akreta vs previa
Masih ada kelanjutan dari kisah sebelumnya. Dimana awalnya didiagnosa akreta, Alhamdulillah saat menjalani pemeriksaan lebih lanjut hipotesa diagnosa akreta tertolak. Hanya saja endingnya di previa, masih Alhamdulillah karena previa juga sebagian. Kalau mnrt hpht uk sudah 27w4d, tp kalau mnrt usg per 18 nov kmrn baru 26w5d. Alhamdulillah bbj sudah 1020gr. Sedikit cerita, kemarin sempat agak galau saat didiagnosa akreta, krn efek terberat adalah pendarahan dan pengangkatan rahim. Saat usia belum genap kepala 3, tp harus menjalani pengangkatan rahim, yg terberat adalah bayangan utk menghadapi dan menjalani keterpaksaan menepous. Dan pastilah tdk mudah. Hormon yg dipaksa menepous, tubuh yg dipaksa menepous, psikis yg dipaksa menepous, dan katanya berpengaruh juga terhadap seksualitas. Dr mulai diagnosa akreta sampai akhirnya tertolaknya diagnosa tersebut, aku dan suami jadi banyak diskusi, banyak belajar. Alhamdulillah juga ada anak pertama dan kedua yang menjadi pain killer kami, booster kami. Singkat cerita, nama akreta dan previa sebenarnya nama yg cantik, namun ternyata tidak dengan maknanya ? Dan saat uk segini, letak janin aku sungsang. Kalau kt dokter lebih karena disebabkan oleh previanya. Jadi kepala g bisa dibawah karena dibawah sudah penuh dg plasenta. Bismillah, Insya Allah it's oke, bukan suatu problem. Krn saat melahirkan anak pertama aku menjalani sc, begitu juga anak kedua juga sc, krn pertimbangan jarak Insya Allah untuk anak ketiga ini juga sc. Dan nantinya, maks di uk 37w sdh hrs dilakukan sc, itupun kata dokter kalau semuanya tdk bermasalah. Andai ada masalah y dimajuin lagi ? Entah knp, Alhamdulillah... kami semakin santai menjalaninya. Bismillah... all is well. Sejak awal memang ini kehamilan yg penuh dengan kejutan. Dari mulai kehamilan tanpa perencanaan dan anak kedua juga masih nge-ASI hingga detik ini, sampai dengan tetiba pendarahan dan bukaan di trimester kedua (hingga akhirnya didiagnosa akreta), dsb yg kesemuanya subhanallah sekalee... ? Bagi bunda2 semua, semangat ya!! Jalanin kehamilan dg happy. Walau tdk dipungkiri masalah pasti ada. Baik dari ekstern maupun intern. Kalau g ada masalah, kita juga g bakalan pernah siap untuk menjadi ibu yang hebat untuk anak2. ?