Naluri MengASIhi #ibujuara

Peribahasa kasih ibu sepanjang masa, memanglah benar adanya. Saya mengalaminya. Membesarkan buah hati kami, anak pertama kami, byk tantangan tersendiri yg kami rasakan. Terutama keinginan utk memberikan yg terbaik bagi tumbuh kembangnya d 1000 hri golden period. Di usia si kecil 13 bln, saya menerima panggilan diklatsar cpnsd d watukosek selama 3 minggu. Jember-Pasuruan dgn jarak 166 km. Kebayang hrs meninggalkan si kecil dmn dia msh dbf dan sesekali minum asip saat saya tinggal bekerja. Tidak memungkinkan jg utk membawa si kecil bersama saya dsna. Blm pernah sekalipun meninggalkannya dgn jarak berjauhan dan waktu terlama. Namun ibu dan suami menguatkan saya. Kontrol emosi dan minimalisir stres krn itu jg akan berpengaruh thdp produksi asip. D awal2 diklatsar, saya sering menangis krn menahan rindu thdp buah hati. Namun hal yg membuat saya bersyukur sekali, saya menemui ibu2 pejuang asip sekontingen jbr. Saat waktu memerah tiba, kami izin kpd mentor utk keluar kelas. Kami memompa asi bersama2. Kami difasilitasi baik dr perijinan maupun penyimpanan asip. Alhamdulillah. Perjuangan tdk berhenti disitu. Asip yg terkumpul bagaimana tersalurkan dgn baik utk si kecil. Krn saya pun kesulitan utk akses keluar watukosek. Akhirnya sang suami bersedia mengambil asip utk si kecil. Perjuangannya pun tak mudah. Ia hrs membawa kardus gabus yg tertutup selotip dan mencari es batu sblm tiba d watukosek. Kami pun hanya bertemu kurang dr setengah jam utk mengemas asip tsb. Sang suamipun lgsng kembali pulang utk mencegah asip mencair. Mlm harinya, saya mndpt kabar klo suami sdh sampai drmh dgn kondisi asip masih beku. Betapa leganya hati saya. Trima kasih sdh mnjdi suami siaga utk bunda dan si kecil. Bekerja d luar kota dan sekalinya pulang mau mengorbankan perjalanan jauh utk mengambil asip. Tekad utk memberikan asi selama 2 thn mnjdi lbh kuat. Saya percaya, selama ada usaha, pasti ada kemudahan dr Allah. #ibujuara