Suamiku Pahlawanku

Masih terngiang jelas dalam ingatanku, saat- saat dimana aku merasa menjadi ibu yang tidak berguna. Itu adalah masa-masa tersulit, bisa dikatakan itu titik terendahku sebagai seorang ibu. Semua berawal dari kecelakaan beruntun yang keluarga kecil kami alami. Mobil yang kami kendarai tiba-tiba saja BRAKK dihantam truk dari depan. Tidak hanya keluarga kami yang menjadi korban, ada 3 pengendara motor yang terlibat insiden itu, 2 meninggal dan 1 langsung dilarikan ke rumah sakit. Kejadianya cepat sekali dan membuatku sangat syok, si kecil yang baru berusia beberapa bulan saat itu terlepas dari pangkuanku dan terlempar sampai di bawah dashboard mobil. Ya Allah ingin aku segera meraihnya tapi tanganku tidak bisa bergerak. Untungnya suamiku tidak mengalami cidera yang serius sehingga bisa langsung menolong kami berdua. Alhamdulillah si kecil juga tidak mengalami luka sama sekali dan kami masih diberi keselamatan meski mobil kami ringsek. Akibat kecelakaan itu bahuku patah. Tanganku harus terus ditopang sampai 6bulan lamanya. Jujur saat itu aku sedih sekali, bukan karena sakit tapi karena memikirkan bayiku yang masih full ASI ekslusif, bagaimana aku bisa menyusui dan merawatnya jika kondisiku seperti itu. Rasanya sedih, binggung dan cemas bergolak menjadi satu. Aku yang sebelumnya bisa langsung mendekap, mengendong,mengASIhi, dan merawat si kecil tiba-tiba tidak bisa berbuat apa-apa. Beruntungnya di saat aku down ada suami yang terus menguatkan. Dia bilang aku ga sendirian, kita lalui ini sama-sama. Dia pun memilih resign agar bisa fokus membantuku dan merawat si kecil di rumah karena kami tinggal jauh dari keluarga. Dengan siaga siang dan malam dia membantu menopang badan si kecil saat mau menyusu padaku sampai lulus ASI eksklusif. Selama 6 bulan itu pula aku sangat bergantung padanya karena kedua tanganku masih harus ditopang, tapi suami sama sekali tidak pernah mengeluh. Dia selalu menyemangatiku, merawatku dan si kecil dengan telaten dan penuh kesabaran. Momen yang sulit memang, tapi bersamanya aku bisa melalui itu semua. Terimakasih banyak ya sayang, terimakasih banyak karena kau selalu ada untuk kami. Terimakasih karena kau selalu melukis senyum di wajahku setiap hari dan memastikan setiap incinya adalah kebahagiaan. Aku tahu apa yang kau lalui tidaklah mudah. Bagiku kau lebih dari seorang suami, kau adalah pahlawanku ❤️❤️❤️ #KarenaBundaBerharga

Suamiku Pahlawanku
96 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Saya berulangkali ingin menyerah menyusui karena bagi saya sulit. Tapi setelah baca postingan di aplikasi ini, bagaimana perjuangan membernya dalam menyusui dan apa manfaatnya buat bayi saya jadi termotivasi

Seorang ibu tetaplah manusia yang tak bisa menghindar dari perasaan sedih dan galau. Bahkan seorang superhero pun pasti pernah mengalami kekalahan dan merasakan putus asa, luar biasa sekali kisahnya moms 🙂

OMG bun, dulu aja saya nyaris berhenti menyusui gegara pas bayi saya nyusu saya selalu merasa kesakitan, bunda hebat sekali bunda, dalam kondisi sakit, tangan yang patah bisa lulus asi ekslusif debaynya 🤗

Dulu waktu sma tangan saya juga pernah patah bun, nano nano sakitnya, itu juga cuma satu, lah bunda uda patah, sakit, tapi babynya tetep bisa lulus ASI eksklusif, luarrr biasa, bener bener salut saya bun

Dulu saya pikir menyusui itu semudah yang dilakukan buibu di kampung saya dulu. Buka baju dan tinggal lheb! Ternyata setelah liat istri menjalani sendiri, penuh perjuangan sodara-sodara 😁😁

Masyaallah bun dulu lenganku juga pernah patah dan berbulan bulan apa2 dibantuin keluarga, salut sekali sama bunda disaat kondisi fisik terbatas karena sakit tapi si kecil tetep dapat ASI full

Ayooo calon ibu2 harus banyak banyakin 'tabungan' pengalaman positif sama pasangan, banyak2kin bounding, biar bisa kaya suami bunda ria ini yang luar biasa supportnya buat istri 😊

Baperrr banget bun, pengen banget dapet dukungan full kaya bunda, saya rasanya nyesek banget kalo kanan kiri ngejudge, jadi merasa bersalah, trus sama sekali ga da yang nyemangatin pula

Alhamdulillah suamiku juga support banget kalau aku pas lagi down buat menyusui bun, dia selalu membesarkan hatiku dan dengerin kegalauanku, secara fisik dan emosional dia selalu hadir

Pengen banget punya support sistem sehebat bunda, saya ngebayangin itu suami bunda sampe resign dan ngerawat bunda sekaligus gantiin semua peran kecuali menyusui, terharu parahhh saya