Kaesti profile icon
SilverSilver

Kaesti, Indonesia

Kontributor

About Kaesti

seorang ibu muda yg slu blajar dan blajar agar menjadi lebih baik, suka dunia teaching dan cooking.

My Orders
Posts(3)
Replies(3)
Articles(0)

Starter Kit Membina Keluarga Islami

Setiap manusia pastinya ingin memiliki keluarga yang bahagia dan sejahtera. Memiliki pasangan yang sholeh atau sholekhah, anak-anak yang taat beribadah, berbakti, berkepribadian mulia, lagi bermanfaat untuk sesama. Dan hampir bisa dipastikan, tidak ada satu keluarga pun yang menginginkan bagian dari anggota keluarganya bermasalah dalam menjalani kehidupannya. Keluarga ibarat bahtera yang berlayar di atas samudera kehidupan yang penuh dengan ombak ujian bergulung-gulung. Kepiawaian seorang nahkoda dalam membaca arah dan mengendalikan bahtera menjadi salah satu kunci agar tak tersesat atau bahkan karam. Satu-satunya cara yang harus ditempuh adalah dengan menjadikan Islam sebagai peta rujukan. Buku Serial Membina Keluarga Islami hadir dengan pembahasan yang begitu lengkap dari awal terbentuknya bahtera rumah tangga hingga si buah hati dewasa. Ditulis oleh pakar parenting dan keluarga berkelas Internasional. Buku ini diterbitkan dalam bahasa Arab dan Inggris yang sudah terjual lebih dari 50.000 eksemplar versi bahasa Inggrisnya. Dan kini hadir versi bahasa Indonesia khusus untuk kita. Buku bergizi ini terdiri dari 6 jilid (Kemana Bahtera Ini Berlayar, 10 Jurus Mengaduh Anak, Seni Komunikasi Anggota Keluarga, Anakmu Sudah Remaja, 10 Problem Utama Anak dan Solusinya, dan Membuat Anak Kecanduan Membaca) Yang lebih asyiknya, buku ini hadir dengan ukuran handy yang ringan dan mudah dibawa. Didukung oleh layout dua warna yang menarik, disertai kutipan ayat dan hadits juga quotes inspiratif. Selain itu juga ada kumpulan doa orangtua untuk anak. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dimiliki bunda-bunda yang ingin membina keluarga Islami tapi butuh acuan untuk belajar. Investasi ilmu tidak akan ada ruginya kan, Bunda? Tunggu apa lagi? Kabar baiknya buku Serial Membina Keluarga Islami ini sedang membuka preorder loh Bun. Dengan harga 199.000 Bunda bisa dapatkan 6 buku sekaligus. Murah, bergizi, dan bisa diwariskan hingga anak cucu kita. Tapi, waktu preorder hanya sampai tanggal 18 Februari ya Bunda. Setelah itu harga normal kembali. Pengiriman bertahap mulai 24 Februari. Buat Bunda yang ingin punya buku Serial Membina Keluarga Islami terbitan Aqwam ini, segera japri ya. Yuk pesan sekarang mumpung di harga termurah! Lumayan selisihnya buat beli diaper baby. (https://wa.me/6285694058468 #jualan #openpobukuparenting #bukuparentingislami #bukuparentingmurah

Read more
Starter Kit Membina Keluarga Islami
 profile icon
Write a reply

Pengalamanku Melahirkan Caecar Setelah 37 Jam Kontraksi#ibujuara

Setiap mengingat pengalaman dan perjuanganku melahirkan anak lanangku, rasanya baru kemaren aku melihat dua garis merah lalu membawanya kesana kemari dalam rahimku. Saking nyamannya dia dalam perutku, dengan segala aktifitasku di luar rumah. Maklumlah aku seorang frelance teacher sehingga harus mobile di beberapa tempat. Dasarnya juga aku gak bisa diam saja di rumah makanya job ngajarpun masih kuambil hingga bulan ke8 kandunganku. Beruntungnya suami selalu jadi jepri yang setia menemani. Sampai saat itu tak ada keanehan apapun. Hanya saja si bayi belum masuk panggul. Tapi kata dokter bayiku baik baik saja. Juni 2019, pas lebaran Idul Fitri aku dan suami memutuskan pulang kampung di Jawa Tengah. Saat itu kehamilanku sudah masuk 35minggu. Akhirnya suami memutuskan aku dan jabang bayi lahiran di kampung. Selain karena orangtuaku disana juga mengingat perutku yang sudah seperti bola. Trakir USG kondisiku dikatakan normal. Akupun rajin jalan kali dan jongkok berdiri untuk memudahkan persalinan. Namun sampai HPL tiba, belum ada tanda tanda akan melahirkan. Disini aku mulai cemas dan bertanya tanya. Hingga malam itu tepat 14 Juli 2019 jam 7 malam, kurasakan kontraksi di perutku. Walaupun jaraknya belum terlalu sering tapi teratur. Jongkok berdiri jongkok lagi, tidak nyaman sekali. Rasanya nyeri dan itu membuatku sulit tidur. Hingga paginya suamiku membawaku ke puskesmas. Tapi apa daya katanya baru pembukaan 1/2, dan akupun diminta pulang lagi ke rumah. Dalam kondisi menahan nyeri akupun pulang. Baru beberapa jam di rumah, air ketubanku sudah pecah. Kembali suamiku membawaku ke Puskesmas setelah sebelumnya mampir di bidan desa dan masih bukaan 1. Ya Robb, rasa nyeri yang belum pernah kurasakan. Sensasi yang tak sama dengan nyeri menstruasi biasanya. Bismillah aku harus kuat. Sampai di Puskes, benar saja masih tetap bukaan 1 namun ketubanku sudah mulai kluar banyak. Dan akupun dirujuk ke RSD. Disitu aku melihat betapa besar perhatian suamiku. Bak film 3 idiot saat Aamir Khan mengamankan jalan agar ambulance bisa lewat demi sahabatnya ke RS😆, kalau yang ini demi partner hidupnya loh. Segala administrasi semua diurus suamiku. Aku sudah terbaring lemas di kasur RS menahan ngilu yang mulai bertambah-tambah. Tak kuhitung berapa banyak dokter yang memeriksa perutku, tapi tetap sama. Masih saja bukaan 1. Dramapun mulai terjadi saat aku dipindahkan ke ruang bersalin. Mungkin selepas isya'. Jujur sudah tak kupedulikan lagi penampilanku. Bahkan makanpun sudah tidak nafsu. Rasa nyeri yang semakin kuat. Frekuensinya terasa sangat dekat. Mungkin tidak sampai satu menit, perut ini rasanya diputar putar, dikoyak koyak. Subhanalloh rasa yang belum pernah ada sebelumnya. Akupun mulai meronta saking gak kuatnya menahan rasa. Kalau Dylan tahu, dia gak akan bilang rindu itu berat. Melahirkan jauh lebih berat, kamu gak akan kuat Dylan. (emot senyum yang dihapus) Jujur pengen kalem kayak ibu yang lain tapi tetap saja tidak bisa. Bahkan saking kerasnya aku teriak kesakitan membuat ibuku kebingungan. Kulihat airmatanya jatuh, memelukku, mendoakanku. Maafin anakmu ini Bu. Sekarang aku tahu rasanya perjuanganmu tempo dulu mengeluarkanku. Aku cuma bisa menangis sambil terus menyebut nama Alloh. Aku berusaha mengatur nafas tapi tetap saja rasa sakit ini tiada terkira. Inilah kesakitan yang paripurna yang pernah kurasakan. Perutku seperti diadul adul gak karuan. Alhamdulillah jam 10 malam bukaan nambah. Mentok dibukaan 2. Kebayang rasanya 27 jam kontraksi dan cuma bukaan 2😢. Fisikku makin lemah, tenaga juga sudah mulai terkuras. Akhirnya dokter bilang akan melakukan tindakan jika sampai besuk pagi tidak nambah bukaan. Aku sudah pasrah. Aku bilang kesuami, apapun akan kulakukan asal anak kami selamat. Aku ingin melihatnya lahir ke dunia setelah hampir 4 tahun kami menantinya. Jangan ditanya kontraksinya seperti apa, luar biasa nikmat. Rasanya waktu begitu lama, yang diotakku saat itu hanya ingin pagi menjelang. Aku sudah tidak tahan. Dan pagipun hadir, namun tetap saja bukaan mentok 2,5. Akhirnya diambil tindakan, aku harus SC. Dan suami harus siap dengan segala resikonya. Aku bilang padanya, aku Yakin Alloh menolong kita. Yang kuingat aku masuk ruang operasi jam 8 pagi. Kupejamkan mata namun hati terus berdzikir supaya Alloh melancarkan semuanya. Pukul 8.15 kudengar tangisan bayi memecah ruang operasi. Masyaalloh alhamdulillah. Pengen nangis tapi dilarang dokter, takut sesak katanya. Tak apalah perutku dikoyak demi buah cintaku. Itulah pengalamanku melahirkan Caesar setelah 37 jam kontraksi. Jadi lahiran normal ataupun caesar dua-duanya sama-sama membutuhkan perjuangan. Jangan saling bully, jangan saling merasa iri. Semoga cerita ini menginspirasi. 😊 #jangandibully #pengalamananakke1 #melahirkansesar

Read more
Pengalamanku Melahirkan Caecar Setelah 37 Jam Kontraksi#ibujuara
VIP Member
 profile icon
Write a reply

Profesor Kecil di Perut Bunda#IbuJuara

Mengandung adalah momen yang ditunggu-tunggu setiap wanita setelah berkeluarga. Pun sama denganku. Pernikahanku telah memasuki tahun ke-4, namun aku belum juga menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Mungkin karena kesibukanku yang sering wara wiri. Awalnya santai, lama kelamaan mikir juga Bund, apalagi udah kepala3😆. Sampai sampai kucing anggoraku dijadikan kambing hitam gegara majikannya belum hamil juga. Maafkan ya puss🙏🐱. Aku dan suami selalu berkhuznudzon sama Alloh, pasti Alloh memberi disaat yang tepat. Dan janji Alloh itu nyata. Alhamdulillah Bund, awal November 2018 aku dinyatakan positive. Wuih seneng banget pokoknya. Rasanya pengen teriak "akhirnya".. Matur nuwun Gusti Alloh. Spontan kami berpelukan layaknya Habibie-Ainun. 😊 Oh ya Bund, di kehamilan pertama ini aku ngerasa nyaman banget. Kadang mikir kayak gak ngerasa hamil. Morning sickness cuma diawal trimester pertama. Selebihnya biasa aja malah nafsu makanku membara. Pokoknya aku sangat menikmati kehadiran bayi kecil di rahimku. Saking nyamannya aku masih wira work ke rumah siswa siswiku untuk mengajar privat dan ke lembaga. Kepanasan, kehujanan, kanginan, kemalaman, semua kurasakan bersama bayi kecilku. Seolah dia tahu dan selalu menguatkan bundanya. Pernah suatu waktu aku jalan kaki berdua sama bayi di perutku malam malam karena harus mengajar dan suami belum pulang. Kebayangkan Bund, payungan sendiri di tengah jalan hujan lebat. Ingin rasanya nangis tapi dalam diri ada yang bilang,"Bunda kuat ya, ada aak sama sama". Anehnya, semangat untuk mengajar selalu ada walaupun perut sudah segede bola. Bahkan murid-muridku heran sepertinya aku tidak pernah kelelahan. "Mungkin sibayi ingin jadi profesor miss", celoteh seorang muridku. Mungkin saja, ada Professor Kecil di Perut Bunda. Yang keberadaannya selalu ingin memberi energi dan motivasi untuk Bundanya dan sekitarnya. Walaupun di cerita selanjutnya aku harus melahirkan secar demi profesor kecilku. Itulah kisahku sebagai ibu tangguh #ibujuara. Semoga menginspirasi Bunda semua. 😊

Read more
Profesor Kecil di Perut Bunda#IbuJuara
 profile icon
Write a reply