Bagaimana menghadapi mertua yang masih belum rela anaknya menikah? Selalu ngehubungin anaknya..

Ketika tinggal serumah bareng juga mertua gak memberi peran menantunya untuk masakin suaminya sendiri. Malah mertua yg masak, terus juga sering ngatur2 misal menantunya nyoba masak, cuci piring, dan lainnya jadi kayak kita itu dianggap anak kecil dan gak tau apa2. Terus ketika ngobrol itu maunya di dengerin terus, ngomongnya kayak kereta api gak berhenti berhenti, dan obrolannya tentang masa lalu mertua dan suka ghibah. Menantunya gak pernah ditanyai atau diberi ruang untuk bicara. Kebetulan suami anak tunggal dan mertua suaminya sudah tidak ada dan kebetulan suami kerjanya merantau jauh dari jawa. Saya sekarang sedang ikut suami di perantauan. Bagaimana menurut bunda2, jika suatu saat saya harus tinggal bareng dengan mertua saya? Atau cari kontrakan? #pleasehelp

1 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

katanya laki2 sampai menikahpun tetap milik ibunya, memang betul, ok2 aja saya setuju. nah tapi kdg ga semua ibu tuh paham aturan dan batasan setelah anak laki2nya menikah, kdg kalimat tersebut suka dijadiin 'senjata' buat playing victim. kalau dulu waktu ibu serumah sm mertua ya gimana lagi, itu dapurnya, itu istananya..alhamdulillah skrg udah gak serumah ya, nah soal selalu menghubungi,menghubunginya seperti apa dan sesering apa? tinggal kasih pengertian aja ke suami kamu. bukan melarang ibunya menghubungi, tapi ya coba ada batasannya.

Baca lagi