#SeriusTanya #Sharing Hai Bun.. Boleh cerita sedikit ya. Aku penderita endometriosis stage 3. Seharusnya aku operasi saluran tuba bulan April, tapi saat screening ulang ada kantong di rahimku. Disini aku langsung dirujuk ke dokter fetomaternal dan ternyata aku hamil 4 Minggu. Padahal sebelumnya aku haid dari tanggal 3 Maret s/d 30 Maret, haid nya yang keluar darah deras, berserta gumpalan darah (seperti saat nifas). Periode haid aku memang agak lama ya.. Operasi saluran tuba aku ditunda karena kehamilan. Tapi, kehamilan ini juga beresiko tinggi karena aku varises rahim (banyak pelebaran dan pembengkakan di rahim) dan ada kista juga di dalam rahim. Sejauh ini, menurut dokter Obgyn Onkologi yang menangani; kista di dalam rahim tidak ganas, tidak seperti yang di saluran tuba (ada kemungkinan mengarah ke kanker kalau tidak di operasi). Dokter menyarankan untuk: 1. Persalinan caesar berikut steril 2. Histerektomi (pengangkatan rahim) Aku belum ambil keputusan apa-apa, karena sejujurnya untuk ambil keputusan operasi saluran tuba sudah sangat berat (walaupun aku sudah memiliki 3 anak). Anak-anak aku ketiganya persalinan dini pervaginam (normal) di usia kandungan sebelum 37 minggu dengan pembukaan lengkap. Dari awal kontraksi sampai persalinan butuh waktu 3-4 jam. Kehamilan kali ini juga terasa jauh lebih berat dari yang sebelumnya, karena hampir 70% kegiatan aku hanya di kasur (ini pun sambil menahan sakit). Biasanya sebelum aku hamil, untuk sekedar bisa tidur harus disuntik obat pereda nyeri. Tapi, karena sedang hamil hanya boleh minum obat analgesik (pain killer) yang sudah diresepkan oleh dokter. Tapi, rasa sakitnya sama sekali tidak berkurang malah yang ada aku tambah mual dan berujung sakit kepala. Buat yang tanya apa tidak KB? Aku KB IUD ya, tapi setelah anak pertama lahir (2018) 1 tahun kemudian anak kedua lahir bersama IUD. Anak kedua lahir (2019) ikhtiar KB suntik, tapi 1 tahun kemudian anak ketiga lahir (2021). Akhirnya, aku kembali pasang KB IUD (2021) dan bertahan sampai (2023), ini dilepas karena saran dari dokter karena ada penipisan rahim dan terapi hormon, ikhtiar agar endometriosis membaik. Namun seiring berjalannya waktu malah timbul kista dan semakin nyeri sampai berujung harus operasi saluran tuba. Teman-teman jika berkenan aku ingin minta saran dan masukannya 🥺🙏🏻
Read more#SeriusTanya #Sharing Hai Bun.. Boleh cerita sedikit ya. Aku penderita endometriosis stage 3. Seharusnya aku operasi saluran tuba bulan April, tapi saat screening ulang ada kantong di rahimku. Disini aku langsung dirujuk ke dokter fetomaternal dan ternyata aku hamil 4 Minggu. Padahal sebelumnya aku haid dari tanggal 3 Maret s/d 30 Maret, haid nya yang keluar darah deras, berserta gumpalan darah (seperti saat nifas). Periode haid aku memang agak lama ya.. Operasi saluran tuba aku ditunda karena kehamilan. Tapi, kehamilan ini juga beresiko tinggi karena aku varises rahim (banyak pelebaran dan pembengkakan di rahim) dan ada kista juga di dalam rahim. Sejauh ini, menurut dokter Obgyn Onkologi yang menangani; kista di dalam rahim tidak ganas, tidak seperti yang di saluran tuba (ada kemungkinan mengarah ke kanker kalau tidak di operasi). Dokter menyarankan untuk: 1. Persalinan caesar berikut steril 2. Histerektomi (pengangkatan rahim) Aku belum ambil keputusan apa-apa, karena sejujurnya untuk ambil keputusan operasi saluran tuba sudah sangat berat (walaupun aku sudah memiliki 3 anak). Anak-anak aku ketiganya persalinan dini pervaginam (normal) di usia kandungan sebelum 37 minggu dengan pembukaan lengkap. Dari awal kontraksi sampai persalinan butuh waktu 3-4 jam. Kehamilan kali ini juga terasa jauh lebih berat dari yang sebelumnya, karena hampir 70% kegiatan aku hanya di kasur (ini pun sambil menahan sakit). Biasanya sebelum aku hamil, untuk sekedar bisa tidur harus disuntik obat pereda nyeri. Tapi, karena sedang hamil hanya boleh minum obat analgesik (pain killer) yang sudah diresepkan oleh dokter. Tapi, rasa sakitnya sama sekali tidak berkurang malah yang ada aku tambah mual dan berujung sakit kepala. Buat yang tanya apa tidak KB? Aku KB IUD ya, tapi setelah anak pertama lahir (2018) 1 tahun kemudian anak kedua lahir bersama IUD. Anak kedua lahir (2019) ikhtiar KB suntik, tapi 1 tahun kemudian anak ketiga lahir (2021). Akhirnya, aku kembali pasang KB IUD (2021) dan bertahan sampai (2023), ini dilepas karena saran dari dokter karena ada penipisan rahim dan terapi hormon, ikhtiar agar endometriosis membaik. Namun seiring berjalannya waktu malah timbul kista dan semakin nyeri sampai berujung harus operasi saluran tuba. Teman-teman jika berkenan aku ingin minta saran dan masukannya 🥺🙏🏻
Read more