rindu anakku
hari Itu jumat malam sabtu tgl 9.2.18 dia gak aktif seperti biasanya, aku tunggu sampai jam 4pagi dia gak ada nendang bahkan minta makan seperti subuh subuh sebelumnya. Aku mau bilang sama mama aku gak berani karena takut, tapi penasaran dan makin lama makin khawatir akhirnya aku bilang sama mama sabtu siang. Aku Langsung diajak ke puskesmas, dicek detak jantungnya diatas normal, 180. Normalnya 120-160. Dirujuk ke rs,langsung aku dibawa ke rs cimacan. Di rekam detak jantungnya katanya flat dibantu infus, suntik obat,oksigen agar membantu tp hasilnya tetap sama flat. dari rs cmcn aku dirujuk ke rs Cianjur dari pihak cimacan bilang kemungkinan harus dikeluarkan paksa karena disana peralatannya lebih lengkap Aku langsung ke rs cianjur sampai sana perawat / bidan liat rekapan detak jantung anakku katanya normal, Bagus karna sebelumnya aku diinfus, disuntik obat sama dioksigen Juga. Dr pihak rs gak bisa seenaknya ambil tindakan sebelum liat hasil usg. Malam itu aku lgsung usg kata dokternya (bukan dokter rs tp praktek, panggil saja dia jono) karena kebetulan dokter kandungan rs sudah pulang semua "Bagus semua normal siapa yg bilang harus dikeluarkan? Ngaco! dedenya diem karna kecapean aja". Saat itu aku mulai agak tenang. Aku istirahat dirumah 2hari anakku belum bergerak juga. Jam 5sore aku ngajak mamaku ke bidan dekat rumah, teman mamaku. Katanya detak jantungngnya tipis lebih akurat di usg, malam itu juga hari selasa 13 feb aku langsung usg dari hasil ketauan detak jantungnya sudah gak ketemu dan vonis anakku sudah gaada. Aku nangis, jerit sekencang2nya diruangan dokter itu, lemes, pusing, langit rasanya runtuh gitu aja. Anakku ada sakit bawaan (gaada penyebab dan gak ada yg bisa disalahin) semua memang takdir, Allah lebih sayang pada anakku karena menurut pendapat dokter kalaupun anakku lahir hidup, dia tidak akan berkembang dg baik seperti anak pada umumnya, ada masalah di paru-parunya. Sebelumnya saat 5bulan kehamilan dokter sudah bilang jantungnya blm terdeteksi normal. aku tanya teman yg lain katanya wajar,aku berusaha positif dan tenang. Karna saat usg 7bulan semua Bagus dan baik-baik saja. Tapi aku masih berharap dokter salah, dia manusia biasa, sampai pada titik akhir aku masih berharap semoga ada keajaiban. Besoknya hari rabu 14 feb aku ke rs bawa surat rujukan dr dokter semalam. Diusg lagi dan memang sudah gaada. Mulai saat itu jam 12.30 aku diberi obat perangsang yg dimasukan lewat pintu rahim. 3obat masuk setiap 6jam sekali tp sampai yg ke3 gakada pembukaan sama sekali dan hanya mulas mulas biasa yg aku rasa. Cara kedua mulai dimasukan alat, sambil digantung selang yg diikatkan botol infus berisi agar jalan lahir ketarik. Aku cuman bisa meluk mama sambil nangis jerit2,mamaku gak tega liat diapun meluk aku, ciumin aku, ngelus kepalaku ,semangatin aku sambil nangis. Gatau berapa jam sampai alat itu jatuh sendiri. Saat sudah jatuh, dicek hanya pembukaan 3!! dokter dokter dan perawatnya sampai kaget. Mereka bilang kalau sudah jatuh harusnya pembukaan Bagus.mamaku selalu bilang "hayu deek kasian mama.. Hayu deek nenek udah gasabar dipanggil nenek, nenek pengen ngasuuh, nenek janji mau bahagian dedek, pasti nenek peluk nenek pangkuu" sakit rasanya denger itu.. Dan ayahnya mencium perutkuu.. "Hayu deek main ke pasar malem, papa gendong, kita beli tutut kerang sama ibu" astagfirullah.. Dan disebelah saya satu persatu ibu yg melahirkan, ku dengar tangisan bayi dan dan adzan dari sang ayah. Sedih rasanya bathin ini. Dan Pakai cara teraktir pakai perangsang lewat infus. Mungkin 4jam dr diifus baru berasa mules hebat. Sampai berasa pengen matinya, suami, mama mertua dan mamaku alhamdulillah selalu disampingku. saat proses persalinan mama mertuaku dan suamiku yg ada disampingku memberi semangat mamaku gaktega liat, diluar sana dia berdoa untukku. Tepat jam 00.15 hari jumat tgl 16.02 usianya 31minggu 4hari.Alhamdulillah kuasa allah bisa ngeluarin, ngeden pake tenaga sendiri tanpa si dedenya ngajak. Anakku lahir Montok.. Udah 2kg, panjangnya 40.1cm orang2 bilang cantik.. Idungnya udah mancung dr atas.. Bibirnya mungil. Tapi saat itu Allah memang sudah mengajaknya untuk tinggal disampingNya untuk selama-lamanya. aku juga masih sering ngelus2 perut, liat perlengkapan dedek yg sudah dibeli suka nangis sendiri..Dia tidak meninggalkan aku, aku yakin dia selalu bersamaku.YaAllaaah..
Ibu dari 1 anak perempuan