Apakah panggilan "Mas Sayang" sebatas teman?
Malam itu, Ganesha menerima notifikasi match di aplikasi Tinder. Di layar ponselnya, terpampang foto seorang wanita dengan senyum lembut—sebut saja dia Mia. Mia adalah seorang ibu dengan dua anak, dan percakapan awal mereka segera mengalir lancar. Mia bercerita bahwa dia sudah berstatus janda, namun ternyata perceraian itu belum resmi diputuskan oleh pengadilan. Di tengah proses perpisahannya, Mia telah mencari tambatan hati baru. Mia mengisahkan suaminya berselingkuh dengan rekan kerja, sebuah pengkhianatan yang membuatnya meminta cerai. Namun, meninggalkan rumah dan mobil yang diberikan oleh mertuanya terasa berat. Hingga kini, dia masih tinggal di samping rumah keluarga mantan suaminya bersama kedua anaknya. Nafkah untuk anak-anak pun sering tersendat; bahkan pesan-pesan yang dia kirimkan ke mantan suaminya kerap tidak dibalas. Ganesha mendengarkan cerita itu dengan iba, seolah terbawa oleh penderitaan Mia yang terasa begitu nyata. Sejak saat itu, Ganesha selalu ada untuk Mia. Dia menemani Mia ke mana saja, meski hubungan mereka tak memiliki status yang jelas. Bahkan, Ganesha membantu mencarikan Mia pekerjaan di pemerintahan Kota S sebagai programmer. Dia rela mengeluarkan uang besar untuk membahagiakan Mia, seperti makan di restoran mahal dengan pengeluaran setengah juta rupiah sekali makan. Semua itu dilakukan meskipun Ganesha sendiri sedang menganggur setelah resign dari pekerjaannya. "Mas, kamu sadar gak? Kamu itu seperti payung di kala hujan," ujar Kris, teman kuliah Ganesha, suatu hari. Namun, Ganesha mengabaikan peringatan itu. Setelah patah hati selama satu dekade sejak putus dari mantan pacarnya di tahun 2013, kehadiran Mia membuat dunianya kembali berwarna. Di usianya yang hampir kepala empat, Ganesha merasa sudah waktunya menikah. Status Mia sebagai janda dengan dua anak tidak menjadi halangan baginya. Tekad Ganesha untuk menikahi Mia begitu kuat, meskipun perceraian Mia dengan suaminya belum selesai diputuskan. Kris mulai mencurigai sesuatu. "Benarkah Mia lulusan kampus teknologi di Kota S? Tidak ada yang mengenalnya, bahkan datanya tidak terdaftar di DIKTI," kata Kris. Meski begitu, Ganesha tetap menutup telinga. Hubungannya dengan Mia berlanjut tanpa kejelasan, meskipun Mia mulai memanggilnya "Mas Sayang" dan mengenalkan dia kepada anak-anaknya. Bahkan, Mia tanpa malu berbicara tentang kehidupan pribadinya, memperlihatkan sisi tubuh yang dianggapnya menggairahkan. Ganesha merasa seperti pria yang kembali dihargai. Namun, memasuki bulan ke-14 hubungan mereka, semuanya mulai berubah. Mia semakin sulit dihubungi, pesan-pesan dari Ganesha sering hanya dilihat tanpa balasan. Bahkan, panggilan mesra "Mas Sayang" mulai jarang terdengar. Ganesha akhirnya memutuskan untuk menemui Mia di kantornya dengan membawa brownies dan bunga kesukaan Mia. Namun, sambutan Mia begitu dingin. Mia bahkan melontarkan kata-kata yang membuat hati Ganesha hancur berkeping-keping. "Kamu itu cuma saya buat mainan saja." Hari itu, Ganesha juga tak sengaja melihat Mia tengah berbagi video mesra dengan seorang pria keturunan Arab di akun Instagram-nya. Sama seperti kebiasaan Mia sebelumnya, pria itu juga sudah dikenalkan kepada anak-anaknya. Rasa sakit itu mengubah Ganesha sepenuhnya. Dia meninggalkan Kota S dan memulai hidup baru di Kota J. Bertahun-tahun kemudian, Ganesha berhasil mengubah nasibnya. Dia menjadi Head of Technology di sebuah perusahaan asuransi besar. Di sana pula dia bertemu dengan seorang mahasiswi bidang teknologi yang kemudian dinikahinya. Meski telah membangun kehidupan baru yang stabil, trauma dari masa lalunya masih tersisa. Bahkan, hingga tiga tahun pernikahannya, Ganesha masih merasa ragu untuk memiliki anak. Terkadang, istrinya bercanda bahwa Ganesha lebih menyukai wanita berhijab seperti Mia—anggun dan keibuan. Namun, kesabaran istrinya yang selalu mendukungnya membuat Ganesha sadar bahwa cinta sejati tidak hanya tentang tampilan luar, melainkan tentang dukungan tanpa syarat. Dari cerita ini, terlihat betapa bahayanya aplikasi seperti Tinder jika digunakan tanpa kehati-hatian. Tidak hanya merusak, tetapi juga meninggalkan luka yang mendalam. Cerita ini diperoleh dari istri kakak saya bukan fiksi,Sepertinya cerita saya terlalu rapi* Ada capture WA dari Mia untuk Genesha*