Preeklamsia
Sedikit cerita tentang pengalaman saya saat divonis preeklamsia dan terpaksa bayi saya harus dilahirkan Saat itu hari minggu 5 mei 2019 dini hari sekitar jam 3 pagian saya merasakan sakit yang luar biasa dikepala, disertai sesak nafas dan mengalami muntah 2 kali dijam 3 dan jam 5. Saya fikir ini hanya efek kurang tidur dalam kehamilan tapi sampai pagi tak juga kunjung membaik akhirnya suami memutuskan untuk membawa saya ke bidan. Saya mengatakan apa yang saya rasakan ke bidan yaitu sesak nafas, pusing, mual dan muntah. Tensi pada saat itu normal 110/90. Diagnosis bidan adalah kurang tidur dan maag. saya dapat obat maag. Hari itu tidak ada perubahan setelah menkonsumsi obat. Senin 6 mei 2019 dini hari saya kembali merasakan sakit kepala yang luar biasa disertai muntah sebanyak 2 kali dimalam hari. Suami saya memilih membawa saya ke dokter umum klinik pelita sehat. Tensi normal 110/90, dan kembali diagnosa dokter adalah kurang tidur dan maag. Lagi, saya dapat obat maag. Hari itu saya konsumsi dan sampai malam belum ada perubahan. Selasa 7 mei 2019 sampai siang hari saya tetap merasakan sakit kepala yang luar biasa ditambah dengan pandangan mata yang kabur dan perasaan linglung. akhirnya suami saya memutuskan untuk membawa saya ke IGD rumah sakit bersalin Pasutri Bogor. Setelah menceritakan keluhan lalu saya ditensi dan tiba-tiba ternyata tensi saya 170/130. Perawat langsung memasang selamg infus dan memberikan saya 4 obat tablet serta 4mg obat suntik anti kejang serta melakukan test urine Ditensi berkala sampai akhirnya tensi terakhir saya adalah 130/110 pukul 5 sore. Perawat mengatakan untuk menunggu dokter datang memerikaa untuk tindakan selanjutnya. Malam pukul 8 dokter visit saya di IGD langsung melakukan tensi dan USG Tensi tetap 130/110 dan dari hasil USG ternyata air ketuban saya sudah tinggal 5 saja dimana normalnya 15-20. Dokter menyatakan saya harus caesar hari itu juga pukul 9 malam namun ditunda sampai esok hari pukul 8 pagi Saya dinyatakan positif preeklamsia Apasih preeklamsia? https://www.alodokter.com/preeklamsia Kehamilan saya baru berusia 35 minggu pada saat itu dan mendapat kabar bahwa bayi saya harus dikeluarkan esok hari itu benar-benar membuat hati saya hancur karena khawatir yang luar biasa Jadi untuk wanita-wanita diluar sana yang sedang hamil, ucapan-ucapan untuk mengurangi makanan asin, gurih dan menjaga ketat asupan makanan itu benar-benar serius adanya.
Perantau