ADA APA DENGAN CAESAR?

Melahirkan dengan Sectio Caesaria (SC) alias operasi caecar. Dalam buku Ibu Alami, "Melahirkan dengan operasi cesar bukan berarti Anda tidak melahirkan. Pengalaman unik anda dalam melahirkan jangan diremehkan hanya karena Anda tidak melahirkan alami.” Dan inilah pengalaman unik yang hanya dialami saya dan Emak-Emak Caesarian lain. 1. Meninggalkan malu di rumah Dalam kondisi sehat dan sadar sesadar-sadarnya, sebelum masuk ruang operasi rambut pubis dicukur oleh orang yang sama sekali nggak kita kenal. Umumnya bidan cewek sih, tapi tetep aja orang lain. Setelah itu, dia akan memasukkan selang kateter yang kelak menjadi sahabat hingga pasca operasi. Yes, dia memasukkan selang ke lubang kita buang air kecil. Setelah operasi pun kita dimandikan oleh perawat. Yang namanya mandi ya pasti telanjang. So.. Relax, and open your legs, dear. 2. Single fighter yang dikeroyok Emak-Emak Caesarian adalah single fighter yang tangguh. Bagaimana tidak? Dia berjuang sendirian, dikeroyok beberapa paramedis dan setidaknya tiga dokter spesialis: spesialis kandungan, spesialis anastesi, dan spesialis anak. Nggak ada suami atau kerabat dekat yang menemani di ruang operasi saat kami berjuang mengantarkan jabang bayi ke dunia. 3. Bisa denger semuanya tapi.. tak berdaya. Ini yang seru. Selama operasi berlangsung, kami dibius spinal. Setengah badan ke bawah mati rasa. Menggerakkan jempol kaki aja nggak bisa. Tapi kami sadar dan sober. Kami tahu betul apa yang terjadi di ruang operasi melalui indra pendengar. Selain bunyi hospital beeps, saya bisa mendengar dengan jelas topik apa saja yang jadi obrolan para dokter dan tenaga medis sepanjang operasi berlangsung. Percaya atau tidak, selama dioperasi, tim medis yang menangani saya heboh bercanda tentang kontroversi masuknya Go-Jek ke Tegal. Topik ini merembet sampai kalau tenaga medis ini kehilangan pekerjaan, mending jadi tukang ojek atau tukang salon? Huft! Saya mau ikutan njawab, tapi kok ya lemes. Nggak bisa bangun juga. Ya sudahlah. 4. Terima kasih, Tirai! Kami, emak-emak Caesarian di seluruh dunia, berterima kasih pada tirai yang dibentang melintang di atas dada kami. Berkat tirai tersebut, kami tidak perlu melihat darah-darah dan berlangsungnya operasi. 5. Disalib Apapun agama dan kepercayaannya, emak-emak caesarian di manapun berada pasti disalib selama operasi. Tempat tidur untuk operasi punya ‘sayap’ yang bisa dibentangkan menjadi salib. Ketika operasi berlangsung, kedua tangan kami diikat di sayap itu. 6. Ditindih dokter Memangnya kalau SC terus bayinya bisa lompat keluar sendiri dari perut gitu? Ye kali.. Emak-emak Caesarian memang tidak mengejan, tapi kami ditindih dokter. Bisa satu atau dua dokter, tergantung tenaganya. Mereka mendorong perut dari atas kita supaya si jabang bayi segera keluar. Sakit? Enggak lah. Kan sudah dibius. Nggak kerasa apa-apa, selain sensasi soothing saat jabang bayi yang didorong itu turun dan keluar. 7. Ketika tirai dibuka.. Lega! Operasi selesai. Tinggalkan rumpian Go-Jek, hospital beeps, dan denting peralatan medis beradu di ruang operasi. Begitu tirai di atas dada dibuka, bersiap untuk ke kamar rawat inap. Dengan kata lain, kita akan menikmati sensasi efek anastesi yang berkurang secara perlahan (tapi pasti), yang diawali dengan gigi bergemeletukan kedinginan. 8. Dicari: Perawat Tangguh! Pasca operasi, hidup kami bergantung pada perawat tangguh. Perawat di sini bukan profesi orang rumah sakit itu, melainkan keluarga atau kerabat yang merawat kita. Mereka harus selalu siaga satu, anti-capek, dan nggak takut darah. Setidaknya 24 jam pertama pasca operasi, kita nggak bisa merawat diri apalagi merawat bayi. Nah, perawat ini yang menangani semuanya mulai dari mengganti popok, membedong bayi, sampai mengambilkan bayi dari kereta ke kasur untuk disusui. Dia juga yang menyuapi kita makan dan minum, mengawasi air seni di kantong kateter, mengambilkan ini-itu, bahkan mengganti pembalut. Terima kasih pak suami dan emak, Perawat Tangguh! 9. Tidur miring itu prestasi, duduk tegak itu juara Kita dihadiahi sayatan sekitar 15 cm di bawah perut oleh SC. Ini bukan lecet ya, tapi sayatan. Jadi sakitnya sungguh dahsyat, nggak bisa diremehkan. Jangankan turun dari tempat tidur, gerak saat berbaring saja sakit. Meski demikian, kami harus latihan tidur miring. Iya, tidur miring doank. Bisa tidur miring satu menit sehari setelah operasi saja sudah prestasi lho, apalagi kalau bisa duduk. Beuh, juara! 10. Latihan nafas buat nahan bersin dan batuk Nggak jadi bersin itu nyebelin nggak sih? Lebih nyebelin lagi kalau harus menahan bersin. Batuk juga. Soalnya, bersin dan batuk pasca SC itu bisa jadi bencana banget. Hentakan di perut saat bersin-batuk itu lho, sakitnya warbyasak! Jadi daripada jahitan rusak, perut makin nggak karuan, ditahan aja batuk dan bersinnya buat kapan-kapan. Hehe.. 11. “Sudah bisa duduk, Bu?” Setiap sekian jam, perawat masuk ke kamar. Entah cek tekanan darah, cek infus, dan sebagainya. Dan setiap perawat yang masuk, saya ulangi, SETIAP perawat yang masuk akan bertanya, “Sudah bisa duduk, Bu?”. Bonus: "Sudah bisa kentut, Bu?" Yang bonus ini boleh dijawab, "Sudah, mau bukti?" 🙄 12. ‘Nyeri’ di luar sayatan Ada lagi sumber nyeri selain bekas operasi. Pertanyaan dan komentar orang-orang. Terkadang yang satu ini justru bikin nyeri di ulu hati dan nggak bisa diredam pain killer. “Kenapa SC?”. Siapkan template jawaban, karena pertanyaan ini yang paling sering diajukan. “Kayaknya orang jaman dulu nggak ada yang SC, tapi lancar-lancar aja lairannya.” Betul Jeng, makanya dulu angka kematian ibu & bayi tinggi banget. “Enak donk nggak ngerasain sakitnya kontraksi.” Yang VB juga enak kok Jeng, nggak ngerasain sakit di bawah perut selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan. “Sayang ya, padahal kan pahalanya ibu yang melahirkan normal lebih banyak.” Situ malaikat pencatat amalan, Jeng? Kesimpulannya, melahirkan melalui vagina maupun operasi sesar itu sama saja. Sama sakitnya, sama berjuangnya. Kalau VB sakit sebelum lahiran, kalau SC sakitnya setelah lahiran. Bagaimanapun cara Emak melahirkan kalian adalah pahlawan 😊 #seriusnanya #seriusnanya #seriusnanya #seriusnanya #bantusharing #bantusharing #bantusharing sc: Facebook

ADA APA DENGAN CAESAR?
48 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

sy setelah lahiran jd ngerasa gak punua urat malu😅 karna yg ngurus2 udh pada liat sy telanjang kayak keluarga dan ART.. dokternya cowok tp banyak cewenya yg bantu jg sy gk msalahin sih yg nanagin cewek ato cowok toh itu darurat dan mereka sudah disumpah sy lebih ke menikmati sih 🤣 pas operasi ngerasa lg main drama korea yg adegan dokter2 lg oprasi emang agak gmn gitu isi pikiran ini😅

Baca lagi

saya jg melahirkan sc bun , banyak yg blg spt itu mengolok2 dsb , ya tp saya trima aja toh mereka gatau apa yg sebenarnya terjadi , siapa sh ibu yg gamau lahiran normal ? ya gaada dong yah kayaknya. di sc karna ada suatu pemersalahan aja, kyak saya induksi gagal berujung sc. tapi alhmdulilah suami, ortu , mertua slalu suport yg terpenting ibu dan bayinya sehat dan selamat 🤗😊

Baca lagi
3y ago

gpp bun , Apapun cara melahirkannya ibu tetaplah ibu 😁 semangattttttt💪😇

saya melahirkan sc bun, dan masih ada yg bilang kalau lahiran sc belum jadi ibu seutuhnya. dan pas acara khitanan tetangga bahkan ada ustad ceramah bilang kalau ibu lahiran sc itu nggak mau berjuang untuk lahiran normal, nggak kayak mak² jaman dulu mau posisi bayi apapun bisa lahiran normal, sedih aku tu dikatain begitu, apalagi disini jarang ibu yg lahiran sc

Baca lagi
3y ago

scarlet@ asli bun pengen cubit bibirnya rasanya mama nindy@ iya bun, padahal setiap orang kan beda² rasa sakitnya. asli sc itu sakit, apalagi pas biusnya habis duhh ampun annisa@ iya bun, apalagi ustad itu saya sampai heran dy bisa ngomong gitu, dy nggak pernah ngerasain hamil dan melahirkan, seolah² sc semudah yg dy fikirkan

alhamdulillah saya bisa merasakan semua proses melahirkan, anak 1 normal anak 2 SC, semua punya cerita, semua punya kelebihan dan kekurangan. jadi baik yg normal or SC semua adalah ibu hebat yg luar biasa..bisa melahirkan anak dgn selamat itu tujuannya🥰😍. jd apapun proses yg harus dilalui ya disyukuri, dinikmati, dan berbahagialah dgn si buah hati💖💖

Baca lagi

Sy harus menunggu melahirkan anak pertama setelah keguguran 9 th yg lalu itupun di usia 36 th. blm lg setahun sblm melahirkan punya riwayat stroke serta minus 8. walaupun saat jadwal SC ternyata sdh bukaan 4 tetap hrs melahirkan secara SC. Apapun cara kita melahirkan baik normal atau SC yg penting bunda dan dedeknya sehat

Baca lagi
VIP Member

SC atau Normal SAMA SAJA . udah intinya itu. perjuangannya sama . sakitnya sama . bisa dpat ejekan yg sama . begitupun asi/sufor , mpasi instan/homemade dll juga sama . yg berbeda hanya pandangan orang kita tidak bisa mengatur 1000 mulut yg meneriaki kita tp kita punya dua tangan bua tutup telinga kita :)

Baca lagi
VIP Member

INI BETUL BANGETTTT!!! SAYA SETUJU SAMA SETIAP POINNYA!!! Saya jujur masih ngerasa males buat hamil lagi karena masih kebayang rasanya 'ditelanjangi' di depan orang selain suami saya selama proses SC, apalagi pas di ruang operasi sempet kedengeran suara laki-laki. Rasanya kayak, beuhhhh 😖😖😖

Baca lagi
3y ago

saya Alhamdulilah perempuan semua dlm ruang operasi buuukkk itupun ya ttep malu😩 klo spog saya Alhamdulilah mmg dr awal hamil nyari yg cewe trs pas di RS jg baru sadar selama saya dirawat gak ada perawat2 cowo jg😅

bettuul bngt bun, saya juga cesar. Malah 5 hari pasca operasi saya mengalami sesak hebat dan hrus dirawat di ICU Isolasi, krn dikhawatirkan positif covid. setelah 4 hri dirawat dan hasil pcr 3x negatif terus akhirnya boleh pulang bun. kata susternya ini bisa jd efek dr operasi cesarnya

apapun proses persalinan mau normal ataupun SC sama2 berjuang utk buah hati tercinta.. aku blm pernah ngerasain SC tp org sekitar aku udh ngerasain SC jd ikut ngerasain perjuangannya yg ga mudah.. semangaaat utk emak2 yg lg/akan berjuang dg normal ataupun sc❤️❤️

saya punya 2 anak dan yang pertama lahiran normal . yg ke 2 sesar . .. pejuangan ibu sesar benar2 sungguh luar biasa . dri masuk ruang operasi yg super dingin itu .. sampai di rumah ngurus bayi sendri setelah operasi. luaarrr biasaaa pokonya .