Aida Nurul B profile icon
GoldGold

Aida Nurul B, Indonesia

Kontributor

About Aida Nurul B

Bermimpi menjadi orangtua

My Orders
Posts(6)
Replies(4)
Articles(0)

MY PREGNANCY JOURNEY

Memiliki buah hati pastinya menjadi harapan bagi pasangan yang sudah menikah, hadirnya bayi yang lucu dan menggemaskan menjadi pelengkap dalam pernikahan, begitu pun kami. Setelah 3 bulan menikah kabar bahagia itu pun tiba, aku positif hamil, namun kebahagian itu tak berlangsung lama karna janin dalam kandungan tidak kuat untuk bertahan, ah rasanya hari itu menjadi hari yang sangat menyedihkan, pulang dari RS, aku dan suami berpelukan dan menangis tersedu2 bersama. Kami pun berusaha kembali untuk memiliki momongan, bulan berganti bulan, setiap haid telat selalu langsung test pack berharap muncul "garis dua", namun yang kulihat sebaliknya, rasanya sedih berkali2. Sampai akhirnya aku pun cerita ke orangtua, dan orang tua meminta ku untuk di cek perutnya oleh paraji, awalnya aku enggan untuk mengikutinya, tapi dipikir-pikir coba dulu deh, bismillah aja gitu sebagai bentuk ikhtiar hehe, ternyata bukan aku saja yang dipijet, suamiku juga di cek dan dipijet. Setelah 1 bulan dari kunjungan ke paraji, coba test pack hasilnya masih saja negatif, selalu nangis mengadu kepada suami huhu. Sudah 7 bulan berlalu dari keguguran, kami memutuskan untuk periksa ke dr.Spog, berdasarkan rekomendasi teman kerja suami kami pun konsultasi, setelah di cek kondisi rahim dan ovarium baik, dokter memberi aku dan suami vitamin, catatan dari dokter apabila setelah 1 bulan belum juga positif akan diberi obat penyubur. Alhamdulillah wa syukurillah satu bulan kemudian aku positif hamil, rasanya bahagia sekali, langsung aja kabarin suami ga bisa disembunyiin, kasi2 suprise nunggu suami pulang kerja gitu hihi. Keesokanya kami langsung periksakan k drSpog, ternyata aku harus bedrest mengingat sebelumnya pernah keguguran. Pekerjaan rumah pun suami yang ambil alih (makaci pak suamii) so sweet nya cowo setelah nikah beda yah dengan pacaran, kerjaan rumah diambil alih aja senengnya minta ampun hihi oke kembali ke topik. Aku pun bedrest mengikuti anjuran dokter demi menjaga dektun dalam kandungan tapi angka covid di kantor suami melonjak bahkan rekan kerja pun positif covid, suami sakit dengan gejala mirip2 covid, kami pun pisah kamar untuk saling menjaga, suami melakukan rapid test dan hasilnya negatif, membuat kami lega. Selama kehamilan trimester 1 aku mual2, makanan susah masuk sampai bb ku malah turun. Setelah masuk trimester 2 badan mulai kuat dan sudah tidak mual, rasanya paling nikmat di trimester 2 ini, aku pun aktif yoga dan jalan kaki setiap pagi, itu sangat bantu kurangi pegal2 badan. Masuk trimester 3 tepatnya usia 36 minggu dokter bilang kepala dektun sudah dibawah namun belum masuk panggul, aku tetap rutin olahraga, sampai pada saat usia kandungan 37 minggu itu mulai sering kontraksi palsu. Pada tanggal 24 april 2021, siang itu aku mengantar suami ke bengkel, itu tidak merasakan apa2 diperut, sampai pada malam hari kontraksi mulai intense akhirnya memutuskan ke bidan jam 12 malam dan masih pembukaan 1, jam 4 pagi di cek masi belum nambah, tapi gelombang cinta itu semakin kuat sampe rasanya udah pengen ngeden gitu. Tetap aktif gerak dengan harapan bukaan cepat nambah tapi air ketuban ku mulai rembes, bidan pun menyarankan untuk gerak2 di atas kasur saja, semakin ga kuat nahan pengen ngeden terus tuh, di cek bukaan uda boleh ngeden tuh, jam 8.45 alhamdulillah putri cantik kami pun lahir di usia kandungan 37minggu 5hari dengan sehat. Saat suami mengumandangkan adzan air mata kami tak bisa terbendung, air mata bahagia ini bercucuran membasahi pipi kami. MasyaAllah nikmat dariMu. Bersyukur sekali bisa merasakan pengalaman yang luar biasa ini. #CeritaKehamilanTAP

Read more
MY PREGNANCY JOURNEY
 profile icon
Write a reply