Rina Rusli profile icon
PlatinumPlatinum

Rina Rusli, Indonesia

Anggota VIP

About Rina Rusli

full time mom ❤️

My Orders
Posts(2)
Replies(14)
Articles(0)

Kepala Bayi Peyang? No worries moms! #sharingiscaring

Pengalaman dalam merawat anak pertama sungguh tak mudah, terlebih di masa pandemi seperti ini. Kurangnya informasi dan posisi menggendong kami yang selalu letak kepala bayi di tangan kiri, menyebabkan bayi ku peyang cukup parah (bisa lihat di gambar, bayi usia 3 bulan kala itu) Aku pun rajin browsing sana sini tapi hasilnya malah bikin ngeri.. Kepala peyang bisa berefek ke otaknya lah, bisa bikin anak ga PD lah, terlebih anakku perempuan. Duhh.. Langsung pengen cari solusi supaya bisa cepat kembali lagi. Sempat juga bertanya ke beberapa penjual bantal peyang *disamarkan ya* namun jawabannya ngambang dan ujungnya lebih baik dikonsultasikan ke dokter. Alhasil aku tanya ke DSA, dan beliau mengatakan bahwa untuk kepala bayi masih lunak dan masih bisa berubah sampai usia 9 bulan. Wah! Masih ada sisa waktu 6 bulan pikirku.. Tapi harus digimanainn?? Ternyata menurut DSA ku, untuk kepala peyang ini memang ga bs mengandalkan si bantal peyang untuk perbaiki, cara memperbaikinya yaitu : • perbanyak tummy time • bayi tidur tidak perlu pakai bantal Itu tok! Hahaha aku sempat bingung, emang bisa?? Yang mana tiap si bayi berbaring, dia hanya bisa hadap ke kanan dan tiap mau belokin palanya ke kiri eh balik lagi ke kanan. Stress banget deh liatnya waktu itu, bener2 peyangnya parah poll.. Tapi ternyataa.. Di usia 4 bulan bayi ku mulai bisa tengkurap dan sering banget dia tengkurap sendiri. Tidur pun tidak aku pakaikan bantal lagi dan si bayi jadi sering tidur menyamping peluk gulingnya. Hasilnya gimana? Saat ini sudah JAUH lebih baik, bukan berarti jadi bulat sempurna yah bund hehehe Masih peyang sedikit, tapi tidak separah usia 3 bulan. Kalau diliat saja ga keliatan kalo si bayi masih peyang, pas diraba baru berasa ga sinkron sedikit gitu hehehe So.. Buat ibu2 yang lagi galau soal kepala peyang, jangan galau n stress2. Bisa diikuti saran DSA ku itu, semoga berhasil ya moms!

Read more
Kepala Bayi Peyang? No worries moms! #sharingiscaring
undefined profile icon
Write a reply

Pengalaman menggunakan ovulation test

Saat ini saya berusia 28 tahun, saya menikah Juli 2018. Kondisi saya selama ini mens tidak teratur (maju mundur), bahkan dalam 1 tahun bisa 3 bulan berturut-turut tidak mens, sehingga sulit bagi saya untuk tau kapan masa subur saya. Setelah hampir 1 tahun menikah, kami memutuskan untuk fokus memiliki anak. Namun di bulan April - Juni 2019 saya tidak mens, rasanya ada ketakutan kalau saya menderita pcos atau kista dan sebagainya. Akhirnya di akhir Juni 2019 saya cek ke dokter, setelah dicek melalui USG, dokter mengatakan kalau organ reproduksi saya tidak ada masalah sm sekali. Beliau menyuruh tes darah untuk mengecek fertilitasnya, namun tidak saya lakukan karena tes darah tsb lumayan mahal dan saya pikir toh kandungan saya tidak ada masalah. Di 28 Juli 2019 saya akhirnya mens, dan ntah knp saya malah berpikir mau mencoba alat tes kesuburan / ovutest. Saya beli alat tersebut secara online seharga 2 ribu per strip. Setelah baca2 di internet, berikut langkah-langkah untuk menggunakan ovutest : * Test dilakukan setiap hari setelah mens selesai di jam yang sama (saya ga tiap hari krn sedang diluar rumah pada jam tsb) * Jam yang bagus untuk tes jam 08.00-20.00 * Sebaiknya konsisten dalam waktu pengetesan, misal hari ini jam 19.30, besok tes di jam 19.35, besoknya lagi di jam 19.20 (rentang jangan terlalu jauh) * Hasil yang muncul di ovutest strip selalu 2 garis (kalau cuma 1 garis berarti tes ga valid ya) * Test menyatakan subur kalau dari 2 garis tersebut, garis sebelah kiri lebih tebal dari garis sebelah kanan (bisa dilihat contohnya di foto yang saya share di tgl 13 Agustus 2019) * Jika hasil tes menyatakan subur, maka baiknya HB selama 24-48 jam setelah tes tersebut (di tgl 14 Agustus 2019 malam saya baru HB) Beberapa hari kemudian mulai terasa gejala mens, dada nyeri, pinggang pegal, mood naik turun. Sampai akhirnya di tgl 28 Agustus 2019 saya keluar flek seperti hari pertama mens. Segera saya pakai pembalut, namun sampai besok harinya tetap tidak keluar darah mens. Akhirnya di 29 Agustus 2019 saya testpack dan garis 2 😭☺️ Ga nyangka dan ga berharap hamil saat itu, bener-benar cuma kepikir mau liat saya tuh suburnya kapan sih? Eh, malah dikasih kepercayaan sama Tuhan dengan bantuan alat seharga 2.000 x 5 strip alias 10.000 (untung ga sampe tes darah yang lmyn mahal itu, demi cek kesuburanku) Saya berharap postingan saya bisa berguna buat para wanita yang kesulitan juga untuk tau masa suburnya. Semoga bisa ada yang berhasil juga, good luck! 🤗 Kalau boleh ceritain juga dong pengalaman menggunakan ovulation test ala Bunda hehe

Read more
Pengalaman menggunakan ovulation test
undefined profile icon
Write a reply