minum asi booster

Halo bun, aku lagi hamil 34weeks. Ada baiknya minum asi booster itu dari usia kndungan brp ya? atau pas baby lhir? thankss

2 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan
VIP Member

Jadi menurut WHO sendiri ASI booster itu tidak diperlukan. ASI booster sifatnya hanya menambah kepercayaan diri Ibu, untuk mengaktifkan hormon oksitosin di dalam tubuh. ASI booster itu tidak hanya sekedar suplemen, sebagai contoh ada ibu itu yang kalau seminggu sekali keluar ke mall dia senang banget, maka pergi ke mall ini bisa kita kategorikan sebagai ASI booster. Saran saya karena ini sudah di trimester akhir lebih baik tidak usah fokus kepada ASI booster tapi ada kan kunjungan minimal 5 kali kepada konselor menyusui untuk belajar posisi dan pelekatan. Banyak kasus di lapangan saya lihat ibu itu gagal memberikan ASI di awal kelahirannya karena tidak mengerti cara menyusui yang benar dan melihat bahwa bayinya rewel dan ASInya sedikit, padahal faktanya karena Ibu tidak tahu cara menyusui yang benar. Kalau di tempatnya Bunda belum ada konselor menyusui, kalau Bunda berkenan bisa DM saya di Instagram nanti saya kasih link YouTube, saya pernah buat videonya bagaimana seharusnya kita memposisikan bayi dengan tepat di payudara kita sehingga bayi tidak rewel saat menyusu di payudara kita. Mengenai pertanyaan ASI booster ini saya jelaskan dulu cara kerja ASI di dalam tubuh ya Jadi dalam kita memproduksi ASI itu dibagi dalam tiga periode : 🌱 ASI kolostrum: terjadi dari sejak plasenta dan bayi keluar dari tubuh ibu sampai dengan 4 hari kedepan. Pada masa ini hormon kehamilan masih tinggi sehingga akan menekan hormon menyusui turun, jadi banyak ibu merasa bahwa kok ASInya belum banyak dan harus mengkonsumsi apa. Padahal di periode ini bayi hanya membutuhkan sekitar 1 sampai 2 kali hisapan di payudara ibu. Yang membuat bayi akhirnya menangis saat menyusu di payudara itu adalah posisi dan pelekatan yang salah saat menyusui, karena posisi dan pelekatan yang kurang tepat itu membuat bayi akan kesulitan mendapatkan ASI dari payudara ibu. Jadi bukan karena ASI di payudara Ibu sedikit 🌱 ASI transisi : terjadi di hari kelima sesudah melahirkan sampai dengan 14 hari ke depan setelahnya. Jadi ibu yang sebelumnya mengkonsumsi makanan-makanan tertentu akhirnya merasa bahwa karena makanan tersebut ASInya menjadi melimpah. Padahal di periode ini hormon kehamilan sudah benar-benar turun dan hormon menyusui mulai naik. Prolaktin yang bertugas sebagai memproduksi ASI di payudara naik dengan pesat tanpa bisa dikendalikan di dalam tubuh ibu, karena itu mulailah Ibu merasa bahwa ASInya menetes, payudaranya kencang, meskipun tidak menyusui atau memerah ASI dua jam sekali dapat terjadi hal yang seperti ini 🌱 ASI matur: terjadi setelah masa ASI transisi berakhir sampai dengan masa bayi di sapih. Pada masa ini kerap kali ibu yang di periode masa ASI transisi merasa ASInya sangat melimpah, menyusui atau memerah ASI menunggu payudaranya penuh, jadi tidak rutin 2 sampai 3 jam sekali. Nah di periode ini mulailah hormon prolaktin itu berada di kadar normal, jadi kalau tidak ada rangsangan hormon prolaktin juga tidak akan naik. Yang menjadi menarik banyak ibu akhirnya merasa bahwa ASInya itu menghilang di periode ini, padahal sebenarnya ASInya bukan seret hanya menyesuaikan dengan rangsangan yang diterima oleh tubuh. Minimnya pengetahuan para ibu mengenai hormon prolaktin dan hormon oksitosin untuk memproduksi ASI di payudara, kerap kali membuat ASI ini sulit naik kembali setelah turun Lalu hormon apa saja yg mempengaruhi produksi ASI?? ☘️ HORMON PROLAKTIN. Hormon prolaktin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari anterior yang terletak di otak, hormon ini bertugas untuk memproduksi ASI di dalam payudara. Selain memproduksi ASI di dalam tubuh hormon prolaktin juga memproduksi zat inhibitor (zat penghenti proses produksi ASI) ☘️ HORMON OKSITOSIN. Hormon oksitosin bertugas untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Hormon oksitosin dipengaruhi oleh kerileksan tubuh dan juga psikis Ibu. Pasokan ASI bisa keluar dari payudara melalui proses menyusui maupun proses memerah ASI. Karena itu saat menyusu langsung harus diperhatikan posisi dan pelekatannya agar pasokan ASI bisa keluar optimal dari payudara, dan saat memerah ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pasokan ASI bisa keluar optimal, semisal jadwal perah yang digunakan, ukuran corong yang digunakan, pengoperasian alat perah, dll Hormon oksitosin bekerja lebih cepat daripada hormon prolaktin. Mengapa demikian? Karena pada saat ASI keluar dari payudara, di saat yang bersamaan zat inhibitor juga ikut keluar dari payudara, dan barulah setelahnya hormon prolaktin bekerja untuk memproduksi ASI di dalam tubuh. Lalu bagaimana dengan penggunaan booster ASI? Menurut WHO booster ASI atau makanan penunjang untuk ibu menyusui bersifat menutrisi gizi Ibu serta menambah kepercayaan diri ibu. Pada prinsipnya tetap untuk meningkatkan pasokan ASI perlu seringnya pengosongan payudara yang optimal ☺️☺️

Baca lagi
TapFluencer

waktu sudah melahirkan