Dilema di 32 week. Lahiran di rumah ortu atau di perantauan.
Selamat pagi bunda sayang semua. Semoga sehat selalu yaaa!! Dari awal kehamilan kami sudah merencanakan persalinan di kampung di rumah orang tua. Karena kata suami melahirkan di kampung itu lebih aman dan tentunya banyak keluarga yang membantu. Dan di kehamilan 32 minggu ini aku dan suami jadi Dilema untuk kelahiran di perantauan atau harus pulang kampung. Kelahiran di kampung banyak keluarga yang membantu biaya bidan terjangkau untuk perlengkapan bayi sudah lengkap karena masih banyak bekas anak pertama kemarin jadi masih lengkap dan masih bagus-bagus orang tua kumpul semua tapi kurangnya suami nggak bisa nemenin karena bekerja. Kalau lahiran di perantauan cuma berdua sama suami bertiga sama anak pertama perlengkapan bayi harus beli lagi untuk fasilitas persalinannya di rumah sakit gratis BPJS cuma minusnya nggak ada keluarga yang nemenin nggak ada yang bantuin semua cuma berdua bertiga sama anak. Terus Selain itu kalau pulang kampung lahiran di kampung kan lumayan biayanya biayanya pulang kampung aja untuk PP udah hampir 5 juta Karena jarak antara perantauan tempat kami bekerja dan kampung itu lumayan jauh dan transportasinya mahal tapi kalau lahiran di sini biayanya lebih hemat Jadi uang yang buat transport itu bisa bisa ditabung atau bisa digunakan untuk hal penting lainnya. Kalau aku sih ya maunya lahiran di perantauan saja karena selagi suamiku ada di sampingku Apapun yang terjadi Duniaku nggak akan baik-baik saja. Tapi suamiku ragu Apakah kami bisa lahiran di sini tanpa bantuan orang tua bantuan keluarga atau siapapun gitu di pasca melahirkan karena masih punya anak yang pertama yang masih berusia 4 tahun. Sebenarnya kalau untuk keuangan udah ada sih karena memang udah nabung untuk persiapan lahiran tapi setelah dipikir-pikir lagi lumayan kan Anggap saja uang itu digunakan buat pasca melahirkan biar bisa pulang kampung akikahan dan transmiahan di kampung daripada biayanya dipakai di awal di saat melahirkan. Bagaimana dengan kalian bunda-bunda apa ada yang sama seperti kami yg dilema harus persalinan di kampung atau di perantauan?