Peluk Bunda2 yang sedang menghadapi anak tantrum

• Tantangan yang dihadapi akhir-akhir ini adalah anak tantrum hampir setiap hari. Sejumlah artikel dan infografis yang saya temukan, katanya rentang usia menjelang 2-3 tahun memang wajar mengalami tantrum. Sebab mereka makin banyak ingin tahu dan keinginan namun kemampuannya masih terbatas untuk disampaikan secara verbal. Kadang dengan ocehan dan gerakan mereka pun kita tidak paham apa maksudnya. Lalu yang terjadi adalah mereka mengekspresikannya dengan kesal, marah bahkan nangis berguling-guling di lantai. Sebenarnya mereka pun mungkin bingung "gimana cara ngomongnya biar efektif?". Jujur saya sempat kewalahan ketika awal-awal Rusy tantrum. Lebih tepatnya belum menyadari. Kadang saya sampai ikutan tantrum juga ? (ini bahaya, plis jangan ditiru!) Apalagi dengan kondisi sedang hamil begini, mood kerasa banget fluktuatifnya. Ayahnya lagi kerja pun sering kali diburu-buru pulang, "Yah, buruan dong ganti shift nih" wkwkwk. Misal pernah nih Rusy lagi pengen banget ngemil abon, eh ternyata di dalam abonnya keselip nasi satu butir, lalu dilepeh dan terjadilah drama teatrikal berguling di lantai. Nah saya temukan deh dari @idemainanak.id cara yang bisa dicoba untuk memperkenalkan ragam emosi kepada anak. Emoticon yang dibuat dari kardus bekas, kertas origami dan sentuhan karya seni Ibu yang sangat minim ini, sebagai alat bantu dalam mengidentifikasi, memvalidasi dan terakhir mengevaluasi emosi yang dirasakan anak. Alhamdulillah perlahan berjalan 5 hari cara ini cukup efektif diterapkan pada Rusy. Paling tidak mengurangi durasi tantrumnya, ia lebih terbuka dan rasanya ketika mengevaluasi emosinya kami menjadi lebih intim. Tentu dilakukan saat mereda emosi negatifnya. ?‍♀️: Rusy tuh tadi kenapa nangis? ?: hiks, hiks.. (mempraktekkan nada nangis) ?‍♀️: iya kenapa? Nangis karena marah? ?: he'em ?‍♀️: marah sama siapa? ?: Bu ?‍♀️: Oohh marah sama Ibu? Emang kenapa marah sama Ibu? (Mancing, padahal saya tau sebabnya) ?: nonono pupuk *ga boleh makan kerupuk ?‍♀️: oohh gara-gara Ibu ga bolehin makan kerupuk? ?: he'em. Hiks, hiks (pura2 nangis lagi) ?‍♀️: Tadi kayak gimana marahnya? ?: (ambil emoticon marah dan nangis) ?‍♀️: hmmm yang itu ya.. Lalu Saya jelaskanlah alasan tidak dibolehkannya ia makan kerupuk dan kapan waktunya ia boleh makan kerupuk lagi. Hasilnya begitu Rusy melihat toples berisi kerupuk, ia bilang "nonono pupuk, uhuk uhuk (batuk-batukan). Sampai situ saya bahagia ?❤

Peluk Bunda2 yang sedang menghadapi anak tantrum
2 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Nice infooo niy