Teruntuk diriku...

Teruntuk aku, Apa kabar hari ini? Bagaimana harimu dan hatimu? Lelah ya? Masih ada yang sakit ya? Aku tau kau begitu tangguh berjuang dan sangat sering berkorban. Wahai aku, Engkau telah lama menanggung beribu luka yang kau pendam sendiri. Aku tahu kau tak mudah mengadu pada siapapun bahkan pada pasangan hidupmu sekarang. Terlalu rumit untuk kau ceritakan kepada manusia lain di luar sana. Hari-hari terberat dalam hidupmu harusnya telah berlalu. Nyatanya, tidak mudah semuanya dilupakan begitu saja. Aku sangat tahu betapa pedihnya memaksa hati untuk menerima bahwa kau tak lagi punya ayah dan ibu yang utuh. Kau harus memutuskan untuk memilih hidup bersama ayah atau ibu. Meski logikamu sangat tahu bahwa itu bukan pilihan, itu adalah sebuah luka yang menganga. Meski telah bertahun-tahun lamanya, kau masih merasakan sakit yang amat sangat. Ku tahu kau berjuang dan nyaris gila untuk bisa menerima apa yang telah terjadi. Dalam istana rumah tangga yang sedang kau bangun sekarang, tak jarang dirimu merasa takut setengah mati akan keruntuhannya. Bayangan pahit ayah ibumu terus menghantui. Namun kau begitu kuat untuk menepisnya, mencoba untuk terus bertahan dan sembuh perlahan. Setiap memandangi wajah putri kecilmu itu, kau selalu bertekad dengan segenap pengharapan pada Tuhan agar dirimu mampu menjadi alasan bahagianya bukan lukanya. Sebab luka karena orang tua tak tertandingi pedihnya dan tak terkira sulitnya untuk disembuhkan. Aku tahu, lukamu belum benar-benar sembuh. Tapi kau sungguh luar biasa. Kau bertahan, bertaruh dengan waktu, mencoba menyembuhkan dirimu sendiri. Aku salut, aku bangga, aku haru. Kau begitu kuat. Sangat kuat. Tetap begitu yaa, wahai diriku. Aku tau kau mulai menyadari bahwa hidup memang akan selalu keras dan rumit. Tapi tenang saja, aku akan terus menemanimu menjalani hidup. Berhenti merasa sendiri yaa, aku dan Tuhan selalu bersamamu. Kau tahu? Tuhan ingin kau bahagia, Tuhan ingin kau terus menerima kehidupan yang sudah dirancang dengan sangat baik untukmu. Tuhan hadirkan putri kecil itu untuk menambah kuatmu. Kau seorang anak yang hebat karena tak pernah membenci ayah ibumu. Dan kini kau seorang ibu yang hebat bagi putri kecilmu. Ia akan menjadi orang yang paling bahagia setelah aku karena memilikimu. Yaa, aku begitu bahagia terhadapmu dan karenamu. Teruntuk aku yang ku cintai, Terima kasih yaa karena telah bertahan sampai detik ini, Terima kasih untuk hatimu yang kuat itu, Terima kasih untuk tubuhmu yang selalu berusaha untuk tetap sehat, Dan terima kasih untuk segala hal dalam dirimu. Mari terus bahagia bersamaku dalam menjalani hidup, hingga nanti Tuhan mengatakan "saatnya pulang". Salam kasih, Aku #DearMeTAP

Teruntuk diriku...
1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Nice❤️✨