Pernikahan bukan berarti zona aman

Pernikahanku Alhamdulillah langsung diberi kepercayaan Allah aku hamil. Namun kondisiku sangatlah lemah, sampai suami berkata aku pemalas, lebay dan kerjanya tidur trus. Kami menikah dgn proses ta’aruf sangat singkat berniat ingin menjalani sesuai syariat. Hari demi hari berlalu apapun yg terucap dari suami aku sabar walau menangis. Alhamdulillah skrng usia kandunganku sudah kuat dan kondisiku pun lbih baik walau blm bs terlalu capek. Namun hati ini sakit, akhir’a aku memutuskan utk mengajukan khulu, bicara pada suami. Lalu dia berkata klo kmu mnta cerai dgn 1 syarat anak itu “aku yg urus dan kmu tdk boleh menyusuinya, aku tdk mau anakku disusui oleh ibu macam kmu, aku akan cari ibu susu yg sholehah klo tidak aku akan berdoa agar anak itu keguguran, daripada mendapati ibu seperti kmu” Astagfirullah Hatiku sakit sekali mendengar’a, Allah telah mentakdirkan anak ini di rahimku apakah aku tdk pantas? Mungkin benar aku jauh dari kata sholehah, namun apakah sepatutnya dia melaknatku dan janin ini. Aku berniat dgn menikah mendekatkan diri pd Allah dan syurgaNya namun aku seperti melihat neraka pada pernikahan ini. Ya Allah ampuni aku atas hal diluar ketidaksanggupanku Ya Allah tolonglah aku

95 Tanggapan
undefined profile icon
Tulis tanggapan

Nauzubillah Biasanya yang melakukan proses ta'aruf itu orang yang lebih mendalami agama, yang agamis banget Yang mau mencari pasangan halal tanpa proses pacaran Lah ini mulutnya tajemm banget,, bunda tenang aja , selama anak bunda masih kecil masih baby dan asi Hak asuh akan jatuh ke bunda Suami kaya gitu saya yakin pasti diluaran sana banyak yang memuji shaleh tapi nyatanya kaya gitu Lebih busuk dari penjahat omongannya Tinggalkan laki² seperti itu, hewan aja sayang ke anaknya ,ini yang manusia diberikan akal fikiran malah berkata seperti itu untuk anaknya sendiri Terlalu kejam Bunda ingin mendapatkan surga dari suami seperti itu?? Ga akan mungkin Malah hidup seperti d neraka kalau tetap lanjut sama suami kaya gitu

Baca lagi
5y ago

Jazakillahu khaiyran bun Qodarullah Saya tdk salahkan ta’aruf’a Sdh takdir saya bun Semoga Allah mudahkan kedepannya