Apa aku gagal dan jahat sbg org tua?
Halo selamat pagi. Maaf di anonim, resikonya terlalu besar untuk membuka identitas di sosmed. Apa lg masalah anak. Yg ada akan menjadi boomerang untuk saya sendiri dan masalah saya hanya akan menjadi makin rumit. βΊ Aku ibu muda, 22th. Saat ini aku sedang hamil 8bulan, hpl baby awal th depan. Tp, begitu banyak kesedihan di kehamilan ke2 ini. Karna anak ke2 ini ada karna aku sendiri ngga cocok pakai KB sampai harus dirawat berkali2 karna pendarahan akibat KB suntik 3bln. Aku crita hanya intinya saja bund, karna semakin aku mengingat stiap perlakuan buruk suamiku sendiri. Aku semakin depresi, dan hampir bunuh diri. Aku sangat menyayangi anak pertamaku yg skrg akan jd kk untuk adiknya, bgtu jg suami ku. Tp, suami ku sm skali ngga perduli atau tepatnya cuma pura2 perduli.βΊ bahkan dr awal hamil dia ga perhatian sm skali. Karna niatnya aku ga pengen jadiin anak ke2 ini. Planning ku aku bakal lanjut kerja. Dan memasuki bulan ke 5, suamiku pernah skali ga pulang kerumah. Hampir 3th aku sm dia bersama. Ini pertama kalinya dia ga pulang kerumah, dan berbohong jg. Akhirnya aku bertengkar hebat, dia terus mengulangi itu hampir 1bln. Dan saat itu aku terbawa emosi dan memilih untuk berpisah, aku jg membicarakn ke mertua dan org tuaku. Akhirnya org tuaku dtg kerumah,tp suamiku tidak mau menemuinya. Karna dia memang takut dg ibuku yg dr awal tidak menyukainya bund. Alhasil aku memaafkannya dan membohongi org tuaku sendiri kalau masalah kami sudah selesai. Iya memang selesai hanya beberapa minggu. Bulan brikutnya dia ulangi lg dg tidak pulang kerumah, kali ini dia jujur mengatakan kalau dia stress dan ingin menyendiri. Dia mengatakan kalau dirinya dirumah melihat aku dan anakku hanya akan membuatnya smakin pusing memlih cara apa yg harus dia penuhi untuk membiayai kehidupanku dan anakku. Dstu aku mulai depresi berat sampai saat bertengkar aku meminum cairan pembersih muka bund. Untung tidak terjadi apa2. Dan dr kejadian yg terus menerus bgtu, aku mulai berpikir apa lebih baik aku memberikan anak ke2 ku pd org lain yg mungkin tidak seberuntung aku bs dikasih keturunan lg dg cepat. Aku sempat membicarakan dg suamiku, dia hanya mengatakan kalau mau spt itu lebih baik kita pisah saja. Aku tau itu cm bualannya saja. Karna pd intinya dia tetap tidak perduli dg anak yg aku kandung. Sampai skrg, smua sikap buruknya semakin menjadi. Dia jadi malas bekerja, selalu brangkat kerja disengaja terlambat olehnya. Dan dia sudah dapat surat teguran untuk ke 2xnya. Mungkin bulan ini dia akan kena cut oleh managernya, padahal sebentar lg saya mau melahirkan dan tidak ada persiapan apapun. Belum lagi, identitas dirinya sampai skrg blm dia urus. Ya bagaimana dia mau melamar pekerjaan yg baru? Padahal disaat pandemi spt ini sangat sulit mendapatkan pekerjaan. Dia yg sudah hampir 3th ditempat kerjanya skrg malah lebih memilih ingin resign tanpa persiapan apapun. Jika ada bunda2 yg bingung knp suami saya ngga punya identitas? Itu karna nik dia didlm akta kluarganya salah dan baru skrg diperbarui. Terus kami menikah bagaimana? π berat mengakuinya. Kami hanya menikah scr agama saja. Lanjut ke crita ya bund, dan disaat pagi ini saya mengetik ini. Sebenarnya kami habis bertengkar dan ini yg paling parah dibandingkan 3hr lalu. Smua karna kelakuan kk ipar saya, ya abang suami saya. Saya membaca wa dr-nya yg mengatakan kalau suami saya disuruh berbohong kpd istrinya kalau suami saya mau ke tempatnya nanti malam dg perempuan lain. (Dan saya memang tahu perempuan ini, karna suami saya memang pernah ada hubungan dg perempuan ini). Saya hanya tersenyum bund, dan langsung to the point mengatakan ingin pisah. Dia yg mau baru bangun tidur langsung duduk diam, dan bertanya saya knp. Saya cm jawab, jd alasan slama ini dia pulang kerumah sehari skali. Dan bahkan waktu itu ga pulang kerumah 2hr dan ga kerja pula karna dia menginap di rumah abangnya dg membawa perempuan lain? Karna abang2nya pun sm saja sudah rumah tangga tp masih main perempuan. Dan suami saya pun tau kalau abngnya selingkuh dia cm bisa diam dan malah mendukungnya. Saya ga trima sbg perempuan dan apa lg saya jg dekat dg kk ipar saya (istri abangnya). Tp yaudahlah, menurut saya percuma jika dia memang sudah ga bisa diajak untuk memperbaiki hubungan ya jadinya akan terus spt ini. Saya bertengkar dengannya mengalami bengkak dimata dikaki dikepala saya dan lagi karna pertengkaran itu perut saya sangat sakit karna ditendang olehnya. dan anak saya yg pertama melihat itu smua. Dia cm menangis, makin hancur hati saya. Sampai skrg saya tidak tidur karna sakit di beberapa bagian tubuh saya. Bund, saya tidak ingin lg sebenarnya melanjutkan rumah tangga ini dg suami saya. Tp, saya sebatang kara. Karna saya pernah membuat janji dg org tua saya kalau saya telah memilih bersama dia org tua saya tidak akan membantu apapun lg untuk saya. Dia tidak mau tau lagi apa yg terjadi dg saya kedepannya, karna org tua saya tidak menyukai suami saya. Saya mungkin terkesan jahat bg beberapa bunda yg tidak terlalu mengerti posisi saya. Saya hidup bergantung pd suami saya, maka dr itu saya ingin kembali kerja untuk membesarkan anak pertama saya. Saya tidak punya lagi tempat untuk kembali/mengadu slain kepada tuhan ππ’ tapi saya jg tidak sanggup lg hidup dg suami saya. 3th ini sia2 bagi saya. Sampai keputusan ini terus ada di otak saya. Saya mungkin harus mencari org lain yg mau merawat anak saya. Mungkin bunda2 akan mengatakan kalau rejeki anak ga ada yg tau, mungkin dg saya merawat anak ini sendiri saya akan mendapatkan kemudahan dr ujian yg saya hadapi. Iya justru itu, karna saya sebatang kara jika berpisah dg suami saya. Dan saya harus mengurus ke2 anak saya sendiri saya tidak bs bekerja. Dan tidak bs membiayai hidup saya dan anak saya. Saya harus apa skrg? π jujur saya bingung, tp saya ga bisa spt itu terus. Lagipula suami saya skrg malas2an bekerja spt ingin menyiksa saya yg harusnya sudah mempersiapkan sgala sesuatu untuk melahirkan tp ini belum ada sm skali. Bahkan dr usia kehamilan 3bulan sampai saat ini saya tidak pernah periksa ke bidan/dokter usg sampai saat ini pun tidak. Karna dia tidak mau memberi uangnya untuk saya periksa ππ’ maka dr itu saya tidak ingin menyiksa anak saya sendiri, ayahnya saja tidak perduli dg kehadirannya. Dan saya mungkin saya sm jahatnya,tp saya hanya ingin dia hidup tanpa mengalami apa yg kakaknya alami. π’π saya benar2 ingin mencari seseorg yg bs merawat anak saya, saya tidak meminta imbalan apapun. Saya hanya ingin anak saya tidak mengalami kesedihan lg dr dikandungan saya dia sudah byk merasakan kesedihan dan kesakitan ibunya ini. Saya mengerti mungkin dg saya anonim crita saya ini bunda2 ada yg tidak percaya dg crita saya, pdhl bukan spt itu maksud saya. Saya hanya tidak ingin malah menjadi petaka untu saya karna mungkin bs saja saya dimasukkan ke penjara kalau saya tidak menganonim status ini. Hmm, jika emg ada salah satu dr bunda yg ingin menanyakn tentang adopsi anak saya ini saya bersedia menghubungi bunda dan kita bs bertemu langsung dirumah saya. Agar tidak terjadi kecurigaan. Karna saya mengerti bahaya modus kejahatan di zaman skrg. Trima kasih untuk bunda yg mau membaca kisah saya. Untuk bunda2 yg lain yg mau berkomentar jahat, tolong dipikirkn baik2 dlu sblm menulis komentar. Seandainya ini terjadi dihidup bunda, bunda tidak siap mental spt saya yg mungkin masih diblg ckup muda untuk merasakan sgala sakitnya kehidupan rmh tangga. Skali lg trima kasihππ