luar biasa mertua buat saya makin istimewa

Hallo bundaaaa... Akhir akhir ini banyak yang curhat masalah sama mertua. Boleh lah ya saya juga cerita. Sejak awal kenal suami (masih calon) tipe mertua saya suka ngomongin orang. Kena fitnah lah saya oleh beliau. Tetap saya senyumin. Sampai akhirnya keputusan untuk khitbah. Khitbah pun dulu suami bilangnya "orang tua ku mau kerumah mu" saya iya kan dan tanya alasan nya,lalu bilang "katanya mau tau aja rumah mu kayak apa" bukan ingin kenal keluarga saya malah ingin tau hunian dan kehidupan saya. Khitbah pun terlaksana,tidak ada hantaran/barang apapun yang dibawa buat saya. Tapi saya tetap biasa saja dak mempermasalahkan. Tapi ada 1 kata dak enak dari mbak ipar suami "wong jahat jodone wong jahat,cocok wes"(suami saya anak ke 2 dari 2 bersaudara dan semua laki) astaghfirullah kaget saya di bilang begitu di depan muka saya. Tapi saya dak ambil hati tetap jalani sampai menjelang pernikahan. Dari pihak suami mulai memaksa minta tanggal lahir saya buat cocok weton,memaksa menentukan tanggal dsb. Ternyata sebegitu nya keluarga suami tidak ada 1pun ada yang membantu acara pernikahan kami. Saya pun kevelakaan hebat h-4 nikah. Semua baju nikah-cincin nikah-badan hancur. Sejak lamaran-h-1 nikah tidak terlihat 1orang pun perwakilan keluarga suami datang sowan ke rumah ortu saya,bahkan biaya total semua saya yang tanggung,uang tabungan ludes total habis. Setelah menikah pun langsung kami tinggal dirumah kontrakan. Hari demi hari kami lalui dengan sabar. Tapi badai terus terjadi. Puncak nya kala mertua/tentangga mertua/saudara suami selalu bicara "wes isi ta? Wes bathi ta? Sudah hamil tah?" saya cuma nisa jawab "insyaAllah segera doakam saja" sambil senyum,sampai saya di gunjing satu kampung karena tipe mertua saya suka koar koar. Tiap ke rumah mertua selalu di berhentikan tetangga sambil sindir "oooh belum isi toh,itu cucu ku wes blendung semua" saya tetap senyum,tapi saya terus ikhtiar surah maryam doa nabi ibrahim nabi zakaria sedekah dan sebagainya sampai saya check kesehatan saya yang 100% normal tidak ada kendala untuk hamil dan memiliki anak. Tiap kunjungan yang dibahas penghasilan usaha saya dan hamil. Puncak nya saya sedih kala 10bulan menikah belum positif hamil mengunjungi mertu,saya dan suami di duduk kan di sidang. Lalu mertua bicara "nduk,belum isi kamunitu KB tah? Kok belum isi ae wes lama ini" lalu bilang ke suami saya "le,itu lo tetangga gang depan enak le wes punya anak sekarang,tapi nikah lagi dia ninggal istri lamanya di cerai,wong gak bisa punya anak ngapain di teruskan,cari lain langsung punya anak" dan saya dengar ipar saya nimpali "iya coba dulu dak nikah sama situ pasti wes punya anak dari awal nikah" baru tau saya ternyata begini keluarga baru saya. Padahal saya sejak rencana sama suami tidak pernah memberatkan apapun. Tidak meminta mahar,tidak meminta hantaran,tidak meminta barang,yang saya minta hanya kesiapan peran seorang suami terhadap saya dan anak anak kelak. Tapi kok saya di begitukan. Padahal saya selalu membantu mertua,saya beri uang bulanan dari penghasilan saya,saya sayangi mereka tiap ulang tahun saya berikan kejutan dan kasih sayang tak terhingga. Demi Allah saya dak menangis kala keluar omongan itu,saya senyumi saja. Pulang ke kontrakan,langsung saya sholat hajat berdoa makin giat ke Allah tersungkur menangis sejadi jadi nya kala sholat. Sampai dak sadar sejam saya menangis sambil sujud. Lalu mukzizat Allah hadirkan,bulan ke 11 saya menikah,telat 1hari saya iseng testpack dan hasilnya positif. Sekarang masih 9w. Dan saya belum memberi kabar hamil pada keluarga suami. Kesepakatan kami untuk merahasiakan nya hingga perut membesar. Dan bersyukurnya saya memiliki suami sangat pahami saya. Dari sini saya sadar,mertua dan ipar ipar saya memberikan saya kekuatan iman yang luar biasa dan kesabaran tiada batas. Karena saya paham mertua saya tidak menganggap menantu adalah bagian dari keluarga nya. Saya hanya di manfaatkan saja secara tenaga dan finansial tapi hati mereka tidak menerima saya. Sekedar info bukan riya',karena saya dari keluarga sedikit lebih makmur,ayah saya perwira AL dan ibu saya pebisnis. Keluarga suami yang pedagang kelontong,namun saya menyayangi mereka. Tapi tidak dengan mereka pada saya. Mohon doa ya buat bunda,supaya saya terus kuat menjalani kehamilan pertama saya. Semoga kita semua selalu di lindungi Allah.

145 Tanggapan
 profile icon
Tulis tanggapan

Ya Allah bacanya sambil melelehhh

Samangatt yaa bunda . Masyaallah

Sehat terus ya bun sama dede nya

Semangat selalu bunda 😊

Semangat selalu Bun 💖

Mashllah bun, luar biasa😊

Bunda sabar bgt ya Allah ..

VIP Member

Semoga sehat selalu ya bun.

Sehat terus yaaahh😇😇

Masyaallaah tabarakallaah