa depan nnti. Misal menabung utk buat usaha jika kedepannya misal saat suami sudah akan pensiun. Sekarang tinggal asah skilk saja dulu. Mungkin kursus buat kue, make up, cara membangun bisnis dll... Suamiku juga bgtu... sy juga awal2 juga ingin bekerja. Lama2 sy juga faham... bahwa istri lebih enak diam dirumah. Sy pun juga memikirkan masa depan nnti jika anak2 sudah besar, kebutuhan makin bertambah, saat suami pensiun. Rencana sy saat ini hanya mengasah skill, banyak belajar dll. Mengelola keuangan dgn baik, salah satunya menabung uang, beli emas, beli tanah sdkt2... utk modal masa depan anak dan utk saat suami pensiun nnti. Sy juga sangat dimanja sama suami, bahkan utk prg2 kepasar, toko dll sy dilarang prg sendiri, katanya tunggu saja dia pulang nnti diantar. Sy sebenarnya lebih suka mandiri, dan bagi sy itu merepotkan. Tapi daripada ribut lagi hanya masalah bgtu, lebih baik dijalanin saja. Kan bukan hal negatif πŸ’–

Baca lagi
VIP Member

ini kok w rada kesinggung yah bacanya wkwkwk ga semua kayak gt kok buunnn. saya kerja, suami kerja, saya ga pernah merasa krn saya kerja, suami saya ga bs injek2 saya, suami jd ngerasa ga dibutuhkan, suami saya gajinya lbh kecil atau kurang dll, waduh ga kokk. buat kita berdua ya saling ajaa bunn. saling support. ga ada perasaan kl saya kerja saya ga butuh suami, justru ya kita semakin slaing membutuhkan krn skrg lebih kerasa ada hal2 yg cuma suami saya nih yg bisa dan suami jg, cuma istri saya yg ngerti nih. jadi yaa saling. saat saya ttp bekerja setelah menikah, hamil dan lahiran jg, dia support. dia anter saya pulang pergi kantor, dia tungguin saya di halte busway, dia masakin saya atau sekedar beliin saya makanan/minuman kesukaan saya supaya saya tau, kl saya tuh disupport. begitupun sebaliknya. apa yg suami saya larang ya saya patuh, selama masih masuk akal dan sudah kita diskusikan terlebih dahulu. jd buun, mungkin suami ibun cuman kurang gede aja circle nya, jd kurang banyak referensi model rumah tangga di luar sana. tp menurut saya, kl suami ibun memang suka sm tipe wanita yg bergantung sama dia, ya udah ikutin aja. manusia emang gaada puasnya, tp gada salahnya kl memang suami ibun yg mau kayak gitu. tp jikalau ibun memang pengen bgt coba cari uang sendiri, ajak suaminya terlibat. jd ibaratnya ini ide ibun tp milik berdua. bicarakan kl ini adalah penghasilan pasif utk kalian, sebagai backup ke depannya.

Baca lagi
VIP Member

semua tergantung pribadi masing2 orang Bun gabisa di pukul rata. kalau bunda konteks nya jualan online jatuhnya bukan kerja tapi usaha. sedikit cerita , akupun sama ga boleh kalau harus kerja di luar katanya biar jadi ratu dalam rumah, cukup urus rumah dan anak , nafkah tanggung jawab suami. namun karena aku terbiasa kerja dan masih ada uang sisa pesangon dari tempat kerja lama (aku resign pas nikah) jd aku bisnis online shop dari anak usia 3 bulan - sekarang Alhamdulillah masih jalan. kalau mau hitung2an , omzet kotor saya jauh di atas suami, suami kerja bantu ibu saya gaji 3 juta sebulan. tapi tetap uang yg di pake buat anak dan rumah dari uang dia (kami masih numpang ortu ku). uang ku urusan ku. selama ini juga aku masih bergantung sama suami, pendapat dia tetep jadi tolak ukur dalam rumah tangga kami, Alhamdulillah ga pernah cekcok soal uang selama kami menikah. jadi kesimpulannya sesuai yg saya bilang, gimana pribadi masing2 orang. suami mu harus Nemu contoh istri mandiri yg masih patuh suami, karena selama ini cuma liat yg sisi buruknya aja.

Baca lagi
2y ago

Setuju bgtt.. Kata suamiku, kerja sbagai karyawan ga boleh, tp klo mau usaha atau bisnis hayu aku support dan modalin. alhasil alhamdulillah bisa menghasilkan pdahal gaji suami semua saya yg pegang. Suamiku ngebayangin klo suatu saat dia meninggal sdangkan anak2 masih pda kecil, klo saya buntu dan ga bisa menafkahi diri saya sendiri apalagi anak2, gimana nasib masa depan kami. Dan utk memulai semuanya itu bkn cuma keahlian/kecerdasan yg di butuhkan, tp kekuatan mental dan pengalaman pastinya

suami sy jg tipe tanggung jwb. dan sgt suka klo istri mengandalkan suami. sy pgn jg jd irt tp bs dpt income. sy punya hobby menjahit, sy mnjhit baju untuk putri sy, suami sgt mendukung asal tdk mengganggu "peran" sy sbg seorang ibu. jd sy bnr2 sgt menjaga mandatnya. sy jg lgsg menghentikan kegiatan sy klau putri sy ingin brmain dgn sy, tdk akan melakukan kegiatan sy berhari2 kalau putri sy mmg tdk mengijinkan sy melakukannya. sy memanfaatkan waktu putri sy tidur atau ktk dy memperbolehkan sy melakukan hobby sy. bhkn mski cm 5 menit yg putri sy kasih k sy untuk melakukan hobby, ya sy lakukan mski cm 5 menit itu. Skg mlh d danai lebih oleh suami untuk mengembangkannya jd usaha. btw dr awal sblm nikah sy berdiskusi dgn suami boleh tdknya seorg istri bkerja. jwbn suami sy "kalau seorg istri tsb bs bijak melihat mana prioritasnya, tentu sj tdk ad mslh seorg istri bkerja. tp klo dy hnya bs melihat satu sisi saja ya sy pribadi jk mnjd suami akan menentangnya". sy rasa, mgkn suami km btuh bukti bhw tdk ad yg brubah dr dirimu kalau km bs melakukan sesuatu. do it slowly mom, biar buka hati suami.

Baca lagi
TapFluencer

Gak semua istri pekerja egonya tinggi bun. Suamiku punya bibi, dan bibinya hanya IRT tapi egonya tetep tinggi kok dan berani mencaci maki suaminya di depan banyak orang padahal segala kebutuhan istrinya dipenuhi suaminya. Pokoknya dia tidak pernah menghargai suaminya sama sekali. Aku ibu pekerja dan aku tidak seperti cerita bunda. Aku masih menyiapkan segala kebutuhan suamiku bahkan walaupun aku berangkat kerja lebih siang, tapi aku bangun lebih pagi untuk nyiapin bekal dan sarapan buat suami. Aku selalu berusaha menjaga lisan saat berbicara dengan suami, gak pakai nada tinggi atau bahkan mencaci maki. Alhamdulillah aku nurut sama suami karena menurutku rezeki yang ku dapatkan dari hasil keringatku itu berasal dari ridhonya suamiku juga. Semua itu tergantung pribadi masing-masing bun. Kalau memang si istri tidak mau menghormati suaminya ya berarti memang sifatnya seperti itu. Tapi kalau seorang istri yang tau akan surganya dan kewajibannya sebagai seorang istri ya gak akan kayak gitu.

Baca lagi

Pemikiran suamimu kolot ditambah dengan lingkungan yg kbnyakan para istri2nya yg negatif vibes. Klo suamiku pemikirannya gini, dia kerja (disuatu perusahaan) dan aku dirumah usaha makanan. Suamiku support usahaku, bahkan selain gajinya yg semua dia kasih ke aku, dia jg bantu mikir usaha baru apa lagi nih. Klo suamiku justru mau istrinya punya andil dlm usahanya, karena memang suami ga mau selamanya kerja sama orang. Jd dia support segala usaha aku, dia setuju klo aku jd ibu2 muda yg punya banyak usaha. Suamiku jg ngelarang kerja sebagai karyawan, tp sangat support utk aku jd pengusaha. karena dia tau umur dan kematian itu pasti, dia ga mau suatu saat nanti disaat allah panggil dia dan anak2 km masih kecil dan butuuh biaya, aku sbgai istri malah buntu ga bisa apa2, ga bisa nafkahin anak aku, ga bisa mandiri, karena sewaktu jd istri aku hanya disuapin aja, dimanja dan ga dibimbing... Jd dia siap support bgt ke aku buat besarin usaha, manajemen keuangannya aku yg atur.

Baca lagi

Nggak semua istri bekerja itu nggak nurut kok. Balik lagi ke pribadi masing2. Rasanya kurang bijak ya kalo pemikiran suami memukul rata istri bekerja = istri yang gak hormat. Aku bekerja dan suami mengizinkan. Selama ini motivasiku kerja tujuannya nggak semata cari duit tapi juga buat akutualisasi diri. Aku pengen berkarya dan memberi manfaat seluas-luasnya ke orang2 di sekitarku. Terus dg aku kerja apakah aku jadi semena-mena sama suami?? Ya enggak. Aku tetap menghargai suami. Ga pernah sekalipun aku merendahkan suamiku meskipun punya penghasilan sendiri. Justru yang terjadi kita saling ngebackup satu sama lain termasuk backup finansial. Uang suami buat kebutuhan, uangku buat tabungan, rencana pendidikan & dana darurat. Kalo bunda pengen ngubah pemikiran suami ga gampang si kalo emg udah mendarah daging kayak gitu stigmanya. Tp coba diajak ngobrol pelan2 sampaikan alasan2 yang masuk akal semoga bisa terbuka pikirannya

Baca lagi

hai bunda.. ijin sharing sedikit yaa. saya stlh lulus kuliah bekerja & ketemu suami di tempat kerja. 2 tahun bekerja saya resign & pindah ke kantor lain. suami ttp di kantor sama & qadarullah kontraknya ngga diperpanjang. skrg suami masih cari2 loker, nyambi jualan parfum, & ojol. saya ngga bisa bayangin kalo kondisinya saya ngga kerja dgn kondisi suami ngga diperpanjang kontrak, anak2 nanti gimana? saya memang sblm nikah minta ijin suami buat ttp terus kerja dan alhamdulillah diijinin. sbg istri yg bekerja, saya ttp butuh suami bund, dan dgn saya bekerja sama sekali ngga mengurangi value suami. sbnrnya gimana individunya bund, ngga selalu perempuan kerja itu egonya tinggi. menurut saya, jaman skrg penting perempuan punya kemampuan finansial, ngga selalu kerja kantoran, bisa juga jualan online atau freelance, krn bener kata bunda, kita ngga tau masa depan gimana.

Baca lagi

aku juga gk d ijinin kerja bun sama suami. jadi pas mau nikah ak resign. sebelum nikah ak yg bantu biaya sekolah adekku. adekku masih kelas 5 SD (ya tau lh ya kedepannya masih panjang) dan suami jg tau itu, krna dia mnta ak resign jadi dia yg gantiin ak bantu spp adekku. cuma spp aja bukan kebutuhan yg lain. ak jg blg k suami pngen kerja. ak blg ak masih punya adek, siapa lg yg mau nerusin byar sekolahny klo bukan ak. ayo tak bantu ak kerja biar kamu gk capek mikir sendirian. suamiku malah jawab "aku aja yg kerja, kamu terima beres. kamu didik aja anakmu d rmah. nanti kalo udah rejekiny kn ada. besok klo udah ada rmah sendiri buka usaha" ak lgsg diem. ak cuma ngebatin berarti dia udah siapin semua.

Baca lagi