Depresi/gangguan kecemasan
Sedikit cerita, gangguan tersebut aku alami semenjak baby lahir... krn semenjak lahir jadi lebih intens bertemu ibu mertua krn rumah kami sebelahan pagi siang sore malam selalu kerumah smpe ga ada privasi ga bs qtime dg keluarga kecilku sendiri. Sampai bayiku saja ga boleh aku gendong sendiri. Dr kecil aku hidup dg pengasuhan yg penuh kelembutan dan supportif. Namun ketika baby lahir, ibu mertua jd sering ikut campur, ngatur ngatur semuanya, yg lebih bikin aku depresi yaitu suaranya yg sangat sangat keras ketika berbicara menjadi momok yg menakutkan bagiku. Pernah meneriaki ku di didepan orang orang seperti maling pdhl masalah sepele. Hal sepele apapun dikomen di sanggah dan di bantah setiap kali ada bumer. Semenjak itu rasanya seperti jd muak setiap melihat ibu mertua, benci, jengkel tanpa sebab, uring uringan, ketika dengar suara jalanya saja jantungku rasanya berdebar kencang seperti mau pingsan, cemas, ketakutan, dan tak berdaya. Krn ketakutn itu, aku jd sering di kamar.. aku merasa aman dikamar kalau sewaktu waktu ibu mertua mendatangiku.. dan pura pura ndak dengar ketika bumer manggil nama anakku. Dan skrg aku menjadi anti sosial, krn merasa takut, malu akan penilaian org terhadapku. Krn aku tau bumer ngomongin aku dibelakang. Jd utk tampil atau jalan nglewati mereka rasanya enggan. Sekarang utk bisa mengendalikan diriku agar bs tenang aku lebih banyak dikamar tdk pernah keluar rumah, tdk pernah ngobrol ke bumer kalau ga penting, kalau ketemu mulut mau ngomong saja enggan lihat mukanya saja rasaya muak. Bisa bantu bun gimana cara mgatasinya supaya trauma ini hilang. Terimakasih 🙏 #Sharing_dong_Bund #SeriusTanya #bantujawab #firstmom
sedang mengandung