Papiledema pada usia kehamilan 6 Minggu
Halo Bunda, Just wanted to share about my pregnancy journey. Alhamdulilah sekarang usia kehamilan ku memasuki 30 minggu. Saat itu, di usia kehamilan ku 6 minggu awal desember 2021 aku mengalami pembengkakan saraf mata atau dalam istilah kedokteran yaitu papiledema secara tiba tiba. Awalnya aku merasakan pusing yang sangat tidak tertahankan dan nyeri pada area mata dan dahi disertai muntah. Aku fikir, itu mungkin hanya salah satu efek aku hamil trimester 1 tapi ternyata tidak juga. Hari demi hari dalam kurun waktu 2 minggu penglihatan ku semakin buram bahkan sampai tidak dapat melihat jelas warna dan barang yang ada di hadapan ku bahkan pencahayaan dan jarak pandang aku sangat terbatas. Aku memutuskan untuk ke Rs terdekat dari rumahku di Jakarta Timur Aku langsung periksa ke dokter spesialis mata dan setelah di cek ada pembengkakan saraf mata dan harus ditindaklanjuti untuk mengetahui faktor penyebabnya dr tsb menyarankan ku untuk periksa ke dokter penyakit dalam dan dokter kandungan. Di hari yang sama aku langsung memeriksakan ke penyakit dalam di tanya keluhanya dll. Dokter penyakit dalam hanya mendiagnosis aku pusing dan mual muntah lucunya hanya di beri resep obat pereda pusing dan mual. Lanjut aku periksa ke dokter obgyn beliau bilang tidak ada masalah pada janin ku air ketuban normal, detak jantung normal. Aku sempat khawatir dengan janin ku apakah aku mengalami preklamsia atau hal lain namun dr obgyn menjelaskan bahwa untuk preklamsia ini biasanya terjadi di trimester 2&3 dan beliau menyarankan untuk konsul ke RS spesialis mata di daerah Menteng Jakarta. Dikarenakan aku tidak puas dengan penjelasan dari dokter mata dan penyakit dalam di Rs tersebut ahirnya aku memutuskan untuk ke RS spesialis mata yang di sarankan dr obgyn. Keesokan harinya, Aku periksa ke RS spesialis mata ternama di Menteng. Playanan rumah sakit dan dokter nya aku akui sangat bagus. Dokter spesialis mata nya sangat baik, ramah, detail dan bertanggung jawab memberikan informasi dan solusi dalam case ini. Dr spesialis mata tersebut menjelaskan yg terjadi pada kondisi ku benar pembengkakan saraf mata , beliau bisa saja memberikan obat namun obat tersebut sangat tidak dianjurkan bagi ibu yang sedang hamil. Beliau menyarankan ku untuk MRI otak beliau sendiri yang membantu membuat rujukan dan menghubungi rekan Dr yg akan bantu aku untuk MRI. Dikarenakan, kondisi ini sangat urgent, beliau minta untuk MRI segera mungkin. Alhamdulilah aku dapat slot untuk tindakan MRI subuh di keesokan harinya. Hasil MRI tsb menjelaskan bahwa ada pembengkakan saraf mata namun penyebabnya bukan dari tumor, kanker, atau cidera otak. Lanjut, aku di bantu untuk step selanjutnya pemeriksaan spesialis neuro ophthalmology (spesialis saraf mata). Di hari itu aku menjalani berbagai step pengecekan mata dan dokter spesialis neuro ophthalmology menjelaskan bahwa ada banyak faktor penyebab daripapiledema ini bisa dari tokso virus, auto imun, kanker atau tumor , bakteri dll. Namun krna aku sudah melakukan MRI ,tumor dan kanker bukan faktor penyebab yg aku alami saat itu. Beliau menyarankan ku untuk pemeriksaan darah laboratorium lengkap. Alhamdulilah smua hasil aku normal. Beliau menyarankan pengobatan therapi steroid dalam kasus aku ini. Beliau pun menjelaskan untuk pengobatan steroid itu sangat ber efek pada janin dan harus di konsultasikan kembali ke dr obgyn. Hasil dalam pengobatan therapi steroid ini bisa 80% sembuh, atau tidak terjadi kesembuhan. Aku dan suami ku memutuskan untuk tidak mengambil pengobatan tersebut karena kami sangat mementingkan perkembangan janin kami. Akhirnya kami memutuskan untuk pulang dan aku menjalani hari ku dengan penglihatan ku yang tidak normal selama hampir 2 bulan dengan bantuan suami dan kluarga ku. Kami pun sempat konsul ke dr obgyn yg berbeda di Jakarta Selatan saat itu kami ceritakan semua yg case yg terjadi . Beliau pun boleh mengijinkan terapi steroid jika janin sudah masuk 7 bulan jika mau mengambil terapi tsb. beliau bilang, Kadang hormon kehamilan pun bisa mempengaruhi. Beliau pun pernah memiiliki pasien yg mengalami hal yg sama namun setelah melahirkan orang tsbt dapat kembali melihat. Tapi aku dan suami ku tetap tidak mebgambil terapi tsbt. Lambat laun setelah 2 bulan melakukan aktifitas sehari hari dengan penglihatan tidak normal, perlahan aku bisa kembali melihat kembali tanpa miinum obat apapun awalnya aku melihat samar warna tapi jarak pandang dan buram nya masih. Disarankan oleh keluarga ku makan yg sehat dan porsi yg banyak serta minum jus buah wortel dan tomat rutin alhamdulilah atas izin allah aku bisa melihat kembali secara perlahan.