maaf izin sharing ya bun. begitulah wanita. hati wanita mudah tersentuh oleh hal2 yg membahagiakan / menyakitkan. tapi sulit melupakan dan bahkan mampu memendamnya sampai lama. saya juga pernah Bun. sakit hati yg pertama sy pendam, sekian lama gak tersampaikan akhirnya jadi bumerang di saat klimaksnya permasalahan. setelah itu pernah merasa sakit hati lagi, tapi kemudian sy sampaikan ke suami. bukan debat saat terjadi masalah ya Bun. tapi sampaikan saat situasi emosi sedang landai, saat duduk atau berbaring bersama dan nyantai. sebagai refleksi bersama. hindari saling membalas ucapan ketika masalah sedang terjadi, apalagi dgn posisi berdiri. darah akan naik ke kepala lebih cepat shg yg kita sampaikan kadang tdk jelas karena gak mampu berpikir dgn tenang. nanti jadinya debat dan masalah tdk selesai. makanya bagi muslim diperintahkan utk duduk atau ambil wudhu.
wanita hanya ingin didengar jadi kalo bisa jangan dipendam ya Bun, cari momen yg tepat lalu sampaikan dengan sopan dan lembut ke suami bahwa bunda masih merasa sakit hati karena apa dan kapan. tapi sebelum itu bunda coba afirmasi diri bunda, semangati diri bahwa "its oke wahai aku yang pernah merasa sakit hati dan itu sudah berlalu, sekarang udh ada sosok mungil yg ingin dilihat dengan wajah bahagia, saatnya menjadi lebih baik, yuk bisa yuk"
Lalu bunda coba maafkan dan maklumi suami. Jadi nanti ketika bunda bilang, bunda udah siap dengan apapun jawaban suami. sesuaikan dgn gaya suami bunda. kalau bunda muslim, banyak2 istighfar dan mendoakan suami. balas rasa sakit hati dengan cinta. insyaalloh jadi bucin yang berpahala Bun. 😇 semangat, bunda pasti bisa, jadi ibu yang bahagia utk buah hatinya.
Baca lagi
ibu 1 anak