Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin B6 dan B12, Niasin, Kolin, Selenium, Seng, Besi, Asam Amino, Vitamin E, dan Vitamin B.
Kalkun matang aman untuk wanita hamil karena bisa meningkatkan imunitas seorang ibu. Pilih kalkun matang, bukan deli, karena kalkun deli mungkin mengandung bakteri listeria yang berbahaya, serta memastikan kalkun dimasak dengan baik untuk menghindari bakteri ditularkan melalui makanan. Masak hingga bagian dalam unggas Anda mencapai setidaknya 180 derajat. Jika tidak, dagingnya mungkin kurang matang, sehingga berisiko terkena salmonella atau toksoplasmosis.
Bunda boleh mengonsumsi daging kalkun setelah melahirkan. Zat besi yang terkandung dalam kalkun bisa membantu mengurangi pembengkakan atau peradangan dan anemia pascamelahirkan. Jangan lupa konsultasikan dengan dokter mengenai jumlahnya sebelum mengonsumsi.
Ibu menyusui boleh mengonsumsi daging kalkun. Selain mengandung nutrisi yang dibutuhkan ibu menyusui, kalkun juga memiliki banyak asam amino dibanding unggas lainnya.
Bayi Anda boleh makan kalkun karena bisa membantu meningkatkan kekebalan dan perkembangan otaknya. Sebagian besar bayi dapat mulai makan kalkun saat sudah mulai makan makanan padat, tetapi ingatlah bahwa mereka belum memiliki molar. Jadi, Anda harus membuatnya lembab dan lembut atau pure agar gusi mereka dapat mengunyahnya.