Seragam nikahan part 2
Terimakasih atas responnya bunda bunda. Jadi setelah kejadian itu saya tidak terlalu lama di acara nikahan adik ipar dan kalian berpikir bapak mertua dan adik ipar kaget disuruh bayar, ya memang benar. Apalagi bapak mertua yg ngomel non stop. Beliau ngomel marah marah mencaci maki saya di depan banyak orang. Bilang saya terlalu mengatur suami lah. Pelit keuangan pada mereka. Merubah suami menjadi anak durhaka. Bahkan Noir bilang "gak usah kamu kesini lagi, gak sudi aku". Bapak sebelum marah bilang sesuatu yg lucu sih. *Wajar kamu gak dikasih seragam sama ga dibolehkan ikut foto. Kamu kan bukan keluarga kandung" Ya aku ulti lah. "Makanya saya bukan keluarga kandung kok dipaksa bayar catering Noir. Adek aja bukan" Suami bagaimana? Ya bagaimana lagi. Cuma bisa merelai. Untungnya dia tdk berpihak pada bapak mertua dan adiknya karena suami bahkan adik pertama dan istrinya juga sadar dan menjauhi sifat jelek bapak mertua. Aduh kalau diingat ingat bapak mertua mah dzolim sekali. Adik ipar seenaknya. Jadi bapak mertua ada penyakit kan. Dia dr awal aku menikah sudah nyindir dengan si Noir. "He awas ya le (suami ku) rumah ini punya Noir". Kayak siapa juga yg mau ambil. Perasaan rumahku ada 2 deh. 1 diberi ayah, 1 diberi ibu. Tapi kalau aku dan suami. Lagi renovasi rumah, eh si bapak nelfon ngotot minta direnovasi juga. Suami jawab lah "minta ke Noir pak, itu kan rumah noir". Aku cuma ketawa. Sudah tau bapak mertua sakit sakitan. Noir malah ikut suaminya ke luar kota. Bapak ditinggal sendiri bersama ART. Mau tdk mau ya harus suami yg menjaga mertua. Kebutuhan mertua semua yg nanggung suami. Bukan cuma makan. Obat, pijat, bahkan uang kondangan semua dr suami. Uang bapak mertua kemana? Uang panennya di panen Noir. Sebagian lagi ke Wawan anak keduanya. Aku? Dibilang tukang habisin uang suami. Padahal mereka yg menghabiskan. Aku kerja sendiri pak. Mana si bapak pernah iri ke ibuku gara gara ibu aku berangkatkan umroh. Bapak minta juga. Dih males banget.
https://mycollection.shop/dsky2603