Meat and Protein

glass-placeholder

Telur angsa

Meat and Protein

Nutrients

Antioksidan Lutein, Vitamin A, D, dan E, Vitamin B (asam pantotenat, B12, riboflavin, tiamin, folat, dan B6), lesitin, kalium, zat besi, dan selenium.

Pregnancy

Ibu hamil boleh mengonsumsi telur angsa. Telur ini dapat meningkatkan kekebalan ibu dan membantu perkembangan otak bayi. Namun, kadar kolesterol dan lemak dalam telur angsa lebih tinggi daripada telur biasa. Oleh karena itu, telur ini tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak. Selain itu, ibu hamil hanya boleh makan telur angsa yang dimasak dengan matang untuk menghindari salmonella.

Postpartum

Bunda boleh makan telur angsa. Mengonsumsi telur ini bermanfaat untuk pemulihan tubuh pascamelahirakan. Namun, kolesterol dan lemak dalam telur angsa lebih tinggi daripada telur biasa, sehingga disarankan untuk tidak memakannya terlalu banyak.

Breastfeeding

Ibu menyusui diperbolehkan makan telur angsa untuk meningkatkan kualitas ASI dan berkontribusi pada kebutuhan gizi bayi. Namun, telur ini harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas karena kandungan lemak dan kolesterolnya yang tinggi.

Baby

Bayi, berusia 6 bulan ke atas, bisa makan telur angsa yang dimasak dengan matang. Kandungan nutrisinya sangat bermanfaat bagi perkembangan tubuh, otak, dan saraf bayi. Tapi, saat memberi makan telur ini pada bayi pertama kali, coba berikan sedikit kuning telur untuk melihat adakah reaksi alergi. Selain itu, Anda harus menghancurkan kuning telur menjadi potongan-potongan kecil agar mudah dicerna.